Sucikan Diri Menyambut Nyepi
A
A
A
SEMARANG - Menjelang Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1937 yang jatuh pada Sabtu (21/3) mendatang, ribuan umat Hindu atau yang dikenal dengan sebutan warga Sedharma dari Karesidenan Semarang menggelar upacara Melasti di Pantai Marina Kota Semarang.
Rangkaian upacara Melasti yang dimulai sejak pukul 07.00 WIB kemarin diawali dengan ritual pengambilan air suci dari laut oleh Pinandito atau rohaniawan umat Hindu. Pengambilan air suci diikuti dengan pelarungan Pakelem, yakni sejenis sesaji ke laut. Seperti dalam upacara Melasti sebelumnya, Pakelem yang dilarung merupakan sesaji hidup berupa seekor bebek. “Bebek merupakan simbol hewan yang memiliki akal sehat, ia dapat membedakan mana makanan dan mana kotoran. Bebek inilah yang akan mengantarkan bakti kami kepada Tuhan,” kata Pinandito, Made Sunarya.
Kegiatan dilanjutkan dengan pawai upacara Melasti yang diikuti ribuan peserta dari Pati, Kendal, Demak, Purwodadi, Salatiga, Kota/Kabupaten Semarang. Peserta yang membawa beraneka ragam sesajian itu berjalan menuju lokasi bersembahyang yang telah disediakan. Dengan khidmat, para peserta upacara Melasti duduk bersimpuh di tanah untuk melakukan sembahyang. Sesekali, mereka menyembah dan menggumamkan doa-doa yang dipimpin oleh pemimpin ritual.
“Kegiatan ini merupakan upacara rutin menjelang perayaan Hari Raya Nyepi. Ini adalah upacara permohonan air suci ke hadapan Sang Hyang Widhi dan digunakan untuk menyucikan diri agar saat Hari Raya Nyepi tiba, kondisi raga, rohani, pikiran, serta jasmani umat menjadi suci,” kata Humas umat Hindu Semarang, Agung Darmaja. Pemilihan lokasi upacara Melasti di Pantai Marina dikarenakan laut adalah sumber air terbesar di dunia ini.
Selain itu, laut juga memiliki kehidupan yang terbanyak. “Kami umat Hindu juga berdoa semoga Sang Hyang Widhi selalu menjaga lautan ini agar tetap tenang dan memberikan manfaat bagi manusia. Kami tidak ingin lautan bergejolak dan membuat warga menderita,” paparnya. Selain upacara Melasti, pihaknya juga melakukan kegiatan lain berupa donor darah dan pembagian sembako gratis.
Sementara itu, ketua panitia kegiatan, Ketut Artana mengatakan, perayaan Hari Raya Nyepi akan dimulai pada Jumat (20/3). Pada hari itu akan dimulai dengan kegiatan bersih-bersih alam dan melakukan berbagai persiapan. “Sabtu (21/3), baru kami akan melakukan ritual Nyepi secara bersama-sama,” kata dia.
Andika prabowo
Rangkaian upacara Melasti yang dimulai sejak pukul 07.00 WIB kemarin diawali dengan ritual pengambilan air suci dari laut oleh Pinandito atau rohaniawan umat Hindu. Pengambilan air suci diikuti dengan pelarungan Pakelem, yakni sejenis sesaji ke laut. Seperti dalam upacara Melasti sebelumnya, Pakelem yang dilarung merupakan sesaji hidup berupa seekor bebek. “Bebek merupakan simbol hewan yang memiliki akal sehat, ia dapat membedakan mana makanan dan mana kotoran. Bebek inilah yang akan mengantarkan bakti kami kepada Tuhan,” kata Pinandito, Made Sunarya.
Kegiatan dilanjutkan dengan pawai upacara Melasti yang diikuti ribuan peserta dari Pati, Kendal, Demak, Purwodadi, Salatiga, Kota/Kabupaten Semarang. Peserta yang membawa beraneka ragam sesajian itu berjalan menuju lokasi bersembahyang yang telah disediakan. Dengan khidmat, para peserta upacara Melasti duduk bersimpuh di tanah untuk melakukan sembahyang. Sesekali, mereka menyembah dan menggumamkan doa-doa yang dipimpin oleh pemimpin ritual.
“Kegiatan ini merupakan upacara rutin menjelang perayaan Hari Raya Nyepi. Ini adalah upacara permohonan air suci ke hadapan Sang Hyang Widhi dan digunakan untuk menyucikan diri agar saat Hari Raya Nyepi tiba, kondisi raga, rohani, pikiran, serta jasmani umat menjadi suci,” kata Humas umat Hindu Semarang, Agung Darmaja. Pemilihan lokasi upacara Melasti di Pantai Marina dikarenakan laut adalah sumber air terbesar di dunia ini.
Selain itu, laut juga memiliki kehidupan yang terbanyak. “Kami umat Hindu juga berdoa semoga Sang Hyang Widhi selalu menjaga lautan ini agar tetap tenang dan memberikan manfaat bagi manusia. Kami tidak ingin lautan bergejolak dan membuat warga menderita,” paparnya. Selain upacara Melasti, pihaknya juga melakukan kegiatan lain berupa donor darah dan pembagian sembako gratis.
Sementara itu, ketua panitia kegiatan, Ketut Artana mengatakan, perayaan Hari Raya Nyepi akan dimulai pada Jumat (20/3). Pada hari itu akan dimulai dengan kegiatan bersih-bersih alam dan melakukan berbagai persiapan. “Sabtu (21/3), baru kami akan melakukan ritual Nyepi secara bersama-sama,” kata dia.
Andika prabowo
(ars)