Sopir Bus Sang Engon Kembali Dibantarkan
A
A
A
SEMARANG - Setelah sempat ditahan, sopir bus PO Sang Engon, MHusen, tersangka kecelakaan maut di Lingkar Jangli Tol Jatingaleh Semarang kembali dibantarkan karena mengeluh sakit.
Warga Gudang Stasiun RT04/RW08, Babat, Lamongan, Jawa Timur itu dikembalikan ke RS Bhayangkara Semarang. Untuk diketahui, Senin (23/2) pukul 16.00 WIB, M Husen dijemput penyidik Unit Kecelakaan Lalu Lintas Satuan Lalu Lintas Polrestabes Semarang dari RS Bhayangkara Semarang.
Pukul 18.00 hingga pukul 19.30 WIB, tersangka mulai diperiksa penyidik. Dia dicecar aneka pertanyaan, terutama seputar kronologi kecelakaan maut itu. “Ada sekitar 20 pertanyaan,” kata Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Djihartono di Mapolrestabes Semarang, kemarin.
Seusai diperiksa, tersangka dijebloskan ke sel tahanan di Gedung Satuan Tahanan dan Barang Bukti (Sat Tahti) kompleks Mapolrestabes Semarang. Namun, kemarin tersangka mengeluh sakit. Akhirnya, sekitar pukul 11.30 WIB, tersangka dibantarkan.
Dengan mengenakan kemeja kotak-kotak dan sarung, tersangka dibawa ke RS Bhayangkara Semarang. Jalannya dipapah untuk masuk mobil polisi. “Kami bantarkan, karena ada keluhan kurang fit,” tutur Djihartono. Seperti diketahui, bus Engon B 72222 KGA mengalami kecelakaan di Lingkar Jangli Tol Jatingaleh Semarang, Jumat (20/2) sekitar pukul 13.00 WIB.
Kecelakaan itu menyebabkan 18 penumpang bus tewas, puluhan luka-luka. Bus ini mengangkut rombongan pengajian asal Bojonegoro, Jawa Timur. Hasil pemeriksaan sementara, tersangka mengaku mengetahui medan. Karenaitu, dia tancap gas di tempat kejadian perkara (TKP).
Menurutnya lokasi itu ada tanjakan setelah tikungan. “Dia mengatakan lisan kepada saya, ada tanjakan setelah tikungan. Padahal di lokasi itu, setelah tanjakan adalah turunan. Ini menunjukkan dia tidak tahu medan di lokasi,” papar Djihartono. Diwawancarai terpisah, Kepala Bidang Kedokteran Kesehatan (Dokkes) Polda Jawa Tengah Kombes Pol Rini Muliawati mengatakan saat dijemput penyidik pada Senin sore, kondisi M Husen sehat.
“Cuma ada retak di tulang rusuk ke 5. Itu hasil pemeriksaan dokter Suryo Aji spesialis bedah,” katanya saat ditemui KORAN SINDO di Mapolda Jawa Tengah. Hasil medis ini juga menggugurkan diagnosa awal bahwa 4 tulang rusuk M Husen patah. “Ada riwayat kencing manis, tapi tidak apa-apa,” katanya.
eka setiawan
Warga Gudang Stasiun RT04/RW08, Babat, Lamongan, Jawa Timur itu dikembalikan ke RS Bhayangkara Semarang. Untuk diketahui, Senin (23/2) pukul 16.00 WIB, M Husen dijemput penyidik Unit Kecelakaan Lalu Lintas Satuan Lalu Lintas Polrestabes Semarang dari RS Bhayangkara Semarang.
Pukul 18.00 hingga pukul 19.30 WIB, tersangka mulai diperiksa penyidik. Dia dicecar aneka pertanyaan, terutama seputar kronologi kecelakaan maut itu. “Ada sekitar 20 pertanyaan,” kata Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Djihartono di Mapolrestabes Semarang, kemarin.
Seusai diperiksa, tersangka dijebloskan ke sel tahanan di Gedung Satuan Tahanan dan Barang Bukti (Sat Tahti) kompleks Mapolrestabes Semarang. Namun, kemarin tersangka mengeluh sakit. Akhirnya, sekitar pukul 11.30 WIB, tersangka dibantarkan.
Dengan mengenakan kemeja kotak-kotak dan sarung, tersangka dibawa ke RS Bhayangkara Semarang. Jalannya dipapah untuk masuk mobil polisi. “Kami bantarkan, karena ada keluhan kurang fit,” tutur Djihartono. Seperti diketahui, bus Engon B 72222 KGA mengalami kecelakaan di Lingkar Jangli Tol Jatingaleh Semarang, Jumat (20/2) sekitar pukul 13.00 WIB.
Kecelakaan itu menyebabkan 18 penumpang bus tewas, puluhan luka-luka. Bus ini mengangkut rombongan pengajian asal Bojonegoro, Jawa Timur. Hasil pemeriksaan sementara, tersangka mengaku mengetahui medan. Karenaitu, dia tancap gas di tempat kejadian perkara (TKP).
Menurutnya lokasi itu ada tanjakan setelah tikungan. “Dia mengatakan lisan kepada saya, ada tanjakan setelah tikungan. Padahal di lokasi itu, setelah tanjakan adalah turunan. Ini menunjukkan dia tidak tahu medan di lokasi,” papar Djihartono. Diwawancarai terpisah, Kepala Bidang Kedokteran Kesehatan (Dokkes) Polda Jawa Tengah Kombes Pol Rini Muliawati mengatakan saat dijemput penyidik pada Senin sore, kondisi M Husen sehat.
“Cuma ada retak di tulang rusuk ke 5. Itu hasil pemeriksaan dokter Suryo Aji spesialis bedah,” katanya saat ditemui KORAN SINDO di Mapolda Jawa Tengah. Hasil medis ini juga menggugurkan diagnosa awal bahwa 4 tulang rusuk M Husen patah. “Ada riwayat kencing manis, tapi tidak apa-apa,” katanya.
eka setiawan
(bhr)