Jangan Ada Lagi Petani Panen Sekali
A
A
A
KAYUAGUNG - Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian Dr Ir Sumarjo Gatot Irianto mengungkapkan, setelah pemerintah pusat menggelontorkan bantuan senilai Rp75 miliar untuk membangun irigasi dan ratusan alat pertanian untuk petani di OKI, tidak ada lagi petani yang hanya melakukan panen sekali dalam setahun.
“Saya minta panen harus dua atau tiga kali dalam setahun. Kalau masih satu kali itu artinya primitif. Karena pemerintah pusat sudah membantu Rp75 miliar, untuk membangun irigasi di OKI, yang punya potensi besar pertanian dalam swasembada pangan,” ungkapnya, saat menghadiri peletakan batu pertama pembangunan pengembangan jaringan irigasi seluas 5.000 ha di Desa Lubuk Seberuk, Kecamatan Lempuing Jaya, kemarin.
Menurut Gatot, di Sumsel ada dua kabupatan yang memiliki potensi besar swasembada pangan, yakni Kabupaten OKI dan Banyuasin. Tinggal bagaimana semua pihak untuk memaksimalkan potensi tersebut, agar mampu memproduksi beras sebanyak-banyaknya.
Tapi untuk bisa mewujudkan itu, pihaknya meminta kepada Pangdam Sriwijaya untuk menerjunkan personelnya, menjadi tenaga penyuluh petani, bisa bahu-membahu untuk membantu pertanian di OKI.
“Saya minta Pangdam agar anggotanya dimobilisasi terjun langsung membaur dengan petani. Saya akan bantu dana Rp300 juta untuk beli ikan asin dan sambal, sebagai lauk pauk mereka, biar kerjanya tambah semangat,” ujarnya. Gatot menjanjikan, pemerintah pusat terus memantau dan memastikan swasembada pangan dapat dicapai dalam tiga tahun.
Pihaknya juga menyerahkan bantuan kepada petani OKI sebanyak 312 unit traktor roda 2, 10 unit traktor roda 4, 11 unit alat panen, serta bantuan pupuk dan bibit untuk 75.000 ha. Pangdam II/ Sriwijaya Mayjen TNI Iskandar MS menyatakan, siap menerjunkan 2.400 Babinsa yang sudah ditatar, untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan produksi padi, khususnya di wilayah OKI.
“Tidak masalah mau makan pakai ikan asin dan sambal. Kita sudah siapkan 2.400 Babinsa untuk diterjunkan menjadi penyuluh lapangan,” tegas Pangdam. Sementara, Bupati OKI Iskandar menuturkan, pihaknya akan bekerja optimal untuk mewujudkan harapan Dirjen Kementerian Pertanian, agar petani OKI mampu panen dua sampai tiga kali setahun.
“Tahun ini kita sedang mengerjakan pengembangan jaringan irigasi seluas 75.000 ha di seluruh kecamatan. Kita optimistis produksi padi akan meningkat dan mampu mewujudkan tiga kali panen setahun,” tuturnya. Iskandar menjelaskan, untuk irigasi sawah tadah hujan di Lubuk Seberuk, luasnya sekitar 5.000 ha dengan dana Rp5 miliar, juga menggunakan dana APBN.
Pihaknya menargetkan semua kecamatan akan dibangun irigasi, atau setidaknya dibangun sumur bor untuk pengairan sawah, kecuali Kecamatan Pangkalan Lampam dan Mesuji Makmur. “Tahun 2014 lalu, OKI mampu memproduksi padi sebanyak 621.850 ton gabah kering, sedangkan tahun 2015 ada penambahan target produksi 300 ton gabah kering.
Artinya, tahun ini kita targetkan mampu memproduksi 921.580 ton gabah kering,” tandasnya. Kepala Dinas Pertanian OKI Syarifuddin menambahkan, OKI memiliki potensi lahan sawah seluas 174.268 ha, yang terdiri dari irigasi 650 ha, tadah hujan 47.140 ha, pasang surut 22.501 ha dan lebak 103.977 ha.
M rohali
“Saya minta panen harus dua atau tiga kali dalam setahun. Kalau masih satu kali itu artinya primitif. Karena pemerintah pusat sudah membantu Rp75 miliar, untuk membangun irigasi di OKI, yang punya potensi besar pertanian dalam swasembada pangan,” ungkapnya, saat menghadiri peletakan batu pertama pembangunan pengembangan jaringan irigasi seluas 5.000 ha di Desa Lubuk Seberuk, Kecamatan Lempuing Jaya, kemarin.
Menurut Gatot, di Sumsel ada dua kabupatan yang memiliki potensi besar swasembada pangan, yakni Kabupaten OKI dan Banyuasin. Tinggal bagaimana semua pihak untuk memaksimalkan potensi tersebut, agar mampu memproduksi beras sebanyak-banyaknya.
Tapi untuk bisa mewujudkan itu, pihaknya meminta kepada Pangdam Sriwijaya untuk menerjunkan personelnya, menjadi tenaga penyuluh petani, bisa bahu-membahu untuk membantu pertanian di OKI.
“Saya minta Pangdam agar anggotanya dimobilisasi terjun langsung membaur dengan petani. Saya akan bantu dana Rp300 juta untuk beli ikan asin dan sambal, sebagai lauk pauk mereka, biar kerjanya tambah semangat,” ujarnya. Gatot menjanjikan, pemerintah pusat terus memantau dan memastikan swasembada pangan dapat dicapai dalam tiga tahun.
Pihaknya juga menyerahkan bantuan kepada petani OKI sebanyak 312 unit traktor roda 2, 10 unit traktor roda 4, 11 unit alat panen, serta bantuan pupuk dan bibit untuk 75.000 ha. Pangdam II/ Sriwijaya Mayjen TNI Iskandar MS menyatakan, siap menerjunkan 2.400 Babinsa yang sudah ditatar, untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan produksi padi, khususnya di wilayah OKI.
“Tidak masalah mau makan pakai ikan asin dan sambal. Kita sudah siapkan 2.400 Babinsa untuk diterjunkan menjadi penyuluh lapangan,” tegas Pangdam. Sementara, Bupati OKI Iskandar menuturkan, pihaknya akan bekerja optimal untuk mewujudkan harapan Dirjen Kementerian Pertanian, agar petani OKI mampu panen dua sampai tiga kali setahun.
“Tahun ini kita sedang mengerjakan pengembangan jaringan irigasi seluas 75.000 ha di seluruh kecamatan. Kita optimistis produksi padi akan meningkat dan mampu mewujudkan tiga kali panen setahun,” tuturnya. Iskandar menjelaskan, untuk irigasi sawah tadah hujan di Lubuk Seberuk, luasnya sekitar 5.000 ha dengan dana Rp5 miliar, juga menggunakan dana APBN.
Pihaknya menargetkan semua kecamatan akan dibangun irigasi, atau setidaknya dibangun sumur bor untuk pengairan sawah, kecuali Kecamatan Pangkalan Lampam dan Mesuji Makmur. “Tahun 2014 lalu, OKI mampu memproduksi padi sebanyak 621.850 ton gabah kering, sedangkan tahun 2015 ada penambahan target produksi 300 ton gabah kering.
Artinya, tahun ini kita targetkan mampu memproduksi 921.580 ton gabah kering,” tandasnya. Kepala Dinas Pertanian OKI Syarifuddin menambahkan, OKI memiliki potensi lahan sawah seluas 174.268 ha, yang terdiri dari irigasi 650 ha, tadah hujan 47.140 ha, pasang surut 22.501 ha dan lebak 103.977 ha.
M rohali
(bhr)