Empat Begal Berpistol Beraksi di JJLS Bantul
A
A
A
BANTUL - Polsek Sanden mengimbau para pemotor untuk lebih berhati-hati saat melintas jalan yang sepi, khususnya di malam hari. Senin (23/2) malam, empat begal motor bercadar dan berpistol beraksi di Jalan Lintas Selatan (JJLS). Tepatnya di kawasan Pantai Kuwari, Desa Poncosari, Kecamatan Sanden, Bantul.
Korbannya adalah Singgih Febriansyah, 21, warga Dusun Blawong, Desa Trimulyo, Kecamatan Jetis. Akibat pembegalan itu dia harus kehilangan motor, ponsel, dan dompetnya. Semua hartanya itu terpaksa berpindah tangan karena Singgih diancam akan dibunuh oleh empat pelaku pembegalan.
Kepada petugas Polsek Sanden, Singgih mengungkapkan, sore harinya dia ke Pantai Kuwaru untuk melepas penat. Selepas magrib, sekitar pukul 19.00 WIB dia bermaksud pulang ke rumahnya di Dusun Blawong. Korban sengaja mengambil JJLS yang jaraknya lebih dekat ke rumahnya. Selain itu kondisi jalannya juga jauh lebih bagus.
“Kalau ke Kuwaru pasti lewat JJLS. Jalannya lebar dan halus, serta bisa jaraknya paling dekat,” tuturnya. Belum jauh meninggalkan Pantai Kuwaru atau beberapa ratus meter dari pintu masuk pantai tersebut, Singgih dihadang dua motor yang ditunggangi empat pria bercadar. Mereka langsung mengancam dengan pistol dan senjata tajam. Para pelaku mengancamakan membunuh korban jika tidak menyerahkan motor dan barang berharga yang dibawanya.
Di bawah ancaman senjata api dan kalungan celurit di leher, Singgih terpaksa menyerahkan seluruh harta benda yang dibawa. Ponsel dan dompet berisi uang Rp 1,7 juta diambil paksa oleh kawanan tersebut. Setelah berhasil menguasai harta benda milik Singgih, motor kesayangan korban Suzuki Satria FU AB 2393 FE juga turut dibawa pelaku.
“Kalau mau melawan, saya takut. Ada yang bawa pistol,” ungkapnya. Kapolsek Sanden AKP Joko W mengungkapkan, pihaknya sudah menerima laporan tersebut dan saat ini masih melakukan penyelidikan. Polisi mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dan hati-hati jika melewati jalan sepi, khususnya pada malam hari.
Meskipun jauh, dia mengimbau agar masyarakat lebih memilih jalan yang ramai. “Meski jalannya halus dan lebar, tetapi JJLS memang masih sepi. Penerangan jalan juga belum banyak karena memang belum diresmikan,” tandasnya.
Erfanto linangkung
Korbannya adalah Singgih Febriansyah, 21, warga Dusun Blawong, Desa Trimulyo, Kecamatan Jetis. Akibat pembegalan itu dia harus kehilangan motor, ponsel, dan dompetnya. Semua hartanya itu terpaksa berpindah tangan karena Singgih diancam akan dibunuh oleh empat pelaku pembegalan.
Kepada petugas Polsek Sanden, Singgih mengungkapkan, sore harinya dia ke Pantai Kuwaru untuk melepas penat. Selepas magrib, sekitar pukul 19.00 WIB dia bermaksud pulang ke rumahnya di Dusun Blawong. Korban sengaja mengambil JJLS yang jaraknya lebih dekat ke rumahnya. Selain itu kondisi jalannya juga jauh lebih bagus.
“Kalau ke Kuwaru pasti lewat JJLS. Jalannya lebar dan halus, serta bisa jaraknya paling dekat,” tuturnya. Belum jauh meninggalkan Pantai Kuwaru atau beberapa ratus meter dari pintu masuk pantai tersebut, Singgih dihadang dua motor yang ditunggangi empat pria bercadar. Mereka langsung mengancam dengan pistol dan senjata tajam. Para pelaku mengancamakan membunuh korban jika tidak menyerahkan motor dan barang berharga yang dibawanya.
Di bawah ancaman senjata api dan kalungan celurit di leher, Singgih terpaksa menyerahkan seluruh harta benda yang dibawa. Ponsel dan dompet berisi uang Rp 1,7 juta diambil paksa oleh kawanan tersebut. Setelah berhasil menguasai harta benda milik Singgih, motor kesayangan korban Suzuki Satria FU AB 2393 FE juga turut dibawa pelaku.
“Kalau mau melawan, saya takut. Ada yang bawa pistol,” ungkapnya. Kapolsek Sanden AKP Joko W mengungkapkan, pihaknya sudah menerima laporan tersebut dan saat ini masih melakukan penyelidikan. Polisi mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dan hati-hati jika melewati jalan sepi, khususnya pada malam hari.
Meskipun jauh, dia mengimbau agar masyarakat lebih memilih jalan yang ramai. “Meski jalannya halus dan lebar, tetapi JJLS memang masih sepi. Penerangan jalan juga belum banyak karena memang belum diresmikan,” tandasnya.
Erfanto linangkung
(bhr)