Warga Temukan Fosil Kaki Gajah Purba

Senin, 23 Februari 2015 - 11:25 WIB
Warga Temukan Fosil...
Warga Temukan Fosil Kaki Gajah Purba
A A A
KUDUS - Fosil kaki gajah purba ditemukan warga di Situs Patiayam, Desa Terban Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus, kemarin. Diperkirakan fosil itu sudah berusia ratusan tahun atau bahkan lebih dari 1 juta tahun lalu. Fosil yang ditemukan di Petak 21 Bukit Sumperit Situs Patiayam itu berupa bagian kaki depan gajah purba Stegodon trigonochepalus .

Fosil itu berhasil diangkat dari lokasi sekitar pukul 15.00 WIB. Setelah berhasil diangkat, fosil dengan panjang sekitar 0,5 meter dan lebar sekitar 50 cm itu dibawa ke Museum Purbakala Patiayam, Desa Terban. “Fosil belum dibersihkan. Tapi jika dilihat dari bentuknya diperkirakan itu semacam engsel kaki depan Stegodon ,” kata penjaga Situs Patiayam, Ari Mustaqim, kemarin.

Temuan fosil ini, kata Ari, tak bisa dilepaskan dari kesadaran warga sekitar situs Patiayam. Fosil itu ditemukan secara tak sengaja oleh petani yang sedang menggarap lahan pertanian di Bukit Sumperit. Tiba-tiba cangkul petani itu menyentuh benda keras. Pada saat bersamaan melintaslah Sutopo, warga sekitar yang memang punya pengetahuan soal seluk beluk fosil.

Akhirnya Sutopo pun melapor ke Museum Purbakala Patiayam hingga akhirnya fosil itu diangkat dari lokasi. “Peran aktif warga di sekitar situs sudah cukup memadai. Sebagai bentuk apresiasi tentu saja ada reward untuk mereka,” katanya. Temuan kaki depan Stego don trigonochepalus ini menambah panjang daftar fosil yang ditemukan di situs Patiayam.

Hingga kini sedikitnya sudah ada 2.500 fosil hewan purba dengan berbagai ukuran yang ditemukan di situs itu. Ribuan fosil itu berasal dari 15 binatang purba, baik yang hidup di darat maupun air. Selain Stegodon, ada juga fosil dari Elephas SP (sejenis gajah purba), Rhinocecos sondaicus (badak), Bos banteng (sejenis banteng), Crocodilus SP (sejenis buaya), Ceruus zwaani dan Cervus atau Ydekkeri martim (sejenis rusa), Corvidae (rusa), Chelonidae (kura-kura), Suidae (babi hutan), Tridacna (kerang laut), Hipopotamidae (kudanil).

Selain itu, berbagai alat-alat yang digunakan manusia purba seperti kapak perimbas, periuk, serta alam genggam lainnya yang biasa digunakan untuk menumbuk dan memotong. “Diperkirakan masih banyak lagi fosil yang masih terkubur di situs ini,” tandasnya.

Muhammad oliez
(bhr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6723 seconds (0.1#10.140)