Pedagang Tak Butuh Pasar Mewah
A
A
A
SEMARANG - Proses revitalisasi Pasar Peterongan telah dimulai kemarin. Pedagang berharap konsep bangunan baru nanti lebih mengedepankan kenyamanan pedagang dan pembeli dalam bertransaksi.
Berdasarkan pantauan KORAN SINDO di lapangan, kemarin, para pekerja sibuk memasang batu dan besi yang akan digunakan sebagai tiang-tiang pasar. Pedagang yang sebelumnya menempati lokasi itu dipindahkan ke lantai satu pasar. Namun, ada beberapa pedagang yang nekat tetap berjualan disamping puing-puing bangunan karena enggan menempati lahan yang disediakan.
Para pedagang mengaku mendukung revitalisasi Pasar Peterongan yang terletak di Jalan MT Haryono Kota Semarang. Namun mereka mengingatkan pemerintah kota (pemkot) agar tidak mengulangi kesalahan dalam proses pembangunan gedung baru pasar.
“Kan sudah banyak contohnya, setelah direvitalisasi justru pembelinya sepi. Pengalaman Pasar Sampangan dan Pasar Bulu harusnya menjadi pelajaran,” kata Bagiyo,50, salah satu pedagang sayuran di Pasar Peterongan, kemarin. Menurut pedagang yang telah berjualan selama 20 tahun lebih itu, para pedagang tidak berharap bangunan megah, yang penting ramah terhadap pedagang dan pembeli.
“Kalau bisa jangan tingkattinggi- tinggi, soalnya pembeli enggan naik ke atas. Lebih baik lebar memanjang. Kalau bagi kami yang penting dagangan laku, tempat bagus kalau dagangan tidak laku buat apa?,” ujarnya.
Hal senada juga dikatakan Alex,30, pedagang lainnya. Menurutnya, revitalisasi pasar harusnya mengacu pada kebutuhan para pedagang dan pembeli. “Ini pasar tradisional, jadi kalau bisa konsep revitalisasi sesuai dengan kebutuhan pedagangdan pembeli di pasar tradisional. Jangan hanya mengejar prestasi dengan membangun gedung bagus tapi tidak manfaat,” ujarnya.
Meski begitu, para pedagang di Pasar Peterongan mendukung penuh upaya revitalisasi Pasar Peterongan. Hal itu dilakukan demi kebaikan Kota Semarang. “Kalau kami sebagai orang kecil selalu mendukung upaya dari pemerintah untuk memajukan Kota Semarang. Harapan kami hanya satu, agar semua kebijakan yang diambil bermanfaat,” katanya.
Kepala Dinas Pasar Kota Semarang Tridjoto Sarjoko saat dikonfirmasi menjelaskan, proses pembangunan yang sedang dilakukan adalah untuk pasar sementara. “Itu baru pembangunan lapak sementara, kalau pasarnya belum. Minggu ini rencana masuk ke Unit Layanan Pelelangan (ULP),” katanya.
Menanggapi harapan pedagang tentang revitalisasi, Tridjoto mengaku sudah melakukan evaluasi terhadap revitalisasi pasar-pasar sebelumnya. Pihaknya mengaku semaksimal mungkin membangun Pasar Peterongan yang nyaman bagi aktivitas jual-beli.
“Tentu kami telah mengevaluasi pasar-pasar yang sebelumnya direvitalisasi agar pasar Peterongan semakin sempurna. Nantinya, di lokasi itu akan kami bangun dua lantai dan satu basement saja, agar tidak terlalu tinggi,” katanya.
Andika prabowo
Berdasarkan pantauan KORAN SINDO di lapangan, kemarin, para pekerja sibuk memasang batu dan besi yang akan digunakan sebagai tiang-tiang pasar. Pedagang yang sebelumnya menempati lokasi itu dipindahkan ke lantai satu pasar. Namun, ada beberapa pedagang yang nekat tetap berjualan disamping puing-puing bangunan karena enggan menempati lahan yang disediakan.
Para pedagang mengaku mendukung revitalisasi Pasar Peterongan yang terletak di Jalan MT Haryono Kota Semarang. Namun mereka mengingatkan pemerintah kota (pemkot) agar tidak mengulangi kesalahan dalam proses pembangunan gedung baru pasar.
“Kan sudah banyak contohnya, setelah direvitalisasi justru pembelinya sepi. Pengalaman Pasar Sampangan dan Pasar Bulu harusnya menjadi pelajaran,” kata Bagiyo,50, salah satu pedagang sayuran di Pasar Peterongan, kemarin. Menurut pedagang yang telah berjualan selama 20 tahun lebih itu, para pedagang tidak berharap bangunan megah, yang penting ramah terhadap pedagang dan pembeli.
“Kalau bisa jangan tingkattinggi- tinggi, soalnya pembeli enggan naik ke atas. Lebih baik lebar memanjang. Kalau bagi kami yang penting dagangan laku, tempat bagus kalau dagangan tidak laku buat apa?,” ujarnya.
Hal senada juga dikatakan Alex,30, pedagang lainnya. Menurutnya, revitalisasi pasar harusnya mengacu pada kebutuhan para pedagang dan pembeli. “Ini pasar tradisional, jadi kalau bisa konsep revitalisasi sesuai dengan kebutuhan pedagangdan pembeli di pasar tradisional. Jangan hanya mengejar prestasi dengan membangun gedung bagus tapi tidak manfaat,” ujarnya.
Meski begitu, para pedagang di Pasar Peterongan mendukung penuh upaya revitalisasi Pasar Peterongan. Hal itu dilakukan demi kebaikan Kota Semarang. “Kalau kami sebagai orang kecil selalu mendukung upaya dari pemerintah untuk memajukan Kota Semarang. Harapan kami hanya satu, agar semua kebijakan yang diambil bermanfaat,” katanya.
Kepala Dinas Pasar Kota Semarang Tridjoto Sarjoko saat dikonfirmasi menjelaskan, proses pembangunan yang sedang dilakukan adalah untuk pasar sementara. “Itu baru pembangunan lapak sementara, kalau pasarnya belum. Minggu ini rencana masuk ke Unit Layanan Pelelangan (ULP),” katanya.
Menanggapi harapan pedagang tentang revitalisasi, Tridjoto mengaku sudah melakukan evaluasi terhadap revitalisasi pasar-pasar sebelumnya. Pihaknya mengaku semaksimal mungkin membangun Pasar Peterongan yang nyaman bagi aktivitas jual-beli.
“Tentu kami telah mengevaluasi pasar-pasar yang sebelumnya direvitalisasi agar pasar Peterongan semakin sempurna. Nantinya, di lokasi itu akan kami bangun dua lantai dan satu basement saja, agar tidak terlalu tinggi,” katanya.
Andika prabowo
(ftr)