Menikmati Sate dengan Ketan Bakar dan Oncom

Kamis, 05 Maret 2015 - 09:49 WIB
Menikmati Sate dengan Ketan Bakar dan Oncom
Menikmati Sate dengan Ketan Bakar dan Oncom
A A A
SLEMAN - Menyantap seporsi sate dengan nasi atau lontong mungkin sudah biasa, namun makan sate dengan ketan bakar dan sambal oncom mungkin adalah pengalaman baru bagi sebagian warga Yog yakarta.

Sate khas Jawa Barat ini terkenal dengan sebutan sate marang gi. Ide untuk menghadirkan cita rasa masakan Sund a berbentuk sate di Kota Pelajar ini datang dari dua anak muda bernama Rizki Dwi Kusumo dan Arbi Saputro.

Rizki yang baru saja menyelesaikan studi di Fisipol UGM dan Arbi yang tengah menyelesaikan studi di Jurusan Peternakan UGM sepakat mencoba peruntungan usaha kuliner sate maranggi pada 26 Januari 2015. Meski masih terbilang baru, namun antusias masyarakat untuk menyantap sate maranggi cukup banyak .

“Kami memilih menu sate marang gi karena kami lihat di Yo g yakarta belum banyak menu sate yang disantap tanpa bumbu kacang. Sate maranggi ini sama sekali tidak menggunakan bumbu kacang, kecap, dan nasi. Sebagai gantinya, sate disajikan dengan ketan bakar dan sambal oncom. Bagi beberapa konsumen yang tetap meng ing inkan menggunakan nasi, kami tetap menyediakan,” kata Pemilik Sate Marang gi Mang Sams, Rizki Dwi Kusumo, kemarin.

Rizki menjelaskan, sate marang gi menggunakan bahan dasar da ging sapi, hanya bagian tenderloin-nya saja yang digunakan. Sate ini memiliki dominan rasa gurih dan manis. Cara memasaknya cukup mudah, daging sapi direbus dengan bumbu-bumbu. Proses perebusan dag ing selama dua kali. Hal ini dilakukan agar bumbu lebih meresap.

Rumah makan ini buka mulai pukul 12.00–23.00 WIB. Selain rasa manis dan gurih, ada rasa lain, yaitu pedas. R asa pedas berasal dari sambal oncom. Di daerah asalnya di JawaBarat, oncom adalah ampas tahu yang sering diolah menjadi lauk pauk dalam aneka masakan. Oncom yang digunakan adalah oncom merah.

Dalam satu porsi, terdapat lima tusuk sate. Sate maranggi campur dibanderol dengan harga Rp16.000, sedangkan sate maranggi daging Rp19.000. Tak hanya menyajikan sate maranggi, di rumah makan yang terletak di Jalan Kaliurang KM 8,5 ini menyajikan soto tangkar.

Soto ini terbuat dari daging has iga sapi dan babat dimasak dengan menggunakan santan kuah kuning. Soto tangkar dibanderol dengan harga murah meriah, hanya Rp9.000. Harga makanan dan minuman di tempat ini berkisar antara Rp9.000–19.000 sedangkan minuman dari Rp3.000–8.000.

Salah satu minuman favorit di tempat ini adalah teh naga yang memiliki aroma vanili yang kental di dalamnya. Arbi menambahkan, jika weekday proses pembuatan sate maranggi dapat menghabiskan 250 tusuk sate per hari. Sedangkan pada saat weekend, jumlahnya meningkat menjadi 350 tusuk per hari.

“Kami akan terus mencoba mengembangkan kuliner ini. Semoga ke depanya, makin banyak masyarakat yang menyukai kuliner ini dan akan membuat kami terus melahirkan inovasi baru dalam membuat menu masakan,” tuturnya.

Windy Anggraina
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6796 seconds (0.1#10.140)