Pemkab Ajukan 1,3 Juta Ton Beras ke Bulog

Rabu, 25 Februari 2015 - 12:21 WIB
Pemkab Ajukan 1,3 Juta...
Pemkab Ajukan 1,3 Juta Ton Beras ke Bulog
A A A
BANDUNG BARAT - Guna meredam gejolak di masyarakat dengan naiknya harga beras, Pemkab Bandung Barat segera melakukan operasi pasar dengan target masyarakat berdaya beli rendah.

Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung Barat Maman S Sunjaya langsung melakukan rapat koordinasi dengan 16 camat se-Kabupaten Bandung Barat untuk merealisasikan rencana ini. Menurutnya naiknya harga beras yang terjadi saat ini perlu adanya kebijakan pemerintah.

Adanya input dari masing-masing kecamatan maka langkah yang diambil pemerintah diharapkan tepat. “Semua masukan di masing-masing kecamatan ditampung untuk mengeluarkan sebuah kebijakan, serta melihat kenaikan harga beras di pasar,” katanya usai melakukan sidak di Pasar Barukai, Cisarua, kemarin.

Dia menambahkan, setelah dilakukan pengecekan ke beberapa kios beras, dari berbagai jenis beras yang dijual mengalami kenaikan mulai dari Rp 2.000/ - kilogram hingga Rp 3.000/ kilogram.

Dia mencontohkan, untuk harga beras yang awalnya dijual Rp9.000 menjadi Rp11.800, sedangkan untuk beras yang perkilonya biasa dijual Rp8.000 kini harganya menjadi Rp10.500. “Naiknya harga beras tentunya memberatkan masyarakat, terutama masyarakat pra sejahtera,” ucapnya.

Salah satu dampak kenaikan harga beras memberatkan masya rakat, lanjut Maman, terlihat ada beberapa masyarakat yang tidak jadi membeli beras karena harga beras cukup tinggi. Itu merupakan salah satu indikasi daya beli masyarakat menurun.

Operasi pasar salah satu langkah untuk membantu masyarakat tetap mendapatkan beras dengan harga murah. Usai menggelar rakor dengan para camat, Maman langsung meminta Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM untuk membuat pengajuan ke Perum Bulog untuk melaksanakan operasi pasar.

Diharapkan, dengan adanya operasi pasar maka wilayah yang rawan kantung kemiskinan dapat diatasi. “Setelah surat dikirim maka diharapkan satu atau dua hari ke depan operasi pasar sudah bisa dilaksanakan,” ungkap Maman. Maman menyebutkan, untuk operasi pasar jumlah beras yang diajukan ke Perum Bulog sebanyak 1,361 juta ton/bulan nya, yang akan di distribusikan ke sebanyak 300.000 keluarga pra KS dan pra KS I.

Nantinya beras yang akan dijual ke masyarakat harga perkilogramnya sebesar Rp7.400. “Operasi pasar dilakukan sambil menunggu adanya perubahan harga, jika memang perlu dilakukan lagi operasi pasar maka akan dilaksanakan lagi,” beber Maman.

Seorang pedagang beras di Pasar Barukai, Nani, berharap harga beras cepat stabil kembali ke harga semula. Pasalnya, selain memberatkan masyarakat juga pedagang terkena imbasnya. “Kadang kalau mau belanja lagi harga beras kembali naik, otomatis harus tambah modal,” tuturnya.

Dengan naiknya harga beras, Nani mengaku penjualan mengalami penurunan karena kebutuhannya tidak hanya beras, juga lauk-pauknya. Apalagi bagi keluarga yang memiliki anak banyak tentunya akan lebih merepotkan.”Banyak warga hanya menanyakan harga beras tanpa jadi membeli,” pungkasnya.

Raden bagja mulyana
(bhr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3678 seconds (0.1#10.140)