Pemkot Siap Buka Empat Koridor Baru
A
A
A
SEMARANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang tahun ini berencana mengopera sikan sekaligus empat koridor baru bus rapid transit (BRT) Trans Semarang diwilayahnya. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan kesiapan membantu memenuhi kebutuhan armada itu.
Kepala Badan Layanan Umum (BLU) Trans Semarang dari Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Semarang, Joko Umboro Jati mengatakan, pihaknya seusai diundang ke Jakarta bersama pengelola transportasi massal dari daerah-daerah lain oleh Kemenhub. Pertemuan itu membicarakan pengembangan angkutan massal termasuk BRT Trans Semarang.
Dalam kesempatan itu, Kemenhub mendorong Pemkot Semarang agar bisa mengembangkan empat koridor tambahan sekaligus dari rencana semula hanya dua koridor. Kemenhub mengalokasikan 1.300 armada baru untuk membantu pengembangan angkutan massal di daerah-daerah. “Awalnya, kami memang ber niat mengembangkan koridor V dan VI. Namun ternyata Kemenhub mendorong mengembangkan empat koridor tambahan sekalian,” katanya.
Untuk diketahui, saat ini ada empat koridor Trans Semarang yang beroperasi. Masing-ma - sing koridor I (Mangkang-Penggaron), koridor II (Terboyo-Sisemut), koridor III (Pelabuhan-Sisingamaraja), dan koridor IV (Cangkiran-Tawang). Menanggapi permintaan dari Kemenhub itu, BLU berencana mengajukan tambahan 140 armada baru Trans Semarang untuk mengoptimalkan layanan. Pengajuan itu su dah disampaikan langsung secara lisan dan segera akan ditindaklanjuti dengan tertulis kepada Kemenhub.
Sebanyak 140 armada itu akan dioperasikan di empat koridor tambahan, yakni koridor V, koridor VI, koridor VII, dan koridor VIII. Penentuan mana koridor V dan seterusnya akan ditentukan wali kota. Namun pihaknya sudah memiliki hasil kajian rute yang mendesak butuh kehadiran layanan Trans Semarang. Rute tersebut adalah Meteseh-Pemuda lewat Mrican, Genuk-Banjardowo-Pemuda, Gunungpati-Pemuda lewat Goa Kreo, dan rute Sekaran-Pemuda.
“Wilayah-wilayah pinggiran akan terjangkau transportasi massal dengan adanya ruterute ini,” katanya. Selain untuk meng operasikan empat koridor tambahan, pengajuan 140 armada itu juga akan digunakan untuk meremajakan armada-armada di ko ridor yang beroperasi selama ini. Pada anggaran tahun 2015 pihaknya juga meng alokasikan dana untuk pe nga daan lima armada baru sebagai pere majaan.
Sesuai permintaan dari Kemenhub, pihaknya akan berusaha mengoperasikan empat koridor tambahan pada akhir tahun ini atau awal 2016.Saat ini persiapan berbagai fasilitas penunjang sedang terus dilakukan sambil menunggu persetujuan pengajuan bantuan 140 armada baru. “Kalau semua lancar target kami pada triwulan keempat tahun ini atau awal 2016 sudah bisa dioperasikan. Sekarang ini kami mulai bersiap-siap.
Butuh sosialisasi, pemantapan, shel ter, dan sebagainya,” katanya. Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Rabu (24/2), turun ke lapangan naik BRT Trans Semarang koridor I rute Mangkang-Penggaron mengecek pela yanannya. Menurutnya, beberapa penumpang yang di temui di dalam BRT mengatakan pelayanan semakin baik, seperti tidak berhenti di sem barang tempat dan waktu tung gu tidak terlalu lama, meskipun secara umum memang masih harus dievaluasi.
“Masih ada penumpang yang memberi informasi katanya menunggu cuma lima menit, tapi nyatanya, BRT baru datang sekitar 15 menit sehingga secara umum nanti akan dievaluasi,” katanya. Menurut Hendi, panggilan akrabnya, tahun ini pemkot telah menganggarkan dana untuk pembelian lima armada baru menambah bus di rute-rute atau koridor yang sangat ramai penumpang di jam-jam sekolah dan kantor.
Mabduh
Kepala Badan Layanan Umum (BLU) Trans Semarang dari Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Semarang, Joko Umboro Jati mengatakan, pihaknya seusai diundang ke Jakarta bersama pengelola transportasi massal dari daerah-daerah lain oleh Kemenhub. Pertemuan itu membicarakan pengembangan angkutan massal termasuk BRT Trans Semarang.
Dalam kesempatan itu, Kemenhub mendorong Pemkot Semarang agar bisa mengembangkan empat koridor tambahan sekaligus dari rencana semula hanya dua koridor. Kemenhub mengalokasikan 1.300 armada baru untuk membantu pengembangan angkutan massal di daerah-daerah. “Awalnya, kami memang ber niat mengembangkan koridor V dan VI. Namun ternyata Kemenhub mendorong mengembangkan empat koridor tambahan sekalian,” katanya.
Untuk diketahui, saat ini ada empat koridor Trans Semarang yang beroperasi. Masing-ma - sing koridor I (Mangkang-Penggaron), koridor II (Terboyo-Sisemut), koridor III (Pelabuhan-Sisingamaraja), dan koridor IV (Cangkiran-Tawang). Menanggapi permintaan dari Kemenhub itu, BLU berencana mengajukan tambahan 140 armada baru Trans Semarang untuk mengoptimalkan layanan. Pengajuan itu su dah disampaikan langsung secara lisan dan segera akan ditindaklanjuti dengan tertulis kepada Kemenhub.
Sebanyak 140 armada itu akan dioperasikan di empat koridor tambahan, yakni koridor V, koridor VI, koridor VII, dan koridor VIII. Penentuan mana koridor V dan seterusnya akan ditentukan wali kota. Namun pihaknya sudah memiliki hasil kajian rute yang mendesak butuh kehadiran layanan Trans Semarang. Rute tersebut adalah Meteseh-Pemuda lewat Mrican, Genuk-Banjardowo-Pemuda, Gunungpati-Pemuda lewat Goa Kreo, dan rute Sekaran-Pemuda.
“Wilayah-wilayah pinggiran akan terjangkau transportasi massal dengan adanya ruterute ini,” katanya. Selain untuk meng operasikan empat koridor tambahan, pengajuan 140 armada itu juga akan digunakan untuk meremajakan armada-armada di ko ridor yang beroperasi selama ini. Pada anggaran tahun 2015 pihaknya juga meng alokasikan dana untuk pe nga daan lima armada baru sebagai pere majaan.
Sesuai permintaan dari Kemenhub, pihaknya akan berusaha mengoperasikan empat koridor tambahan pada akhir tahun ini atau awal 2016.Saat ini persiapan berbagai fasilitas penunjang sedang terus dilakukan sambil menunggu persetujuan pengajuan bantuan 140 armada baru. “Kalau semua lancar target kami pada triwulan keempat tahun ini atau awal 2016 sudah bisa dioperasikan. Sekarang ini kami mulai bersiap-siap.
Butuh sosialisasi, pemantapan, shel ter, dan sebagainya,” katanya. Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Rabu (24/2), turun ke lapangan naik BRT Trans Semarang koridor I rute Mangkang-Penggaron mengecek pela yanannya. Menurutnya, beberapa penumpang yang di temui di dalam BRT mengatakan pelayanan semakin baik, seperti tidak berhenti di sem barang tempat dan waktu tung gu tidak terlalu lama, meskipun secara umum memang masih harus dievaluasi.
“Masih ada penumpang yang memberi informasi katanya menunggu cuma lima menit, tapi nyatanya, BRT baru datang sekitar 15 menit sehingga secara umum nanti akan dievaluasi,” katanya. Menurut Hendi, panggilan akrabnya, tahun ini pemkot telah menganggarkan dana untuk pembelian lima armada baru menambah bus di rute-rute atau koridor yang sangat ramai penumpang di jam-jam sekolah dan kantor.
Mabduh
(bbg)