303 KK Warga Desa Pamutuh Terisolasi
A
A
A
KAJEN - Sebanyak 303 kepala keluarga (KK) di Desa Pamutuh, Kecamatan Lebakbarang, Kabupaten Pekalongan terisolasi.
Itu karena akses satu-satunya desa setempat tertimbun longsoran. Ironisnya, kejadian itu terjadi sejak Februari 2014 dan hingga kini belum ada perbaikan."Kalau kejadian longsornya itu sudah lama Mas, sejak 7 Februari 2014," ujar Kades Pamutuh, Wasiyo, kemarin.
Longsoran tebing tersebut menutupi jalan Desa Pamutuh sehingga warga membuat jalan darurat menggunakan papan kayu. "Setelah kejadian, warga membuat jalan sementara menggunakan kayu dengan lebar sekitar 2 meter. Kalau jalan cor yang tertimpa longsoran lebarnya sekitar 2.5 meter," kata dia.
Hingga kini belum tanda-tanda akan ada proyek perbaikan dari pemerintah daerah setempat. Di sisi lain, warga sudah mulai waswas melintasi jalur itu karena jalan yang digunakan untuk alas jalan mulai lapuk. Sementara di sebelah jalan itu adalah jurang yang curam. “Warga yang melintas menggunakan motor harus hatihati. Apalagi mobil, muatannya tidak boleh berlebihan," papar Wasiyo.
Sebenarnya sepekan setelah kejadian tersebut sudah dilakukan survei oleh Dinas Pengelolaan Sumber Daya Alam (PSDA) dan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Pekalongan. Saat itu dikabarkan bahwa perbaikan jalan menunggu turunnya dana, tapi hingga kini belum juga terlaksana. Di Desa Pamutuh tinggal sekitar 303 KK yang tersebar di tiga dukuh. Di Dukuh Sipring terdapat 61KK, DukuhPamutuhKrajan 228 KK, dan Dukuh Pamutuh Wetan 14 KK.
Kepala PSDA Kabupaten Pekalongan Bambang Pramukanto mengungkapkan, pihaknya akan mengkaji ulang lokasi tersebut. Sebab, di Kabupaten Pekalongan sangat banyak lokasi yang terkena longsor.
Prahayuda febrianto
Itu karena akses satu-satunya desa setempat tertimbun longsoran. Ironisnya, kejadian itu terjadi sejak Februari 2014 dan hingga kini belum ada perbaikan."Kalau kejadian longsornya itu sudah lama Mas, sejak 7 Februari 2014," ujar Kades Pamutuh, Wasiyo, kemarin.
Longsoran tebing tersebut menutupi jalan Desa Pamutuh sehingga warga membuat jalan darurat menggunakan papan kayu. "Setelah kejadian, warga membuat jalan sementara menggunakan kayu dengan lebar sekitar 2 meter. Kalau jalan cor yang tertimpa longsoran lebarnya sekitar 2.5 meter," kata dia.
Hingga kini belum tanda-tanda akan ada proyek perbaikan dari pemerintah daerah setempat. Di sisi lain, warga sudah mulai waswas melintasi jalur itu karena jalan yang digunakan untuk alas jalan mulai lapuk. Sementara di sebelah jalan itu adalah jurang yang curam. “Warga yang melintas menggunakan motor harus hatihati. Apalagi mobil, muatannya tidak boleh berlebihan," papar Wasiyo.
Sebenarnya sepekan setelah kejadian tersebut sudah dilakukan survei oleh Dinas Pengelolaan Sumber Daya Alam (PSDA) dan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Pekalongan. Saat itu dikabarkan bahwa perbaikan jalan menunggu turunnya dana, tapi hingga kini belum juga terlaksana. Di Desa Pamutuh tinggal sekitar 303 KK yang tersebar di tiga dukuh. Di Dukuh Sipring terdapat 61KK, DukuhPamutuhKrajan 228 KK, dan Dukuh Pamutuh Wetan 14 KK.
Kepala PSDA Kabupaten Pekalongan Bambang Pramukanto mengungkapkan, pihaknya akan mengkaji ulang lokasi tersebut. Sebab, di Kabupaten Pekalongan sangat banyak lokasi yang terkena longsor.
Prahayuda febrianto
(ftr)