4 Daerah di Jateng Belum Salurkan Raskin

Selasa, 03 Maret 2015 - 05:51 WIB
4 Daerah di Jateng Belum...
4 Daerah di Jateng Belum Salurkan Raskin
A A A
PEKALONGAN - Sebanyak empat kabupaten/kota di Jateng belum menyalurkan beras untuk masyarakat miskin (raskin) Januari - Februari 2015.

Pemprov Jateng mendesak keempat kabupaten/kota di Jateng itu untuk segera menyalurkannya.

"‎Hingga 2 Maret 2015, hanya empat kabupaten/kota yang belum menyalurkan raskin Januari - Februarii 2015, yakni Kota Pekalongan, Kota Tegal, Kota Salatiga, dan Kabupaten Magelang," kata Kabag Perind‎ag UMKM, Endang Susilowati, dalam sosialisasi Raskin 2015 di ruang Amarta, Pemkot Pekalongan, Senin (2/3/2015).

Sekda Jateng Sri Puryono, kata Endang, sudah mengirimkan surat edaran untuk mempercepat penyaluran raskin. Nantinya, ‎surat edaran tersebut bisa dijadikan dasar hukum penyaluran raskin tersebut.

"Sebab alasan dari empat kabupaten/kota itu, karena belum ada sosialisasi, dan menunggu juknis dari Pemprov Jateng. Seharusnya penyalurannya bisa lebih cepat," tandasnya.

Dijelaskan, keempat daerah tersebut bisa menyalurkan raskin Januari-Februari pada bulan Maret 2015. Sedangkan raskin bulan Maret-April‎, diharapkan dapat tersalurkan pada akhir Maret 2015.

"Penyaluran raskin ini bisa untuk menstabilkan harga beras yang saat ini melonjak tinggi. Kenaikan harga beras yang terjadi saat ini akibat belum musim, dan bisa terkendali," ujarnya.

Kepala Perum Bulog Subdivre Wilayah VI‎ Pekalongan, Iwan Nurwansyah‎, mengungkapkan, rumah tangga sasaran penerima manfaat (RTS-PM) Raskin 2015 ini, mencapai sebanyak 8.261 RTS-PM. Alokasinya dilakukan 12 kali, atau sebulan sekali, setiap RTS-PM mendapatkan 15 kg.

"Dari jumlah itu, nilai pagu anggaran untuk raskin itu yakni Rp198.264.000‎ per bulan," ungkapnya.

Menurut dia, saat ini stok di Gudang Bulog Bondan Sari 6.120 ton beras pengadaan 2014 lalu. Sehingga masih bisa untuk 4-9 bulan kedepan.

‎"Masyarakat dapat ikut mengawasi penyaluran raskin. Jika ditemukan ada raskin yang buruk, jangan diterima dan segera laporkan. Selama ini laporan itu masuk setelah beras diterima RTS-PM. Sehingga menyulitkan petugas mengecek darimana beras itu disalurkan," ujarnya.
(lis)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0942 seconds (0.1#10.140)