Prancis Tawarkan Banyak Kerja Sama
A
A
A
MEDAN - Sebanyak 1.550 mahasiswa asal Indonesia, termasuk Kota Medan, saat ini tengah menimba ilmu di Prancis. Namun, jumlah ini dinilai masih kurang karena Pemerintah Prancis menargetkan paling tidak ada 3.000 mahasiswa asal Indonesia yang kuliah di sana.
Untuk memenuhi target itu, Pemerintah Prancis terus menjalin kerja sama dalam bidang pendidikan dengan Indonesia. Salah satunya melalui The Journal Working Group (JWG) Indonesia- France Cooperation in Higler Education and Research.
“Kami ingin jumlah mahasiswa asal Indonesia yang kuliah di Prancis sekitar 3.000 sampai 4.000 orang. Untuk mencapai jumlah tersebut, saya minta universitas-universitas yang ada di Indonesia membuat proyek kerja sama Prancis-Indonesia atau sebaliknya Indonesia- Prancis di segala bidang, seperti penelitian sains , kedokteran, teknik, maupun bidang lainnya,” ujar Chancelor Of Cooperation and Culture Prancis, Bertrand De Hartingh di sela-sela acara jamuan makan malam peserta 7 Th JWG Indonesiam- France Cooperation in Higher Education and Research Tahun 2015 bersama Wali Kota Medan Dzulmi Eldin di rumah dinas Wali Kota, Jalan Sudirman, Senin (9/3) malam.
Bertrand menjelaskan, kerja sama dengan universitas di Indonesia, salah satunya dengan Universitas Sumatera Utara (USU). Kerja sama USU dengan universitas yang ada di Prancis selama ini berjalan baik. Dia berharap kerja sama ini terus berkembang, termasuk dengan universitas lain di Indonesia. Untuk mahasiswa asal Prancis yang kuliah di Indonesia, Bertrand mengaku, jumlahnya sekitar 17 orang.
Hal ini tidak terlepas dari kebijakan universitas di Prancis yang membuka kelas bahasa Indonesia. Sebab bahasa Indonesia termasuk ke dalam bahasa internasional yang ketujuh. “Saya sudah menginstruksikan kepada seluruh rektor universitas di Prancis supaya membuka kursus bahasa Indonesia dan mereka menyambut baik,” ungkapnya.
Bertrand mengungkapkan, Prancis merupakan negara ketiga terbesar di dunia yang menampung mahasiswa asing. Saat ini ada sekitar 300.000 mahasiswa asing yang tengah menimba ilmu di seluruh universitas di Prancis. Prancis mempunyai program kerja sama di bidang pendidikan dengan negara- negara lain di dunia. “Bagi Pemerintah Prancis, Indonesia merupakan mitra penting. Itu sebabnya, kerja sama di bidang pendidikan sudah terjalin dengan lama dan baik. Di samping itu, kerja sama di bidang lain juga terjalin dengan baik,” ungkapnya.
Pada 2011 lalu, telah ditandatangani kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Prancis di bidang pendidikan. Untuk tahun ini kembali akan ditandatangani persetujuan di bidang riset dan teknologi. Karena itu, melalui 7 Th JWG Indonesiam- France Cooperation in Higher Education and Research ini diharapkan akan semakin mempererat kerja sama antara kedua negara.
Wali Kota Medan Dzulmi Eldin mengatakan, kerja sama antara Indonesia dengan Prancis, terutama USU, dapat mendukung proses pembangunan nasional maupun daerah. Sebab kerja sama ini merupakan link and match antara pemerintah dan perguruan tinggi. Menurut Eldin, perguruan tinggi memiliki peran cukup strategis dalam menciptakan sumber daya manusia yang memiliki kapabilitas dan kemampuan kompetitif. Karena itu, sudah saatnya perguruan tinggi tidak hanya berkontribusi pada ilmu pengetahuan, tetapi juga pada bentuk-bentuk paling praktis yang berdimensi kesejahteraan.
“Alhamdulillah, USU telah menjalin kerja sama dengan Prancis dan telah meresmikan warung Prancis ke-7 untuk Sumatera Utara di USU. Saya berharap kerja sama ini dapat dimanfaatkan bagi kedua belah pihak, khususnya para mahasiswa, untuk menimba ilmu, menambah informasi dalam hal budaya, pendidikan, maupun kesehatan,” kata Eldin.
Selain itu, kerja sama antara USU dan Prancis ini dapat mendiskusikan dan berdialog melihat peluang dan potensi kota Medan yang dikembangkan pada masa mendatang. “Mudahmudahan kerja sama ini terus berlanjut dan semakin luas dalam berbagai bidang pem-bangunan sumber daya manusia yang semakin andal,” katanya.
Lia anggia nasution
Untuk memenuhi target itu, Pemerintah Prancis terus menjalin kerja sama dalam bidang pendidikan dengan Indonesia. Salah satunya melalui The Journal Working Group (JWG) Indonesia- France Cooperation in Higler Education and Research.
“Kami ingin jumlah mahasiswa asal Indonesia yang kuliah di Prancis sekitar 3.000 sampai 4.000 orang. Untuk mencapai jumlah tersebut, saya minta universitas-universitas yang ada di Indonesia membuat proyek kerja sama Prancis-Indonesia atau sebaliknya Indonesia- Prancis di segala bidang, seperti penelitian sains , kedokteran, teknik, maupun bidang lainnya,” ujar Chancelor Of Cooperation and Culture Prancis, Bertrand De Hartingh di sela-sela acara jamuan makan malam peserta 7 Th JWG Indonesiam- France Cooperation in Higher Education and Research Tahun 2015 bersama Wali Kota Medan Dzulmi Eldin di rumah dinas Wali Kota, Jalan Sudirman, Senin (9/3) malam.
Bertrand menjelaskan, kerja sama dengan universitas di Indonesia, salah satunya dengan Universitas Sumatera Utara (USU). Kerja sama USU dengan universitas yang ada di Prancis selama ini berjalan baik. Dia berharap kerja sama ini terus berkembang, termasuk dengan universitas lain di Indonesia. Untuk mahasiswa asal Prancis yang kuliah di Indonesia, Bertrand mengaku, jumlahnya sekitar 17 orang.
Hal ini tidak terlepas dari kebijakan universitas di Prancis yang membuka kelas bahasa Indonesia. Sebab bahasa Indonesia termasuk ke dalam bahasa internasional yang ketujuh. “Saya sudah menginstruksikan kepada seluruh rektor universitas di Prancis supaya membuka kursus bahasa Indonesia dan mereka menyambut baik,” ungkapnya.
Bertrand mengungkapkan, Prancis merupakan negara ketiga terbesar di dunia yang menampung mahasiswa asing. Saat ini ada sekitar 300.000 mahasiswa asing yang tengah menimba ilmu di seluruh universitas di Prancis. Prancis mempunyai program kerja sama di bidang pendidikan dengan negara- negara lain di dunia. “Bagi Pemerintah Prancis, Indonesia merupakan mitra penting. Itu sebabnya, kerja sama di bidang pendidikan sudah terjalin dengan lama dan baik. Di samping itu, kerja sama di bidang lain juga terjalin dengan baik,” ungkapnya.
Pada 2011 lalu, telah ditandatangani kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Prancis di bidang pendidikan. Untuk tahun ini kembali akan ditandatangani persetujuan di bidang riset dan teknologi. Karena itu, melalui 7 Th JWG Indonesiam- France Cooperation in Higher Education and Research ini diharapkan akan semakin mempererat kerja sama antara kedua negara.
Wali Kota Medan Dzulmi Eldin mengatakan, kerja sama antara Indonesia dengan Prancis, terutama USU, dapat mendukung proses pembangunan nasional maupun daerah. Sebab kerja sama ini merupakan link and match antara pemerintah dan perguruan tinggi. Menurut Eldin, perguruan tinggi memiliki peran cukup strategis dalam menciptakan sumber daya manusia yang memiliki kapabilitas dan kemampuan kompetitif. Karena itu, sudah saatnya perguruan tinggi tidak hanya berkontribusi pada ilmu pengetahuan, tetapi juga pada bentuk-bentuk paling praktis yang berdimensi kesejahteraan.
“Alhamdulillah, USU telah menjalin kerja sama dengan Prancis dan telah meresmikan warung Prancis ke-7 untuk Sumatera Utara di USU. Saya berharap kerja sama ini dapat dimanfaatkan bagi kedua belah pihak, khususnya para mahasiswa, untuk menimba ilmu, menambah informasi dalam hal budaya, pendidikan, maupun kesehatan,” kata Eldin.
Selain itu, kerja sama antara USU dan Prancis ini dapat mendiskusikan dan berdialog melihat peluang dan potensi kota Medan yang dikembangkan pada masa mendatang. “Mudahmudahan kerja sama ini terus berlanjut dan semakin luas dalam berbagai bidang pem-bangunan sumber daya manusia yang semakin andal,” katanya.
Lia anggia nasution
(ftr)