Lawan Aksi Begal, Garda Bangsa Sebar Nomor Polisi
A
A
A
SURABAYA - Organisasi kepemudaan Partai Kebangkita Bangsa (PKB), Garda Bangsa, melakukan aksi sebar nomor pengaduan kepolisian ke sejumlah pengguna jalan di Kawasan Jalan Darmo, Surabaya, untuk melawan aksi begal.
Ketua Garda Bangsa Jatim Ka'bil Mubarok mengatakan, aksi ini merupakan bentuk keprihatinan terhadap maraknya aksi begal di Surabaya.
Terlebih lagi masyarakat Surabaya memiliki aktivitas yang cukup tinggi. "Kami memang tidak bisa memantau, namun paling tidak kami mengingatkan dan memberi referensi nomor polisi yang bisa dihubungi," kata Ka'bil disela-sela aksi tersebut, Jumat (6/3/2015).
Ka'bil juga mengatakan, berdasarkan pengamatan di lapangan, pelaku Begal banyak dilakukan anak-anak muda. Tentunya kondisi ini sangat ironi dan sekaligus membuat keprihatianan.
Solusinya adalah pemerintah harus memberikan peluang pekerjaan dan mengenyam pendidikan agar anak-anak muda tidak terjerumus dalam dunia kriminalitas.
Pasalnya, pelaku Begal rata-rata faktor ekonomi dan memiliki pendidikan rendah. "Ini bukan cuma taggung jawab Garda Bangsa, tapi juga seluruh bangsa Indonesia, terutama stake holder untuk memperhatian peluang pendidikan dan pekerjaan bagi anak muda," tuturnya.
Pihaknya berharap aksi begal Ini bisa menenjadi perhatian Garda Bangsa di Harlah ke-16 untuk menumbuhkan sebagai anak muda untuk tetap berkreasi. "Tinggalkan perbuatan-perbuatan jahat, terutama kepada masyarakat dan keluarga sendiri," tandasnya
Dalam aksi tersebut, selain menyebar nomor polisi kepada pengguna jalan, mereka juga membentangkan sejumlah poster dan spanduk yang berisi peringatan terkait waspada begal. Salah satu spanduk tersebut bertuliskan "Awas Begal Jalan", Save On The Street" dan lain-lain.
Ketua Garda Bangsa Jatim Ka'bil Mubarok mengatakan, aksi ini merupakan bentuk keprihatinan terhadap maraknya aksi begal di Surabaya.
Terlebih lagi masyarakat Surabaya memiliki aktivitas yang cukup tinggi. "Kami memang tidak bisa memantau, namun paling tidak kami mengingatkan dan memberi referensi nomor polisi yang bisa dihubungi," kata Ka'bil disela-sela aksi tersebut, Jumat (6/3/2015).
Ka'bil juga mengatakan, berdasarkan pengamatan di lapangan, pelaku Begal banyak dilakukan anak-anak muda. Tentunya kondisi ini sangat ironi dan sekaligus membuat keprihatianan.
Solusinya adalah pemerintah harus memberikan peluang pekerjaan dan mengenyam pendidikan agar anak-anak muda tidak terjerumus dalam dunia kriminalitas.
Pasalnya, pelaku Begal rata-rata faktor ekonomi dan memiliki pendidikan rendah. "Ini bukan cuma taggung jawab Garda Bangsa, tapi juga seluruh bangsa Indonesia, terutama stake holder untuk memperhatian peluang pendidikan dan pekerjaan bagi anak muda," tuturnya.
Pihaknya berharap aksi begal Ini bisa menenjadi perhatian Garda Bangsa di Harlah ke-16 untuk menumbuhkan sebagai anak muda untuk tetap berkreasi. "Tinggalkan perbuatan-perbuatan jahat, terutama kepada masyarakat dan keluarga sendiri," tandasnya
Dalam aksi tersebut, selain menyebar nomor polisi kepada pengguna jalan, mereka juga membentangkan sejumlah poster dan spanduk yang berisi peringatan terkait waspada begal. Salah satu spanduk tersebut bertuliskan "Awas Begal Jalan", Save On The Street" dan lain-lain.
(lis)