Keanehan Perampokan Nasabah Bank Sulut

Selasa, 10 Maret 2015 - 21:36 WIB
Keanehan Perampokan Nasabah Bank Sulut
Keanehan Perampokan Nasabah Bank Sulut
A A A
MANADO - Ada keanehan pada keterangan korban perampokan Steven Gagana (38), nasabah Bank Sulut, di ruas Jalan Dotulolong Lasut, di depan PT Bank Mandiri Area Manado.

Pasalnya, uang yang dibawa kabur perampok dalam mobilnya, mampu dia tebak hilang Rp40 juta. Padahal, uang itu belum dia hitung secara pasti.

Adapun uang itu dicairkan korban di Bank Sulut sebanyak Rp120 juta, dan disimpannya di tempat duduk mobil yang dikemudikannya. Pecahan uang itu Rp50.000 dan perikatnya (bendel) Rp5 juta.

Anehnya, bendel uang itu adalah Bank BNI. Padahal menurut korban, uang itu dicairkan di Bank Sulut.

Kepala Kantor Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulut Luctor Tapiheru mengatakan, setiap bank memiliki bendel masing-masing dan hal itu sudah sesuai aturan.

"Jika nasabah Bank Sulut korban perampokan itu, uangnya berbendel Bank BNI itu sudah tidak benar. Orang itu (korban) perlu dipertanyakan, jangan-jangan dia (korban) penipu," ujar Tapiheru, saat dihubungi Sindonews, Selasa (10/3/2015).

Dijelaskan Tapiheru, bendel uang bisa tidak berubah, kecuali uang itu akan diserahkan pada BI dengan alasan tidak layak lagi.

Contoh, misalnya Bank Sulut menyerahkan uang ke BI karena sudah dianggap tidak layak. Tapi uang itu masih dianggap layak oleh BI, dan ada bank lain, misalnya Bank BNI meminta uang.

BI bisa menyerahkan uang yang masih berlebel/bendel Bank Sulut itu ke Bank BNI. "Tapi untuk dicairkan ke nasabah. Bendel uang itu wajib diganti sesuai bandel bank tersebut," jelas Tapiheru.

Sementara itu, Kapolresta Manado Kombes Pol Sunarto mengatakan, bandel uang itu masih akan diselidiki. "Bendel uang itu kami akan cek dulu. Soalnya resi pencairan korban ini dari Bank Sulut bukan Bank BNI. Karenanya kami masih akan menyelidiki dulu," ungkap Sunarto.

Diberitakan sebelumnya, korban adalah kontraktor PT Medi Tahuna. Dirinya dipercayakan pihak perusahaan untuk membayar pengadaan uang makanan ke Rutan Kotamobagu dan beberapa tempat lainnya.

Namun apes yang dialaminya, uang dicairkan Rp120 juta di Bank Sulut dan kemudian dia ke ke ATM Bank Mandiri melakukan setoran tunai Rp10 juta. Sisa uangnya Rp110 juta disimpan di dalam mobilnya.

Saat korban keluar dari ATM, kaca pintu samping kiri mobilnya itu ditemukan pecah dan uangnya dari Rp110 juta di dalam mobil, raib dibawa lari pencuri sebanyak Rp40 juta.

Baca juga:
Nasabah Bank Sulut Kerampokan, Rp40 Juta Raib
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6955 seconds (0.1#10.140)