Digelontor Rp225 Miliar, Kapasitas Giling PG Rendeng Digenjot

Jum'at, 13 Maret 2015 - 09:27 WIB
Digelontor Rp225 Miliar, Kapasitas Giling PG Rendeng Digenjot
Digelontor Rp225 Miliar, Kapasitas Giling PG Rendeng Digenjot
A A A
KUDUS - Pabrik gula (PG) Rendeng, Kudus dikucuri Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp225 miliar.

Dana segar dari pemerintah pusat itu dimaksimalkan untuk menggenjot produktivitas demi tercapainya swasembada gula. Anggota Komisi VI DPR Abdul Wachid mengatakan total PMN yang dikucurkan untuk enam PTPN tahun ini Rp3,5 triliun. Khusus untuk PTPN IX yang membawahi PG Rendeng dikucuri Rp1 triliun. "PMN ini diarahkan untuk revitalisasi pabrik guna mendukung swasembada gula," ujarnya saat mengunjungi PG Rendeng kemarin.

Dana sebesar ini belum mampu merevitalisasi pabrik gula milik pemerintah ini secara menyeluruh. Namun akan mampu meningkatkan kinerja mesin agar lebih efisien karena selama ini mesin yang sudah tua membuat rendemen tebu tidak bisa mencapai minimal 7%. Rendemen yang sering ada hanya 6,3%. Jika rendemen bisa naik akan memicu penurunan harga gula seiring rendahnya biaya produksi lebih murah. Ujung dari proses ini juga sekaligus menguntungkan para petani tebu.

"Di luar negeri, gula murah karena rendemen bisa mencapai 11–12%. Karena alasan itu juga produksi gula hanya Rp5.500 per kg. Kalau di Indonesia masih Rp9.000 per kg," ucap Abdul Wachid. Komisi IV juga mendesak pemerintah melakukan proteksi produk gula yang masuk ke Indonesia seiring berlakunya MEA akhir 2015 ini. Bentuk proteksi beragam, salah satunya membatasi kuota impor dari luar negeri.

"Kebutuhan gula kita sekitar 5 juta ton. Yang bisa dipenuhi 2,6 juta ton. Jadi yang dibuka harusnya hanya 2,4 juta ton. Jangan seperti kemarin yang tembus hingga 4 juta ton," tandasnya. Administratur PG Rendeng Totok Sudarto mengatakan kucuran PMN ini sangat menunjang peningkatan produksi.

Selama ini untuk perbaikan sudah dilakukan melalui dana internal perusahaan, namun tidak terlalu besar. Rendemen tebu di PG Rendeng sejauh ini masih 6,38%. Totok yakin seiring revitalisasi, rendemen bisa mencapai 7,1%.

"Kemungkinan besar hal itu bisa tercapai pada 2017 mendatang. Jika semula kapasitas giling, kita hanya 2500 ton cane per day (TCD). Maka nanti bisa 4.000 TCD," ucapnya.

Muhammad oliez
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7437 seconds (0.1#10.140)