Panen Berkurang, Harga Beras Melonjak

Rabu, 25 Februari 2015 - 11:56 WIB
Panen Berkurang, Harga...
Panen Berkurang, Harga Beras Melonjak
A A A
PALEMBANG - Berkurangnya panen di beberapa daerah sentra beras karena berbagai sebab berimbas pada melonjaknya harga beras di pasaran. Beras kualitas sedang dan premium naik di kisaran Rp3.000-5.000 per kg.

Harga beras merek Patin di Pasar Km 5 misalnya, sudah tembus di harga Rp203.000/20 kg (per karung) dari harga sebelumnya Rp198.000 per karung. Untuk harga ecerannya dipatok Rp11.000/kg. Adapun harga beras lokal lain masih terbilang normal, seperti Topi Koki Rp191.000 per karung dan Selancar Rp198.000 per karung.

Sementara, Belido eceran tetap tinggi di harga Rp11.000/kg. Menurut Amin, pedagang di Pasar Km 5, biasanya beras Patin menjadi acuan beras lainnya. Jika beras Patin kemarin sudah mulai naik, dipastikan 2-3 hari ke depan beras lokal lainnya ikut naik. “Hari ini (kemarin) beras lokal Patin sudah naik Rp5.000. Pasokan sebenarnya normal, cuma harga di tengkulaknya yang naik. Mungkin banyak gagal panen karena perubahan cuaca,” ucapnya.

Di Pasar 16 Ilir, beberapa pedagang juga mengaku terpaksa menaikkan harga karena harga dari pemasok sudah naik. Untuk beras Patin Rp198.000 per karung dari Rp195.000 per karung dan Selancar Rp 198. 000 per karung. Sementara, untuk harga beras Jawa, pedagang Pasar Cinde, Hasan menyebutkan, kenaikannya sudah sekitar Rp5.000.

Beras dari Jawa yang naik tersebut seperti Selancar AAA Rp220.000 per karung dari Rp215.000 per karung atau Rp12.000/kg. Lalu ada beras Mangkok seharga Rp275.000 per karung dan beras Gold Rice Rp201.000 per karung. “Harga naik ini karena banjir di beberapa daerah Jawa, jadinya ongkos angkut ikut naik. Kalau pasokannya banyak. Kita biasa stok 50 karung,” kata Hasan.

Salah seorang warga Suk abangun, Yanti mengatakan, beras dengan kualitas baik memang lebih mahal, seperti beras Belido yang pas untuk dibuat nasi goreng. Namun, daya beli membuat dia dan keluarga hanya mampu beli beras lokal. “Tapi kalau beras biasa sudah naik juga, kita mau makan apa. Harga per karungnya naik, ecerannya juga naik, padahal BBM sedang turun,” tutur dia saat dibincangi di Pasar Km 5.

Kepala Perum Bulog Divre Sumsel dan Bangka Belitung Basirun mengatakan, kenaikan harga beras di wilayah Sumsel memang sudah mulai terasa. Pihaknya mencatat, rata-rata kenaikannya pada pekan lalu senilai Rp500/kg. Berbeda dengan rata-rata harga beras per 30 Januari 2015 yang belum menunjukkan perubahan, seperti Iliran di harga Rp 9.000/kg atau Selancar dan Patin Rp10.600/kg.

“Harga beras di Jabodetabek memang naik signifikan. Di Sumsel perlahan mulai naik juga, karena itu perlu diantisipasi dengan penyaluran raskin. Mudah-mudahan bisa membuat stabil di pasaran,” ujarnya. Dia menyebutkan, jumlah stok beras untuk Sumsel per 20 Februari 2015 sebanyak 30.751 ton dengan kebutuhan beras 6.554 per bulannya. Stok ini dipastikannya aman sampai lima bulan ke depan. “April-Mei nanti sudah mulai masa panen, kita pastikan stok yang ada aman,” imbuh Basirun.

Yulia savitri
(bhr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1058 seconds (0.1#10.140)