Railbus Bathara Kresna Resmi Beroperasi

Kamis, 12 Maret 2015 - 08:30 WIB
Railbus Bathara Kresna Resmi Beroperasi
Railbus Bathara Kresna Resmi Beroperasi
A A A
SOLO - Moda transportasi massal, Railbus Bathara Kresna resmi dioperasikan kemarin. Bus berbasis rel tersebut melayani penumpang secara reguler di jalur Solo- Wonogiri, dua kali sehari.

Peresmian operasional kereta tersebut dilakukan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan di Stasiun Purwosari Solo . Pengoperasian kereta tersebut diharapkan memperlancar akses masyarakat yang berada di jalur Solo-Sukoharjo dan Wonogiri. Untuk menempuh menghubungkan tiga kota tersebut, railbus melintas rel sepanjang 38 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 1 jam 45 menit.

“Jika nanti respons masyarakat di jalur tersebut cukup bagus maka tidak menutup kemungkinan Kemenhub akan membantu mendatangkan satu kereta lagi untuk dioperasikan lagi. Tergantung PT KAI, kalau mau mengusulkan, nantinya Kemenhub siap untuk membantu,” katanya di sela-sela peresmian kemarin. Jonan mengatakan operasional kereta buatan PT Industri Kereta Api (INKA) Madiun itu bisa dilakukan setelah pemerintah mengucurkan dana Public Service Obligation (PSO) dengan total Rp9 miliar selama 2015.

Dana tersebut memungkinkan harga tiket menjadi lebih murah dan dapat dijangkau masyarakat. “Masyarakat harus bisa memanfaatkan kereta ini dengan baik, apalagi dengan adanya PSO, harga tiket kan menjadi lebih murah yakni Rp4.000 untuk sekali jalan,” ucapnya. Dari pantauan di Stasiun Sukoharjo, minat warga menggunakan railbus cukup tinggi.

Hal tersebut terbukti dari banyaknya permintaan peme-sanan tiket. Namun, untuk dua hari ke depan, moda transportasi ini masih digratiskan. “Meski gratis, penumpang tetap harus membawa tiket dengan meminta di stasiun. Nanti petugas di stasiun akan mem-berikan fasilitas tiket tersebut sesuai dengan kuota yang diberikan,” papar Kepala Stasiun Sukoharjo Acthur Widiawanto kemarin. Sebelum pengoperasian, banyak warga yang datang ke Stasiun Sukoharjo bertanya kapan railbus bisa melayani penumpang.

Saat peluncuran kemarin, beberapa warga sengaja datang untuk menikmati kenyamanan railbus . “Daya tampung penumpang railbus ini dari duduk dan berdiri sebanyak 117 orang,” ujarnya. Sesuai jadwal, railbus akan melintas di Sukoharjo sebanyak empat kali, yakni dari Stasiun Purwosari Solo transit ke Stasiun Sukoharjo pukul 06.57 WIB, kemudian melanjutkan perjalanan ke Wonogiri. Dari Wonogiri transit ke Stasiun Sukoharjo pukul 08.50 WIB menuju ke Stasiun Purwosari Solo. Untuk siang hari, dari Stasiun Purwosari Solo transit di Stasiun Sukoharjo pukul 10.57 WIB menuju ke Wonogiri.

Dari Wonogiri transit di Stasiun Sukoharjo Pukul 13.05 WIB menuju ke Stasiun Purwosari Solo. Khusus di wilayah Sukoharjo, railbus juga berhenti di Stasiun Pasar Nguter pada pukul 07.19, 08.28, 11.19, dan 12.43 WIB. Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan, dengan pengoperasian railbus tersebut masyarakat diharapkan secara perlahan bisa beralih menggunakan moda transportasi massal daripada kendaraan pribadi.

Dengan demikian, tingkat kemacetan lalu lintas yang terjadi di jalanan Kota Solo, Sukoharjo, dan Wonogiri. Selain itu, pengoperasian ke-reta itu juga bisa digunakan untuk ajang nostalgia bagi masyarakat. Pasalnya, dahulu di jalur yang sama pernah dioperasikan kereta feeder Punokawan.

Jonan Tarik Statement

Peresmian Pengoperasian railbus secara reguler oleh Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan menyisakan cerita tersendiri. Pasalnya, Jonan pernah bersikukuh tidak akan mengoperasikan bus berbasis rel tersebut dengan alasan tingginya biaya operasional.

Statement tersebut disampaikan Jonan ketika mengunjungi Kota Solo pada 5 Juli 2014. Ketika itu dia masih menjabat sebagai Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ia menyebutkan pengoperasian kereta yang didatangkan pada 2011 oleh Pemkot Solo tidak masuk akal. Menurutnya, biaya untuk mengoperasikan kereta itu di Jalur Solo-Wonogiri cukup tinggi sehingga harga jual tiket untuk para penumpang juga cukup mahal dan tidak terjangkau oleh masyarakat.

Terkait hal tersebut, Jonan berdalih pengoperasian kereta itu bisa dilakukan berkat dana PSO Ke-menterian Perhubungan. “Statement saya masih sama seperti dahulu, pengoperasian kereta ini tidak realistis, makanya disubsidi agar bisa beroperasi dengan baik,” ucapnya di sela- sela peresmian kemarin. Subsidi dalam bentuk PSO itu akan terus diberikan untuk pengoperasian railbus .

Jonan memastikan subsidi tersebut tidak akan membebani negara mengingat nilainya kecil dan kepentingan di belakangnya cukup banyak. “Saya kira tidak akan mungkin lepas dari subsidi, kecuali wali kota menyetujui tarifnya dinaikkan,” ucapnya.

Sumarno/arief setiadi
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4564 seconds (0.1#10.140)