Mahasiswa Unissula Berangkat ke Jepang
A
A
A
SEMARANG - Dua mahasiswa Fakultas Teknik (FT) Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang, Arjun dan Makdum Alaidin akan mengikuti World Conference on Disaster Reduction (WCDR) yang digelar di Tohoku University Jepang 11- 18 Maret.
Keduanya akan memaparkan pemikirannya mengenai cara mengurangi resiko dampak dari sebuah bencana yang terjadi. Arjun bakal mempresentasikan karya tulis berjudul “Josmus” (Joglo smart modula house) The design of earthquake resistant house yang merupakan desain rumah tahan gempa.
Konsep ini memadukan ilmu keteknikan, kebudayaan dan pemahaman ke-Islaman. Sedangkan Makdum mempresentasikan ide kreatif yang dituangkan dalam tulisannya berjudul “Roles of muslim student nursing preservation the environment to reduce of risk disaster in Indonesia.” WCDR merupakan sebuah forum yang pada tahun ini dihadiri 200 delegasi dari berbagai negara di dunia.
“Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Children and Youth Forum yang bekerjasama dengan UNESCO, UNISDR (United Nations International Strategy for Disaster Reduction) dan IAG,” ujar Arjun saat acara pelepasan di Kampus Unissula, kemarin.
Dia menyebutkan, konferensi yang digelar pada tahun ini bertema “Youth Beyond Disaster,” dan merupakan diskusi pemuda dalam rangka membahas dan mempelajari cara mengurangi resiko dari dampak bencana alam seperti di bidang risk management, countermeasure, dan lainnya. “Hasilnya, nanti dapat di publikasikan serta diimplementasikan di daerah masing-masing asal delegasi,” katanya.
Makdum menambahkan, konferensi tersebut diikuti ribuan pendaftar dari berbagai negara. Dari ribuan pendaftar tersebut kemudian diseleksi mencakup identitas diri, penilaian esai singkat terkait ide dan mutu mengenai cara mengurangi resiko bencana, pertanyaan panitia mengenai motivasi keikutsertaan, esai mengenai pengalaman delegasi menjadi relawan dalam penanggulangan bencana, serta pengetahuan mengenai kebencanaan. “Dari keseluruhan seleksi yang dilakukan itu, akhirnya terpilih 200 peserta yang berasal dari berbagai negara,” katanya.
Sementara itu, Rektor Unissula Anis Malik Thoha ketika melepas kedua mahasiswanya itu memberikan apresiasi. Pihaknya juga akan terus mendorong mahasiswa-mahasiswa Unissula lainnya untuk menimba pengalaman pada tingkat internasional seperti kedua mahasiswanya itu.
“Kami berkomitmen untuk terus medorong para mahasiswa agar jangan hanya puas berada di level lokal dan nasional saja. Namun, harus juga menimba pengalaman internasional terlebih lagi jika hal itu bisa memberikan pemikiran maupun solusi atas permasalahan dunia seperti di bidang kebencanaan seperti ini,” ujar Anis.
Susilo himawan
Keduanya akan memaparkan pemikirannya mengenai cara mengurangi resiko dampak dari sebuah bencana yang terjadi. Arjun bakal mempresentasikan karya tulis berjudul “Josmus” (Joglo smart modula house) The design of earthquake resistant house yang merupakan desain rumah tahan gempa.
Konsep ini memadukan ilmu keteknikan, kebudayaan dan pemahaman ke-Islaman. Sedangkan Makdum mempresentasikan ide kreatif yang dituangkan dalam tulisannya berjudul “Roles of muslim student nursing preservation the environment to reduce of risk disaster in Indonesia.” WCDR merupakan sebuah forum yang pada tahun ini dihadiri 200 delegasi dari berbagai negara di dunia.
“Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Children and Youth Forum yang bekerjasama dengan UNESCO, UNISDR (United Nations International Strategy for Disaster Reduction) dan IAG,” ujar Arjun saat acara pelepasan di Kampus Unissula, kemarin.
Dia menyebutkan, konferensi yang digelar pada tahun ini bertema “Youth Beyond Disaster,” dan merupakan diskusi pemuda dalam rangka membahas dan mempelajari cara mengurangi resiko dari dampak bencana alam seperti di bidang risk management, countermeasure, dan lainnya. “Hasilnya, nanti dapat di publikasikan serta diimplementasikan di daerah masing-masing asal delegasi,” katanya.
Makdum menambahkan, konferensi tersebut diikuti ribuan pendaftar dari berbagai negara. Dari ribuan pendaftar tersebut kemudian diseleksi mencakup identitas diri, penilaian esai singkat terkait ide dan mutu mengenai cara mengurangi resiko bencana, pertanyaan panitia mengenai motivasi keikutsertaan, esai mengenai pengalaman delegasi menjadi relawan dalam penanggulangan bencana, serta pengetahuan mengenai kebencanaan. “Dari keseluruhan seleksi yang dilakukan itu, akhirnya terpilih 200 peserta yang berasal dari berbagai negara,” katanya.
Sementara itu, Rektor Unissula Anis Malik Thoha ketika melepas kedua mahasiswanya itu memberikan apresiasi. Pihaknya juga akan terus mendorong mahasiswa-mahasiswa Unissula lainnya untuk menimba pengalaman pada tingkat internasional seperti kedua mahasiswanya itu.
“Kami berkomitmen untuk terus medorong para mahasiswa agar jangan hanya puas berada di level lokal dan nasional saja. Namun, harus juga menimba pengalaman internasional terlebih lagi jika hal itu bisa memberikan pemikiran maupun solusi atas permasalahan dunia seperti di bidang kebencanaan seperti ini,” ujar Anis.
Susilo himawan
(ftr)