Air Mati saat Gubsu Mandi

Kamis, 12 Maret 2015 - 08:51 WIB
Air Mati saat Gubsu Mandi
Air Mati saat Gubsu Mandi
A A A
MEDAN - Teka-teki siapa yang dipilih Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Gatot Pujo Nugroho, menjadi direktur utama (dirut) dan direksi PDAM Tirtanadi periode 2014-2019 terjawab sudah kemarin.

Gatot mempercayakan mantan Kepala Cabang Medan Kota Tirtanadi, Sutedi Raharjo, mengembanposisidirut. AdapunArifHaryadian dipercaya sebagai Direktur Administrasi dan Keuangan; Heri Batanghari selaku Direktur Air Limbah; dan Delviyandri selaku Direktur Air Bersih.

Pelantikan keempatnya dimeriahkan ratusan papan bunga berisi ucapan selamat yang terpampang di halaman kantor perusahaan milik Pemprov Sumut tersebut, Jalan Sisingamangaraja, Medan. Sejumlah jenderal TNI/Polri terlihat mengirimkan papan ucapan selamat kepada Sutedi Raharjo.

Sejumlah jenderal yang mengirimkan papan bunga itu antara lain Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Ronny F Sompie, Irjen Pol Lutfi Lubihanto, Irjen Pol HS Maltha Shalat, Irjen Pol Wagner Damanik, dan Brigjen TNI Felix Hutabarat. Ada juga papan bunga dari mantan Pangdam I Bukit Barisan (BB), Mayjen (Purn) TNI Leo Siegers; dan Ketua Umum DPP Partai Golkar Munas Ancol, Agung Laksono. Seusai pelantikan, Gatot Pujo Nugroho menegaskan, ke depannya PDAM Tirtanadi harus mampu memberi kontribusi pendapatan asli daerah (PAD) bagi Pemprov Sumut.

“Saya yakin mereka adalah kader-kader terbaik dari Tirtanadi, yang sudah punya visi beragam dan juga pengalaman. Saya harap mereka melebur menjadi satu,” katanya. Menurut dia, Tirtanadi belum mampu menghasilkan PAD untuk Pemprov Sumut karena coverage pelayanannya belum sampai 80%. Untuk itu, dia meminta sisi pelayanan diperbaiki dan ditingkatkan supaya bisa memberi kontribusi. Apalagi Gatot mengaku termasuk konsumen yang mengalami pelayanan buruk Tirtanadi.

“Kadang saya ketika sedang mandi, air di rumah dinas itu mati. Apalagi masyarakat. Jadi tidak ada bedanya yang dirasakan gubernur dengan masyarakat. Ini artinya belum baik pelayanannya. Makanya hal ini yang saya minta ditingkatkan,” ucapnya.

Di samping itu, Gatot berharap, dengan wajah-wajah baru dan notabene berusia muda, direksi yang terpilih mampu menggaliPADmelaluikerjasama dengan pihak ketiga. Sebab, dia mengakui keuangan Pemprov Sumut tidak cukup baik saat ini, dimana tidak ada penyertaan modal yang bisa diberikan untuk semua Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Sementara Dirut PDAM Tirtanadi, Sutedi Raharjo, mengaku siap menjawab tantangan gubernur tersebut.

Bersama tiga direktur lainnya, dia optimistis mampu memperbaiki pelayanan, terutama mengenai target Millennium Development Goals (MDGs ) 2015. “Intinya kami memang perlu kerja keras. Di samping memenuhi target 80% pelayanan air, juga memberi PAD bagi pemprov. Kami optimistis dapat merealisasikan itu,” ujarnya. Dengan adanya pemisahan struktur antara air limbah dan air bersih, direksi optimistis percepatan kebutuhan air bagi masyarakat akan terpenuhi.

“Segera kami mencoba konsolidasi. Job desk juga sedang kami kerjakan. Kemudian struktur pejabat baru segera disusun, sehingga keluhan-keluhan selama ini di masyarakat bisa diminimalisasi,” ucap Direktur Air Bersih, Delviyandri. Mantan kepala Divisi Humas Tirtanadi ini menambahkan, berharap pada 2017 bisa memberikan PAD bagi pemprov. “Caranya dengan mencari investasi dari pihak swasta. Kami optimistis dengan periode ini bisa meningkatkan pelayanan air minum,” ujarnya.

Proses pelantikan direksi ini turut dihadiri Sekdaprov Sumut nonaktif, Hasban Ritonga; Plh Sekdaprov, Sabrina; Dirut PT Perkebunan, Darwin Nasution; Direktur Operasional PT Bank Sumut, DidiDuharsa; danjajaran Dewan Pengawas serta pejabat di jajaran PDAM Tirtanadi.

Fakhrur rozi
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7776 seconds (0.1#10.140)
pixels