Jelang KAA, Masjid Raya Bandung Direnovasi
A
A
A
BANDUNG - Pemerintah Kota Bandung berencana merenovasi Masjid Raya Bandung Jawa Barat jelang peringatan ke-60 Konferensi Asia Afrika (KAA) pada April mendatang.
Tak tang gung-tanggung, anggaran sebesar Rp2,3 miliar dige lontorkan untuk merenovasi masjid yang berada di Alun-alun Kota Bandung ini. “Untuk penyelenggaraan KAA ini, banyak mendapat dukungan. Saya sampaikan juga untuk renovasi Masjid Raya Ban dung sudah ada bantuan dari Bank BJB sebesar Rp2,3 miliar,” ujar Wali Kota Bandung Ridwan Kamil kepada wartawan di Balai Kota Bandung kemarin.
Pria yang akrab disapa Emil ini menuturkan, perbaikan mas jid perlu dilakukan. Hal ini untuk mengakomodasi kepala negara muslim untuk melaksanakan salat Jumat. Pasalnya pada 24 April jatuh di hari Jumat. Menurut Emil sejumlah perbaikan yang dilakukan mencakup renovasi toilet, penggantian karpet, penggantian tiang lampu, perbaikan kubah, dan pengecatan dinding masjid. Dia menargetkan perbaikan sudah dapat dilakukan paling lambat pekan depan.
“Masjid diperbaiki semua toiletnya. Kemudian kubahnya akan dicat. Selain itu akan di pa - sang tiang tiang lampu seperti di Madinah. Sehingga di hari H, insyaallah membanggakan,” katanya. Lebih lanjut Emil mengatakan keamanan para kepala negara menjadi salah satu aspek yang paling diperhatikan, termasuk saat melaksanaka salat Jumat di Masjid Raya Bandung. Di satu sisi, salat Jumat menjadi hak setiap muslim, namun di sisi lain aspek keamanan para ke pala negara juga tetap terjaga.
“Wuduna kumaha, kudu di - anter. Pas salatna kudu dikawal oge kan kitu. Karena aalat Jumat kan hak setiap muslim tapi keamanan (para kepala negara) terjaga,” katanya. Emil mengungkapkan, pada Rabu (11/2), rombongan tim kepresidenan yang dipimpin oleh Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Panjaitan dijadwalkan akan datang ke Bandung untuk mengecek kesiapan terkait pelaksanaan peringatan KAA. Pengecekan akan dilakukan mulai dari titik kedatangan para kepala negara hingga tempat pelaksanaan acara di Gedung Merdeka.
“Rombongan tim ke presidenan akan datang seharian mengecek kesiapan mulai dari Bandara Husein, Hotel Homan, Gedung Merdeka, termasuk Majid Agung dan lain lain,” ungkapnya. Emil mengaku jelang pe laksanaan peringatan KAA pengamanan akan semakin diper ketat. Ia mengaku sudah ber koordinasi dengan berbagai pihak mulai dari pihak kepolisian, TNI dan aparat kewilayahan. Untuk pengamanan di wilayah Bandung sendiri, ada lebih dari 3.000 petugas pengamanan dari kepolisian dan TNI yang akan dikerahkan. Belum lagi kata dia, relawan dari masyarakat sekitar 7.000 orang.
“Pengaman ini pastilah. Karena ancaman kepala negara. VIP prosedur segala cara terhadap teroris, demo, dan keamanan skala besar. Kekhwatirannya keamanan kepala ne gara terekspos di jalan. Hiji-hiji wae ges riweuh, sekarang di ka likan 20-30 kepala negara ber jalan beriringan di ruag ter buka, kan jarang-jarang,” tandas nya
Dian rosadi
Tak tang gung-tanggung, anggaran sebesar Rp2,3 miliar dige lontorkan untuk merenovasi masjid yang berada di Alun-alun Kota Bandung ini. “Untuk penyelenggaraan KAA ini, banyak mendapat dukungan. Saya sampaikan juga untuk renovasi Masjid Raya Ban dung sudah ada bantuan dari Bank BJB sebesar Rp2,3 miliar,” ujar Wali Kota Bandung Ridwan Kamil kepada wartawan di Balai Kota Bandung kemarin.
Pria yang akrab disapa Emil ini menuturkan, perbaikan mas jid perlu dilakukan. Hal ini untuk mengakomodasi kepala negara muslim untuk melaksanakan salat Jumat. Pasalnya pada 24 April jatuh di hari Jumat. Menurut Emil sejumlah perbaikan yang dilakukan mencakup renovasi toilet, penggantian karpet, penggantian tiang lampu, perbaikan kubah, dan pengecatan dinding masjid. Dia menargetkan perbaikan sudah dapat dilakukan paling lambat pekan depan.
“Masjid diperbaiki semua toiletnya. Kemudian kubahnya akan dicat. Selain itu akan di pa - sang tiang tiang lampu seperti di Madinah. Sehingga di hari H, insyaallah membanggakan,” katanya. Lebih lanjut Emil mengatakan keamanan para kepala negara menjadi salah satu aspek yang paling diperhatikan, termasuk saat melaksanaka salat Jumat di Masjid Raya Bandung. Di satu sisi, salat Jumat menjadi hak setiap muslim, namun di sisi lain aspek keamanan para ke pala negara juga tetap terjaga.
“Wuduna kumaha, kudu di - anter. Pas salatna kudu dikawal oge kan kitu. Karena aalat Jumat kan hak setiap muslim tapi keamanan (para kepala negara) terjaga,” katanya. Emil mengungkapkan, pada Rabu (11/2), rombongan tim kepresidenan yang dipimpin oleh Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Panjaitan dijadwalkan akan datang ke Bandung untuk mengecek kesiapan terkait pelaksanaan peringatan KAA. Pengecekan akan dilakukan mulai dari titik kedatangan para kepala negara hingga tempat pelaksanaan acara di Gedung Merdeka.
“Rombongan tim ke presidenan akan datang seharian mengecek kesiapan mulai dari Bandara Husein, Hotel Homan, Gedung Merdeka, termasuk Majid Agung dan lain lain,” ungkapnya. Emil mengaku jelang pe laksanaan peringatan KAA pengamanan akan semakin diper ketat. Ia mengaku sudah ber koordinasi dengan berbagai pihak mulai dari pihak kepolisian, TNI dan aparat kewilayahan. Untuk pengamanan di wilayah Bandung sendiri, ada lebih dari 3.000 petugas pengamanan dari kepolisian dan TNI yang akan dikerahkan. Belum lagi kata dia, relawan dari masyarakat sekitar 7.000 orang.
“Pengaman ini pastilah. Karena ancaman kepala negara. VIP prosedur segala cara terhadap teroris, demo, dan keamanan skala besar. Kekhwatirannya keamanan kepala ne gara terekspos di jalan. Hiji-hiji wae ges riweuh, sekarang di ka likan 20-30 kepala negara ber jalan beriringan di ruag ter buka, kan jarang-jarang,” tandas nya
Dian rosadi
(ars)