253 Kios di Pasar Sibolga Terbakar

Sabtu, 07 Maret 2015 - 10:10 WIB
253 Kios di Pasar Sibolga...
253 Kios di Pasar Sibolga Terbakar
A A A
SIBOLGA - Kebakaran hebat melanda Pasar Sibolga Nauli, Kota Sibolga, Kamis (5/3) tengah malam. Petugas pemadam kebakaran (damkar) dibantu pedagang dan warga harus berjibaku memadamkan api dan baru berhasil dipadamkan Jumat (6/3) sekitar pukul 10.00 WIB.

Akibat kebakaran ini, ratusan kios pedagang ludes. Berdasarkan data sementara dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pasar Sibolga Nauli, sedikitnya 253 unit kios pedagang ludes terbakar. Rinciannya 79 unit kios permanen berada di Blok B (lantai 1), 65 unit dari total 92 unit kios di Blok BB (lantai 2), 58 unit kios pelataran di Blok B, dan 51 unit di Blok BB.

“Dari total seluruh kios dan pelataran itu (Blok B dan Blok BB), yang tersisa atau tidak terbakar hanya 27 unit kios dan semuanya berada di Blok BB,” ungkap Kepala UPT Pasar Sibolga Nauli, Effendy Munthe di lokasi pasar, kemarin siang. Total kerugian pedagang diperkirakan mencapai Rp5 miliar.

Karena hampir seluruh dagangan pedagang berupa pakaian, sepatu, sandal, sembako, rempah-rempah, dan barangbarang lainnya musnah terbakar. “Namun ini baru perkiraan kasar, angka pasti baru bisa dihasilkan setelah proses pendataan rampung. Pasalnya, proses pendataan masih dilakukan karena menurut informasi masih ada kios di blok lain, seperti Blok A yang juga ikut terbakar,” ucap Munthe.

Munthe mengungkapkan, peristiwa kebakaran berlangsung sangat cepat. Tapi hingga kini belum diketahui pasti sumber api penyebab kebakaran dan masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. Namun, kuat dugaan berasal dari arus pendek listrik. Karena pasar itu menjual rempah-rempah dan kain maka api cepat membesar.

Sesuai informasi yang diterima Munthe dari penjaga malam pasar, api mulai berkobar dari salah satu kios di Blok B sekitar pukul 23.50 WIB yang diketahui sebagai lokasi penjual rempah-rempah. Dari situ api langsung menyambar kios-kios pedagang. Petugas jaga malam saat itu kebetulan sedang keliling melihat keamanan pasar.

Petugas damkar dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Kota Sibolga dibantu petugas damkar dari Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) tiba di lokasi sekitar pukul 00.10 WIB atau sekitar 10 menit setelah Munthe menginformasikan kejadian ini.

Enam unit mobil damkar dari BPBD Sibolga dan Tapteng yang tiba segera berupaya memadamkan api agar tidak menjalar. Tapi, api sulit dikendalikan karena banyaknya material mudah terbakar di dalam kios pedagang. Api bisa dipadamkan pada Jumatpagi sekitarpukul10.00 WIB atau 10 jam kemudian.

“Lamanya proses pemadaman tak lain karena sifat bahan barang dagangan milik pedagang yang mudah terbakar, seperti kain, sandal, sepatu, dan rempah-rempah. Ditambah lokasi dan letak kios pedagang yang rapat dan berblok-blok sehingga membuat tembakan air terhalang,” kata Munthe.

Munthe mengatakan, petugas damkar sudah berupaya keras memadamkan api. Bahkan, dalam perjuangan mereka memadamkan api, dua petugas damkar harus jatuh pingsan karena kekurangan oksigen.

“Hal yang sama juga terjadi kepada dua orang anggota kami (petugas jaga malam pasar). Satu di antaranya atas nama Anton Purba mengalami patah gigi dan sepeda motornya terbakar serta satu lagi atas nama Dermawan Sitorus yang juga harus menerima hal sama, ban depan sepeda motornya juga hangus terbakar. Padahal kedua petugas ini baru memasukkan sepeda motor mereka ke dalam bangunan pasar sekitar pukul 23.00 WIB,” kata Munthe.

Disinggung mengenai korban jiwa, sesuai informasi yang ia diterima belum ada laporan ada pedagang meninggal atau terjebak di kios. Akan tetapi, ditemukan satu orang pedagang mengalami patah tulang akibat peristiwa itu. Pedagang bermarga Sinaga diketahui berusaha melompat dari lantai 2/Blok BB ke halaman lantai 1/Blok B untuk menyelamatkan diri.

“Itu terjadi sekitar pukul 03.00 WIB. Saat itu korban berusaha menyelamatkan barang dagangannya yang berada di Blok BB. Namun nahas, kobaran api tiba-tiba mengurung Sinaga sehingga dalam upaya penyelamatan diri, Sinaga terpaksa melompat dari Blok BB ke pelataran Blok B. Akibatnya, Sinaga mengalami patah tulang di kaki dan lengan, sekarang sudah mendapatkan perawatan,” katanya.

Lantas bagaimana langkah penanganan pasar ke depan? Munthe mengatakan, setelah kebakaran Wali Kota Sibolga Syarfi Hutauruk yang baru tiba di Sibolga, Jumat pagi, dari lawatannya ke luar daerah langsung datang ke lokasi dan bertemu dengan para pedagang korban kebakaran.

Dalam pertemuan itu, selain memberikan semangat dan rasa prihatin, Syafri juga memberikan masukan positif bagi para pedagang tentang bagaimana upaya penanganan ke depan. “Kami bersama perwakilan pedagang akan bersama-sama ke kantor Wali Kota Sibolga untuk duduk bersama membahas solusi atas peristiwa kebakaran itu. Rencana pertemuan sore ini juga,” kata Munthe.

Pihak kepolisian belum bisa memastikan sumber api yang menjadi penyebab kebakaran besar itu. “Untuk sementara sumber api diduga dari arus pendek. Namun untuk kepastiannya sedang dalam proses penyelidikan pihak Puslabfor Polda Sumut,” ujar Kepala Subbagian Hubungan Masyarakat (Kasubbag Humas) Polres Sibolga Ipda R Sormin Dia membenarkan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.

Hanya ditemukan satu orang korban luka dari pedagang yang berupaya menyelamatkan diri. “Mengenai kerugian pedagang, diperkirakan mencapai sekitar Rp5 miliar,” kata Ipda R Sormin.

Sementara para pedagang pemilik kios yang mengalami kerugian besar atas peristiwa itu terlihat berkumpul di satu titik di sekitar kawasan Pasar Sibolga Nauli. Dari wajah para pedagang terlihat guratan sedih, ketidakberdayaan, dan pengharapan.

J Jambak, 60, misalnya, pedagang kain ini sangat berharap Pemko Sibolga memberikan perhatian serius dan solusi kepada para pedagang sehingga para pedagang bisa kembali berjualan. “Selain bantuan agar pedagang dapat berjualan kembali, yang utama saat ini adalah tempat penampungan sementara sehingga pedagang yang menjadi korban kebakaran itu dapat berdagang kembali,” ucap Jambak didampingi sejumlah pedagang.

Disisi lain, dibalik peristiwa itu ada hal unik ditemukan diluar akal sehat manusia. Satu eskalator atau tangga berjalan secara otomatis yang berfungsi sebagai alat penghubung lantai satu dan lantai dua hancur alias tumbang. Padahal sarana penghubung itu terbuat dari besi baja.

Sementara satu mukena atau telekung milik istri J Jambak yang digunakan setiap hari untuk salat, sama sekali tidak tersentuh api. Padahal seluruh kain yang berada di dalam kios milik J Jambak ludes terbakar.

“Ini seperti sebuah mukjizat, karena dari semua barang dagangan kain yang ada di kios saya yang terbakar itu, cuma kain salat (telekung) istri saya ini yang utuh atau sama sekali tidak terbakar. Padahal kain salat ini terletak di lantai bersamaan dengan kain dagangan lainnya,” kata J Jambak.

Jonny simatupang
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2565 seconds (0.1#10.140)