Petani Jagung OKU Timur Terancam Merugi

Rabu, 11 Maret 2015 - 10:10 WIB
Petani Jagung OKU Timur...
Petani Jagung OKU Timur Terancam Merugi
A A A
MARTAPURA - Anjloknya harga jagung jelang panen raya membuat petani jagung di Kabupaten OKU Timur dibayangi kerugian.

Jika sebelumnya harga jagung men capai Rp3.700 per kilogram, kini harga di pasaran hanya berkisar Rp2.600-2.700 per ki logram. Sucipto, 40, salah satu anggota Kelompok Tani Jagung yang juga warga Desa Tulang Bawang, Keca matanBungaMa yang, OKU Ti mur, mengatakan, turunnya harga jagung kering selalu menjadike khawatiranpetani.

Karena sudah menjadi kebias a an men je lang me ma su ki musim panen raya harga ja gung akan tu run. Sekarang saja panen raya belum dilakukan harga jagung di pasaran sudah anjlok, sedangkan masa panen raya dua minggu lagi. “Kami (petani jagung) sekarang cemas dan khawatir jangan- jangan harga jagung akan terus mengalami penurunan. Jika harga jagung murah kita rugi karena biaya yang kita keluarkan untuk berkebun jagung tidaksedikit,” terangnya.

Cipto juga mengatakan jika harga jagung terus turun tentu petani akan semakin terhimpit mengingat ada petani yang meminjam modal kepada orang lain dengan jaminan rumah mau pun lahan kebun. “Untuk membuka kebun jagung ada petani yang menggadaikan rumah sebagai modal. Jika harganya murah bagai mana akan membayar utang,” tuturnya. Kondisi yang sama juga di rasakan oleh Parto, 50, petani jagung lainnya, yang mengaku saat akan membuka kebun jagung dirinya kekurangan modal sehingga meminjam modal dari orang lain.

Dengan harapan jika setelah panen bias membayar uang pinjaman tersebut, namun jika harga jagung murah maka sulit baginya meng embalikan uang pinjaman. Menurut Parto, selain harus mengembalikan uang pinjaman, dia juga harus membayar bunga dari uang pinjaman itu. ”Kami tidak ada pilihan lain untuk modal. Terpaksa pinjam meskipun ada bunganya. Sebenarnya sakit tapi harus bagai - mana lagi. Apalagi kondisi akan semakin sulit saat harga jagung murah,” ungkapnya.

Dikonfirmasi permasa la han ini, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura OKU Timur, Tubagus Sunarseno melalui Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) TPH Kecamatan Bunga Mayang, Andrianto membenarkan, setiap masuk masa panen harga jagung anjlok. Meski demikian, pihaknya belum mengetahui apa penyebab turunnya harga jagung.

“Kami sudah berusaha. Meskipun harga turun jika bisa jangan terlalu merugikan petani. Di samping itu, untuk menyiasati harga ke depan jika program pak bupati menjadikan OKU Timur sebagai sentra daging mulai berjalan, nanti petani jagung yang akan diuntungkan karena batang jagung tersebut akan difungsikan sebagai pakan ternak,” terangnya.

Dadang dinata
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2059 seconds (0.1#10.140)