Dua Pemilik Terpaksa Ditembak
A
A
A
PALEMBANG - Operasi Musi 2015 berhasil menyita seba - nyak 81 senjata api rakitan (Sen pira), baik laras panjak mau pun pendek.
Hal tersebut, di ungkapkan Kapolda Sumsel Irjen Pol Iza Fadri, dalam gelar per kara di halaman Gedung Catur Prasetya Mapolda Sumsel, kemarin. ""Dua diantara pemilik senpi terpaksa diambil tindakan tegas dan meninggal karena mencoba melawan," ujar, Kapolda Sumsel, Irjen Pol Iza Fadri Menurut Iza dari hasil Operasi Senpi Musi 2015, personelnya juga ikut menyita 124 butir amunisi aktif.
Adapun dua pemilik senpira yang tewas dalam operasi tersebut diantaranya, Sofyan alias Yan, 40, wargaDesaMendala, Kelurahan Marga Tunggal, Kecamatan Jaya Loka, Mura. Dari tang an nya, pe tugas mendapatkan sen pi laras pen dek dan dua butir pe luru serta satu motor curian. Satu lainnya, satu lainnya R a bi din, 38, warga Desa Bandar Agung, Kecamatan Lubuk Ba tang, OKU. Darinya, petugas me ngamankan senpira jenis revolver, dan tiga peluru kaliber38.
"Bahayanya lagi, ketika senpi itu digunakan untuk melakukan kejahatan. Inilah kenapa kita melakukan Operasi Senpi Musi, untuk menekan kejahatan di masyarakat," ujarnya. SejauhinilanjutIzapihakPolda telah Berkoordinasi deng an pemda tingkat satu dan dua dalam upaya membasmi homein dustri senjata api rakitan diSumsel.
" Tempat pembuatan senjata api rakitan yang paling banyak terdapat di Kabupaten OKI yang berbatasan dengan lampung. Kita telah berkoordinasi dengan pemda setempat, serta telah berkoordinasi dengan K apolda lampung, untuk mencarai sentral pembutan senjata ter sebut. mereka semua akan kita tindak sesuai dengan hukum yang berlaku, kita jerat dengan undang undang darurat." ungkapnya Iza menambahkan dalam peng gunakan senjata api pihak Polda Sumsel selalu melakukan pengawasan kepada anggota yang memakai senjata maupun amunisi denganmendatasecara rutin.
Sementara itu, salah satu tersangka pembuat senjata api rakitan, Syarkowi, 45, Warga Rambutan Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin, mengatakan, sudah setahun membuat senjata api, dan hanya bermodalkan pipa besi bekas saja. " Saya hanya Bermodal Rp - 100 .000, paling paling hanya tiga hari saja membuatnya." pungkasnya
Bubun kurniadi
Hal tersebut, di ungkapkan Kapolda Sumsel Irjen Pol Iza Fadri, dalam gelar per kara di halaman Gedung Catur Prasetya Mapolda Sumsel, kemarin. ""Dua diantara pemilik senpi terpaksa diambil tindakan tegas dan meninggal karena mencoba melawan," ujar, Kapolda Sumsel, Irjen Pol Iza Fadri Menurut Iza dari hasil Operasi Senpi Musi 2015, personelnya juga ikut menyita 124 butir amunisi aktif.
Adapun dua pemilik senpira yang tewas dalam operasi tersebut diantaranya, Sofyan alias Yan, 40, wargaDesaMendala, Kelurahan Marga Tunggal, Kecamatan Jaya Loka, Mura. Dari tang an nya, pe tugas mendapatkan sen pi laras pen dek dan dua butir pe luru serta satu motor curian. Satu lainnya, satu lainnya R a bi din, 38, warga Desa Bandar Agung, Kecamatan Lubuk Ba tang, OKU. Darinya, petugas me ngamankan senpira jenis revolver, dan tiga peluru kaliber38.
"Bahayanya lagi, ketika senpi itu digunakan untuk melakukan kejahatan. Inilah kenapa kita melakukan Operasi Senpi Musi, untuk menekan kejahatan di masyarakat," ujarnya. SejauhinilanjutIzapihakPolda telah Berkoordinasi deng an pemda tingkat satu dan dua dalam upaya membasmi homein dustri senjata api rakitan diSumsel.
" Tempat pembuatan senjata api rakitan yang paling banyak terdapat di Kabupaten OKI yang berbatasan dengan lampung. Kita telah berkoordinasi dengan pemda setempat, serta telah berkoordinasi dengan K apolda lampung, untuk mencarai sentral pembutan senjata ter sebut. mereka semua akan kita tindak sesuai dengan hukum yang berlaku, kita jerat dengan undang undang darurat." ungkapnya Iza menambahkan dalam peng gunakan senjata api pihak Polda Sumsel selalu melakukan pengawasan kepada anggota yang memakai senjata maupun amunisi denganmendatasecara rutin.
Sementara itu, salah satu tersangka pembuat senjata api rakitan, Syarkowi, 45, Warga Rambutan Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin, mengatakan, sudah setahun membuat senjata api, dan hanya bermodalkan pipa besi bekas saja. " Saya hanya Bermodal Rp - 100 .000, paling paling hanya tiga hari saja membuatnya." pungkasnya
Bubun kurniadi
(ars)