Kabur, TKI Ngesot dari Malaysia ke Batam
A
A
A
BATAM - Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Medan kabur dari Malaysia hingga tersasar ke Batu Aji, Batam, Riau. Rendi (32), tak tahan dengan kelakuan majikannya di Kuala Lumpur yang tidak pernah memberinya gaji, dan siksaan sang majikan hingga dirinya tak bisa berjalan secara normal.
"Saya tak digaji sama Makcik (majikannya) di Kuala Lumpur. Kaki saya ditendangi sampai patah tulang," ujar Rendi di Perumahan Griya Batu Aji Asri, Riau, Minggu (22/2/2015).
Rendi mengatakan, setibanya di Pelabuhan Sekupang rencananya mau ke Pelabuhan Punggur melanjutkan perjalannannya menuju Pelabuhan Kijang Tanjungpinang. Namun Rendi malah tersasar ke Batu Aji sambil ngesot menyisiri jalan raya.
"Tadi malam sampai di Sekupang naik pompong, saya ngesot karena tak bisa jalan lagi mau ke Punggur, ingin pergi ke Kijang," kata Rendi.
Rendi mengaku, sudah empat bulan tinggal di negeri jiran itu sebagai pencuci mobil Taman Gomba 4 Negeri Sembilan Kuala Lumpur.
Dia merantau ke negeri jiran itu ingin mencari uang, untuk membantu orangtuanya yang sedang sakit di Deli Serdang, Sumatera Utara. Tapi apa daya, majikan yang ditujunya malah menyiksanya sampai tak mampu berjalan lagi.
Rendi mengalami siksaan di kaki kirinya karena patah di bagian lutut, dan pergelangan paha setelah sering ditendang majikannya dengan terus-terusan. Rendi menduga, gajinya selama bekerja dibayarkan sama agennya di Belawan, Sumatera Utara.
"Mau cari uang ingin bantu ibu lagi sakit jantung di Medan. Kaki saya patah karena sering ditendang saat minta gaji. Selama kerja di sana tak pernah digaji," ungkapnya.
Warga Perumahan Griya Batuaji Asri, Kelurahan Seilangkai, Slamet merasa kasihan melihat Rendi hingga akhirnya dibawa pulang ke rumahnya. Ditambah, Rendi ingin pergi ke Pelabuhan Punggur dengan cara mengesot.
"Saya kasihan lihatnya, dia mengesot sambil bawa tasnya. Makanya saya bawa ke rumah sebelum bawa ke Punggur," ujar Slamet.
Di rumah Slamet, warga sekitar langsung mengerumuni Rendi yang kasihan melihat kondisinya. Bahkan warga setempat mengusulkan agar pergi ke Dinas Sosial (Dinsos) Batam demi mendapatkan pertolongan.
Entah alasan apa, Rendi menolak dibawa ke Dinsos dan memilih pergi ke Punggur. Namun warga setempat memilih mengantar Rendi ke Dinsos daripada ke Punggur.
"Ia (Rendi) masih ngotot ke Punggur. Harusnya kan dibawa ke Dinsos dahulu," ujarnya.
Sementara itu, Kadinsos Batam Raja Kamarulzaman saat dikonfirmasi mengatakan, agar mengarahkan Rendi dibawa ke Dinsos Batam.
"Kasus seperti ini harus diarahkan ke Dinsos saja," katanya.
"Saya tak digaji sama Makcik (majikannya) di Kuala Lumpur. Kaki saya ditendangi sampai patah tulang," ujar Rendi di Perumahan Griya Batu Aji Asri, Riau, Minggu (22/2/2015).
Rendi mengatakan, setibanya di Pelabuhan Sekupang rencananya mau ke Pelabuhan Punggur melanjutkan perjalannannya menuju Pelabuhan Kijang Tanjungpinang. Namun Rendi malah tersasar ke Batu Aji sambil ngesot menyisiri jalan raya.
"Tadi malam sampai di Sekupang naik pompong, saya ngesot karena tak bisa jalan lagi mau ke Punggur, ingin pergi ke Kijang," kata Rendi.
Rendi mengaku, sudah empat bulan tinggal di negeri jiran itu sebagai pencuci mobil Taman Gomba 4 Negeri Sembilan Kuala Lumpur.
Dia merantau ke negeri jiran itu ingin mencari uang, untuk membantu orangtuanya yang sedang sakit di Deli Serdang, Sumatera Utara. Tapi apa daya, majikan yang ditujunya malah menyiksanya sampai tak mampu berjalan lagi.
Rendi mengalami siksaan di kaki kirinya karena patah di bagian lutut, dan pergelangan paha setelah sering ditendang majikannya dengan terus-terusan. Rendi menduga, gajinya selama bekerja dibayarkan sama agennya di Belawan, Sumatera Utara.
"Mau cari uang ingin bantu ibu lagi sakit jantung di Medan. Kaki saya patah karena sering ditendang saat minta gaji. Selama kerja di sana tak pernah digaji," ungkapnya.
Warga Perumahan Griya Batuaji Asri, Kelurahan Seilangkai, Slamet merasa kasihan melihat Rendi hingga akhirnya dibawa pulang ke rumahnya. Ditambah, Rendi ingin pergi ke Pelabuhan Punggur dengan cara mengesot.
"Saya kasihan lihatnya, dia mengesot sambil bawa tasnya. Makanya saya bawa ke rumah sebelum bawa ke Punggur," ujar Slamet.
Di rumah Slamet, warga sekitar langsung mengerumuni Rendi yang kasihan melihat kondisinya. Bahkan warga setempat mengusulkan agar pergi ke Dinas Sosial (Dinsos) Batam demi mendapatkan pertolongan.
Entah alasan apa, Rendi menolak dibawa ke Dinsos dan memilih pergi ke Punggur. Namun warga setempat memilih mengantar Rendi ke Dinsos daripada ke Punggur.
"Ia (Rendi) masih ngotot ke Punggur. Harusnya kan dibawa ke Dinsos dahulu," ujarnya.
Sementara itu, Kadinsos Batam Raja Kamarulzaman saat dikonfirmasi mengatakan, agar mengarahkan Rendi dibawa ke Dinsos Batam.
"Kasus seperti ini harus diarahkan ke Dinsos saja," katanya.
(mhd)