Polisi Tetap Proses Kasus WR

Minggu, 22 Februari 2015 - 11:11 WIB
Polisi Tetap Proses...
Polisi Tetap Proses Kasus WR
A A A
PEKALONGAN - Polresta Pekalongan tetap akan memproses hukum kasus WR, oknum guru agama Islam SDN Kandangpanjang 10 yang diduga melempar sepatu ke salah satu siswanya.

Kasat Reskrim Polresta Pekalongan AKP Bambang Purnomo menegaskan pihaknya tetap akan bertindak profesional dalam menangani kasus tersebut. Karena itu, proses hukum terhadap WR akan tetap berlanjut. “Ini bukan delik aduan, jadi tidak ada mediasi. Tapi karena memang kami terima laporan, jadi kami harus proses sampai tuntas. Beberapa saksi sudah kami mintai keterangan,” ucapnya.

Saat ini pihaknya sudah memeriksa sejumlah saksi. Selain itu, korban juga sudah dilakukan visum. “Saksi dari teman korban didampingi orang tua masing-masing karena masih anak-anak. Kami juga mulai melakukan pemeriksaan terhadap tersangka didampingi kuasa hukumnya,” ungkapnya. WR akan dikenai Pasal 80 UURI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

“Ancaman maksimal 3 tahun 6 bulan,” ucap Bambang. Sementara itu, WR mengaku menyesali perbuatannya. Dia berdalih spontan melemparkan sepatu ke muka siswanya. “Menyesal sekali pak. Saya khilaf, itu spontan,” kata dia. Hingga kemarin siang, petugas kepolisian setempat masih melakukan pemeriksaan terhadap oknum guru agama itu. WR juga masih terlihat shock menghadapi kasus itu.

Sementara itu, Agus Mulyono, siswa kelas 2A SDN Kandangpanjang 10, Kota Pekalongan yang menjadi korban pelemparan sepatu oleh WR, oknum guru agamanya masih trauma.“ Iya, anaknya masih trauma. Jadi, nggak mau berangkat sekolah,” ujarayahkorban, SuburDarto, 50 ditemui di PPA Polresta Pekalongan, kemarin. Pihak keluarga berharap pelaku diproses sesuai dengan hukum yang berlaku. “Kami dari keluarga inginnya diteruskan, sebab anak kami sudah seperti itu,” ucapnya.

Saat dilakukan mediasi, ibu korban Sri Rejeki, 33, sempat pingsan dan harus dilarikan ke rumah sakit terdekat. Menurut Subur, kondisi sang istri memang lemah jika menghadapi persoalan yang agak berat. “Mungkin dia (Sri Rejeki) emosi tapi dipendam. Jadi saat mendengar Pak guru itu (terlapor) bilang ‘khilaf’, langsung pingsan. Dia sering begitu kalau ada masalah agak berat,” ucapnya.

Dikenal Temperamen

Sementara itu, sejumlah siswa WR mengakui oknum guru agama SDN Kandangpanjang 10 Pekalongan itu temperamen dan mudah marah-marah. “Galak, sering marah-marah,” ujar Yoga, salah seorang siswa yang disahut teman-temannya, kemarin. Saat itu sedang berlangsung pelajaran agama Islam yang diampu oleh WR. Saat itu kelas gaduh karena ditinggal sebentar oleh WR.

“Pas Pak guru kembali, tiba-tiba Pak guru langsung melempar sepatu sehingga kena Agus. Saat itu Agus sedang bermain dengan teman-teman,” ujarnya. Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Aprillianto, membantah WR berperangai temperamen. Sebab, WR tidak pernah bermasalah selama menjadi guru.

Prahayuda febrianto
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5335 seconds (0.1#10.140)