Aher Didaulat Menkominfo Jadi Penasihat Bulog

Senin, 16 Maret 2015 - 12:16 WIB
Aher Didaulat Menkominfo...
Aher Didaulat Menkominfo Jadi Penasihat Bulog
A A A
BEKASI - Ada peristiwa unik dan menarik ketika Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan bertemu dengan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara dalam satu kesempatan di ruang very important person (VIP), Hotel Haris, Bekasi, pekan kemarin.

Dalam pertemuan tersebut, Menkominfo Rudiantara tiba-tiba mendaulat Aher, sapaan akrab Gubernur Jabar menjadi “penasihat” Badan Urusan Logistik (Bulog). Aher diminta memberikan masukan terkait kebijakan dan strategi operasi pasar beras. Dalam kesempatan itu, Aher menyinggung pelaksanaan operasi pasar beras oleh Bulog. Mendengar paparan Aher yang di nilainya penting, Menkominfo pun langsung menelepon Kepala Bulog Fadzri Sentosa.

“Sebaiknya Kang Aher langsung bicara dengan Bulog. Ini penting soalnya,” ujar Rudiantara yang langsung diiyakan Aher dengan menerima telepon seluler yang disodorkan kepadanya. Di ujung telepon seluler milik Rudiantara, Aher menyampaikan pandangannya seputar operasi pasar beras oleh Bulog. Terkait operasi pasar beras Bulog yang dinilai banyak pihak kurang efektif, Aher menegaskan tiga pandangan penting. Pertama, izin operasi pasar sebaiknya dikeluarkan oleh gubernur yang nantinya berlaku di seluruh kabupaten/kota.

“Prosedur ini lebih efektif. De ngan demikian, operasi pasar mendapat perhatian serius yang sama di semua kabupaten/ kota yang disasar,” tegas Aher. Kedua, sambung Aher, Bulog perlu memiliki kios khusus di pasar-pasar utama di kabupaten/kota agar penetrasi pasar ketika gejolak harga beras terjadi dapat segera dilakukan secara cepat dan tepat.

Mengenai kios yang dimaksud, Fadzri Sentosa menyatakan bahwa pihaknya sebenarnya telah memiliki kios binaan di pasar-pasar tertentu. Mendengar jawaban ini, Aher menegaskan bahwa kios binaan yang di maksud belum sepenuhnya berfungsi baik. Ketiga, Aher menyinggung kemasan beras operasi pasar yang dipakai selama ini.

Menurutnya, kemasan beras yang dipakai Bulog memungkinkan para pedagang nakal mengoplos pasokan yang disalurkan Bulog. Fadzri pun sempat bertanya kepada Aher tentang berapa harga beras yang pas untuk operasi pasar. “Sesuai HPP (harga pokok penjualan) saja atau berdasar harga pasar ketika kondisi perdagangan normal,” tandas Aher menjawab pertanyaan Fadzri.

Yugi prasetyo
(bhr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9240 seconds (0.1#10.140)