Belasan Pelajar Ditangkap saat Rakit Bom Molotov

Minggu, 08 Maret 2015 - 19:27 WIB
Belasan Pelajar Ditangkap saat Rakit Bom Molotov
Belasan Pelajar Ditangkap saat Rakit Bom Molotov
A A A
BANTUL - Belasan pelajar ditangkap aparat kepolisian saat merakit bom Molotov di pinggir jalan dalam kawasan Kecamatan Kasihan, Bantul.

Diduga belasan pelajar tersebut akan melakukan tawuran atau akan menyerang sebuah kawasan.

Kapolsek Kasihan, Kompol Suwandi mengungkapkan, penangkapan tersebut bermula dari patroli rutin yang dilakukan anak buahnya, Minggu (8/3/2015) sekitar pukul 03.00 WIB.

Ketika di Dusun Tempuran, terlihat belasan pemuda sedang bergerombol di pinggir jalan dan terlihat diantaranya sedang merakit bom Molotov.

“Kami langsung menghampiri mereka untuk mencoba menanyakan aktivitas mereka kenapa sampai dinihari. Tetapi ketika didekati justru di antara mereka ada yang menghunus pedang,” ungkap Suwandi, Minggu (8/3/2015).

Karena dinilai membahayakan petugas kepolisian, polisi mencoba mengeluarkan tembakan peringatan ke udara.

Belasan pemuda tersebut lantas menyerah dan polisi meringkus mereka satu persatu serta menggelandangnya di Mapolsek Kasihan.

Mereka lantas diperiksa di Mapolres Bantul untuk mengetahui latar belakang merakit bom Molotov.

Setidaknya ada 12 pemuda yang diamankan Minggu dinihari tersebut dari Dusun Tempuan. Selain itu, aparat Polsek Kasihan juga menyita 4 botol berisi bensin dan sumbunya serta delapan senjata tajam berbagai jenis.

Namun belum selesai aparat Polisi mengangkut mereka ke dalam mobil, datang lagi delapan orang pemuda. “Mereka sekaligus kami amankan,” timpalnya.

Suwandi menambahkan, kemungkinan besar mereka akan melakukan tawuran, sehingga ketika petugas kepolisian datang mereka langsung bermaksud menyerang. Petugas yang datang dikira dari kelompok lain yang tengah mereka hadang malam itu.

Kepala Humas Polres Bantul, Brigadir Maryono membenarkan peristiwa penangkapan 20 orang pemuda tersebut.

Dari 20 orang pemuda tersebut, delapan di antaranya diketahui membawa senjata tajam. Dan setelah diperiksa intensif, ternyata 20 orang tersebut masih berstatus pelajar.

“Kami sudah panggil orangtua mereka masing-masing dan semuanya membuat surat pernyataan. Mereka tidak kami tahan, tetapi Senin besok kami wajibkan untuk apel,” tandasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7009 seconds (0.1#10.140)