Semarang Rawan Begal Motor
A
A
A
SEMARANG - Begal jalanan yang menyasar kendaraan bermotor kerap beraksi dengan sadis. Di berbagai kota di Jawa Tengah, tak jarang korban dilukai, mulai dari dihantam batu, bambu, diancam pedang, celurit, hingga ditodong pistol.
Setidaknya itulah berbagai aksi yang tercatat di Biro Operasi Polda Jawa Tengah selama kurun waktu Januari-Februari 2015. Selama dua bulan itu, insiden begal menyasar kendaraan bermotor tercatat ada 24 kejadian.
Kota Semarang menjadi wilayah paling banyak terjadi pembegalan motor dibanding wilayah lain di Jawa Tengah.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Tengah Kombes Pol A Liliek Darmanto mengatakan, dari semua kejadian yang ada, tersangka yang ditangkap 12 orang. Total jumlah pelaku diidentifikasi ada 35 orang. Artinya, ada 23 orang yang buron.
"Kota Semarang paling tinggi, karena kota besar, penduduknya banyak," ungkapnya saat ditemui KORAN SINDO di Mapolda Jawa Tengah, Selasa (3/3/2015).
Berdasar data Biro Operasi Polda Jawa Tengah, di wilayah Polrestabes Semarang selama dua bulan terjadi sembilan kejadian pembegalan motor. Disusul Polresta Surakarta dua kejadian, Polres Kebumen dua kejadian, Polresta Tegal dua kejadian, dan Polres Pati dua kejadian.
Sementara, di Polres Blora, Polres Wonosobo, Polres Demak, Polres Wonogiri, Polres Purworejo, Polres Pati, Polres Salatiga, Polres Pekalongan, masing-masing satu kejadian.
Untuk wilayah yang nihil kejadian begal motor selama dua bulan itu, ada 16 wilayah. Masing-masing; Polres Kudus, Cilacap, Sukoharjo, Karanganyar, Boyolali, Jepara, Sragen, Banjarnegara, Purbalingga, Magelang Kota, Pemalang, Grobogan, Semarang, Brebes, Rembang, dan Polres Batang.
Jumlah barang bukti disita ada sembilan unit sepeda motor, dua helm, empat telepon seluler (ponsel), aneka senjata tajam hingga dua bilah bambu yang digunakan menganiaya korbannya.
"Kami tentu masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus-kasus yang belum terungkap. Imbauan Polda Jawa Tengah, bagi masyarakat tidak perlu bawa barang-barang berharga saat berkendara. Usahakan tidak sendirian ketika melintasi lokasi sepi, apalagi malam hari di jam rawan," lanjut dia.
Pihak jajaran, kata Liliek, juga telah berhasil mengungkap aneka insiden pembegalan, walaupun tidak menyasar sepeda motor.
Setidaknya itulah berbagai aksi yang tercatat di Biro Operasi Polda Jawa Tengah selama kurun waktu Januari-Februari 2015. Selama dua bulan itu, insiden begal menyasar kendaraan bermotor tercatat ada 24 kejadian.
Kota Semarang menjadi wilayah paling banyak terjadi pembegalan motor dibanding wilayah lain di Jawa Tengah.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Tengah Kombes Pol A Liliek Darmanto mengatakan, dari semua kejadian yang ada, tersangka yang ditangkap 12 orang. Total jumlah pelaku diidentifikasi ada 35 orang. Artinya, ada 23 orang yang buron.
"Kota Semarang paling tinggi, karena kota besar, penduduknya banyak," ungkapnya saat ditemui KORAN SINDO di Mapolda Jawa Tengah, Selasa (3/3/2015).
Berdasar data Biro Operasi Polda Jawa Tengah, di wilayah Polrestabes Semarang selama dua bulan terjadi sembilan kejadian pembegalan motor. Disusul Polresta Surakarta dua kejadian, Polres Kebumen dua kejadian, Polresta Tegal dua kejadian, dan Polres Pati dua kejadian.
Sementara, di Polres Blora, Polres Wonosobo, Polres Demak, Polres Wonogiri, Polres Purworejo, Polres Pati, Polres Salatiga, Polres Pekalongan, masing-masing satu kejadian.
Untuk wilayah yang nihil kejadian begal motor selama dua bulan itu, ada 16 wilayah. Masing-masing; Polres Kudus, Cilacap, Sukoharjo, Karanganyar, Boyolali, Jepara, Sragen, Banjarnegara, Purbalingga, Magelang Kota, Pemalang, Grobogan, Semarang, Brebes, Rembang, dan Polres Batang.
Jumlah barang bukti disita ada sembilan unit sepeda motor, dua helm, empat telepon seluler (ponsel), aneka senjata tajam hingga dua bilah bambu yang digunakan menganiaya korbannya.
"Kami tentu masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus-kasus yang belum terungkap. Imbauan Polda Jawa Tengah, bagi masyarakat tidak perlu bawa barang-barang berharga saat berkendara. Usahakan tidak sendirian ketika melintasi lokasi sepi, apalagi malam hari di jam rawan," lanjut dia.
Pihak jajaran, kata Liliek, juga telah berhasil mengungkap aneka insiden pembegalan, walaupun tidak menyasar sepeda motor.
(zik)