Tabrak Kakak-Adik Hingga Tewas, Bus Luragung Jaya Nyaris Dibakar
A
A
A
SUBANG - Kecelakaan lalulintas yang merenggut korban jiwa kembali terjadi di Jalur Tengkorak Pantura, Kabupaten Subang. Dua wanita kakak-adik, Riska Aulia dan Nani Yunani, ditabrak bus. Nani tewas di tempat, Riska kritis.
Kapolres Subang AKBP Harry Kurniawan mengatakan, tabrakan maut terjadi saat kakak adik itu berboncengan sepeda motor Yamaha Mio nopol T 3588 WL di Jalur Pantura, Kampung Krajan, Desa/Kecamatan Sukasari, pada Minggu 1 Maret 2015.
"Saat itu kedua korban hendak pulang ke rumahnya, di Kampung Krajan, Desa/Kecamatan Sukasari usai berbelanja di pasar," katanya, kepada wartawan, Senin (2/3/2015).
Ditambahkan dia, saat motor hendak belok di persimpangan Jalur Pantura menuju rumah mereka, tiba-tiba dari belakang korban dari arah timur (Cirebon), bus Luragung Jaya tujuan Jakarta menabrak (menyeruduk) motor mereka.
Akibat tabrakan itu, keduanya pun terkapar dengan posisi badan berada di kolong bus. Ironisnya, usai menabrak korban, sopir bus yang diketahui bernama Teguh Imam Prayitno melarikan diri.
"Korban Riska meninggal seketika di lokasi kejadian dengan kondisi sekujur tubuhnya remuk. Adapun korban Nani mengalami luka berat, kaki kirinya remuk," terangnya.
Keduanya langsung dibawa ke Puskesmas Pamanukan. Karena luka berat yang dialaminya, Nani lalu dirujuk ke RSUD Subang. Sedangkan jenazah Riska berada di puskesmas.
Setelah menjalani diperiksa medis, jenazah Riska diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan. Saat ini, kedua kendaraan yang terlibat kecelakaan diamankan di Pos Panorama Polsek Pamanukan.
Kanit Laka Lantas Polres Subang Iptu Omon Abdurahman menambahkan, warga sekitar yang mengetahui kecelakaan tersebut sempat mengamuk dan nyaris membakar bus maut itu. Namun, berhasil dicegah aparat dan tokoh masyarakat.
"Diduga karena takut amukan massa, sopir bus langsung melarikan diri. Kami sedang mencarinya. Mungkin dia kabur karena takut diamuk warga," pungkasnya.
Kapolres Subang AKBP Harry Kurniawan mengatakan, tabrakan maut terjadi saat kakak adik itu berboncengan sepeda motor Yamaha Mio nopol T 3588 WL di Jalur Pantura, Kampung Krajan, Desa/Kecamatan Sukasari, pada Minggu 1 Maret 2015.
"Saat itu kedua korban hendak pulang ke rumahnya, di Kampung Krajan, Desa/Kecamatan Sukasari usai berbelanja di pasar," katanya, kepada wartawan, Senin (2/3/2015).
Ditambahkan dia, saat motor hendak belok di persimpangan Jalur Pantura menuju rumah mereka, tiba-tiba dari belakang korban dari arah timur (Cirebon), bus Luragung Jaya tujuan Jakarta menabrak (menyeruduk) motor mereka.
Akibat tabrakan itu, keduanya pun terkapar dengan posisi badan berada di kolong bus. Ironisnya, usai menabrak korban, sopir bus yang diketahui bernama Teguh Imam Prayitno melarikan diri.
"Korban Riska meninggal seketika di lokasi kejadian dengan kondisi sekujur tubuhnya remuk. Adapun korban Nani mengalami luka berat, kaki kirinya remuk," terangnya.
Keduanya langsung dibawa ke Puskesmas Pamanukan. Karena luka berat yang dialaminya, Nani lalu dirujuk ke RSUD Subang. Sedangkan jenazah Riska berada di puskesmas.
Setelah menjalani diperiksa medis, jenazah Riska diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan. Saat ini, kedua kendaraan yang terlibat kecelakaan diamankan di Pos Panorama Polsek Pamanukan.
Kanit Laka Lantas Polres Subang Iptu Omon Abdurahman menambahkan, warga sekitar yang mengetahui kecelakaan tersebut sempat mengamuk dan nyaris membakar bus maut itu. Namun, berhasil dicegah aparat dan tokoh masyarakat.
"Diduga karena takut amukan massa, sopir bus langsung melarikan diri. Kami sedang mencarinya. Mungkin dia kabur karena takut diamuk warga," pungkasnya.
(san)