Mayat Bayi Hasil Hubungan Gelap Dibuang ke Sungai
A
A
A
SUBANG - Sesosok mayat bayi berjenis kelamin laki-laki yang diduga hasil hubungan gelap orangtuanya, ditemukan tersangkut di bebatuan tembok penahan tanah (TPT) dekat pintu air bendung Sungai Cijengkol, Dusun Cijengkol, Karanganyar, Desa Sukamandijaya, Kecamatan Ciasem.
Mayat bayi diperkirakan baru berusia lima bulan dalam kandungan itu ditemukan pertama kali oleh Atma, petani setempat yang hendak berangkat ke sawah, dengan kondisi tubuh nyaris membusuk, Rabu malam 25 Februari 2015.
Diduga, bayi dengan panjang 22 sentimeter dan berat 100 gram tersebut merupakan korban aborsi dan sengaja dibuang ibunya usai melahirkan.
"Saya lihat mayat bayi ini ketika berangkat ke sawah pakai motor. Awalnya saya gak nyangka benda yang ke sangkut di bebatuan irigasi sungai itu mayat bayi. Pas didekati, ternyata itu mayat, keadaannya udah hampir busuk," ungkap saksi mata, Atma, Kamis (26/2/2015).
Penemuan mayat bayi segera dia beritahukan ke warga dan aparat desa setempat, yang kemudian melaporkannya ke Polsek Ciasem.
Petugas yang datang ke TKP langsung membawa jenazah ke Puskesmas Ciasem untuk diperiksa medis.
"Saya dan warga merasa miris, orangtua bayi itu sungguh biadab, tega bener mereka membuang darah dagingnya sendiri. Pelakunya harus segera ditangkap," katanya.
Kapolsek Ciasem Kompol Sumanawadi, didampingi Panit II, Hero, membenarkan penemuan mayat bayi diduga korban aborsi itu.
Saat ini, jenazah bayi yang sempat menggegerkan warga Ciasem tersebut sudah dimakamkan di Pemakaman Umum Desa Sukamandijaya.
Hasil penyelidikkan polisi dan pemeriksaan medis, bayi malang ini diduga dibuang orangtuanya sesaat setelah dilahirkan.
"Kami memerkirakan, bayi ini sengaja dibuang atau dihanyutkan ke sungai sekitar tiga atau empat hari lalu. Sebab, pada saat ditemukan, kondisinya nyaris membusuk.
Diduga, kelahiran bayi ini tidak dikehendaki karena merupakan hasil hubungan gelap orangtuanya," papar Sumanawadi.
Dia menegaskan, hingga kini, pihaknya terus menyelidiki kasus penemuan bayi itu untuk mengungkap pelakunya. Beberapa saksi juga telah diperiksa keterangannya. "Mudah-mudahan pelakunya bisa segera terungkap," pungkasnya.
Mayat bayi diperkirakan baru berusia lima bulan dalam kandungan itu ditemukan pertama kali oleh Atma, petani setempat yang hendak berangkat ke sawah, dengan kondisi tubuh nyaris membusuk, Rabu malam 25 Februari 2015.
Diduga, bayi dengan panjang 22 sentimeter dan berat 100 gram tersebut merupakan korban aborsi dan sengaja dibuang ibunya usai melahirkan.
"Saya lihat mayat bayi ini ketika berangkat ke sawah pakai motor. Awalnya saya gak nyangka benda yang ke sangkut di bebatuan irigasi sungai itu mayat bayi. Pas didekati, ternyata itu mayat, keadaannya udah hampir busuk," ungkap saksi mata, Atma, Kamis (26/2/2015).
Penemuan mayat bayi segera dia beritahukan ke warga dan aparat desa setempat, yang kemudian melaporkannya ke Polsek Ciasem.
Petugas yang datang ke TKP langsung membawa jenazah ke Puskesmas Ciasem untuk diperiksa medis.
"Saya dan warga merasa miris, orangtua bayi itu sungguh biadab, tega bener mereka membuang darah dagingnya sendiri. Pelakunya harus segera ditangkap," katanya.
Kapolsek Ciasem Kompol Sumanawadi, didampingi Panit II, Hero, membenarkan penemuan mayat bayi diduga korban aborsi itu.
Saat ini, jenazah bayi yang sempat menggegerkan warga Ciasem tersebut sudah dimakamkan di Pemakaman Umum Desa Sukamandijaya.
Hasil penyelidikkan polisi dan pemeriksaan medis, bayi malang ini diduga dibuang orangtuanya sesaat setelah dilahirkan.
"Kami memerkirakan, bayi ini sengaja dibuang atau dihanyutkan ke sungai sekitar tiga atau empat hari lalu. Sebab, pada saat ditemukan, kondisinya nyaris membusuk.
Diduga, kelahiran bayi ini tidak dikehendaki karena merupakan hasil hubungan gelap orangtuanya," papar Sumanawadi.
Dia menegaskan, hingga kini, pihaknya terus menyelidiki kasus penemuan bayi itu untuk mengungkap pelakunya. Beberapa saksi juga telah diperiksa keterangannya. "Mudah-mudahan pelakunya bisa segera terungkap," pungkasnya.
(sms)