Empat Kader PDIP Berpotensi Maju Pilkada Kota Medan
A
A
A
MEDAN - Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut Panda Nababan menyebutkan ada empat nama punya peluang besar dicalonkan maju dalam Pilkada wali kota Medan.
Keempatnya yakni, Hendri Jhon, Hasyim, Brilian Moktar dan Sofyan Tan. “Ada Hendri Jhon, Brilian Moktar dan ada Hasyim. Kita enggak tahu apa Sofyan Tan akan maju lagi,” kata Panda Nababan kepada wartawan saat ditanya kader yang berpotensi diusung pada Pilkada Medan, Kamis (19/2). Keempat kader tersebut menurutnya punya peluang yang cukup untuk diusung.
Namun Panda juga tidak menutup kemungkinan ada calon lain karena kader PDI Perjuangan banyak yang berpotensi. Seperti diketahui Henry Jhon Hutagalung kini menduduki jabatan Ketua DPRD Medan. Ketua DPC PDIP Medan ini meraih 7.101 suara di daerah pemilihan (dapil) Medan 2. Sedangkan Hasyim dengan perolehan 12.350 suara tidak hanya unggul di dapil Medan 1, namun menjadi pemilik suara terbanyak di Kota Medan.
Demikian halnya, Brilian Moktar duduk di DPRD Sumut dengan 29.131 suara merupakan yang terbesar di dapil Sumut 1. Sedangkan Sofyan Tan yang kini duduk di DPR meraih suara terbanyak di dapil Sumut 1. Dia meraup 113.717 suara dari Medan, Deliserdang, Serdangbedagai dan Tebingtinggi. Khusus Medan, Sofyan Tan meraih 88.017 suara.
Pada saat Pilkada 2010 putaran I, Sofyan Tan bersama Nelly Armayanti mendulang 140.676 suara (20,72 %) walau akhirnya takluk dengan pasangan Rahudman Harahap dan Dzulmi Eldin pada puratan II. Bahkan, Panda mengatakan, PDIP memperjuangkan calon walikota dan bupati untuk daerah yang dikuasai.
Medan, dengan perolehan sembilan kursi adalah yang terbanyak dari 50 kursi di DPRD akan diperjuangkan untuk mengusung calon sendiri. Sementara itu Brilian Moktar menyebutkan dirinya tidak punya minat untuk mengajukan diri atau pun mendaftar sebagai calon untuk diusung di Pilkada Medan. Kecuali jika diperintahkan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Hal yang sama juga disampaikan Sofyan Tan bahwa secara pribadi tidak ada niat untuk maju. Dia bahkan tidak teringat jika Pilkada Medan akan digelar karena selama ini masih fokus dengan tugas dan tanggung jawabnya sebagai anggota DPR.
M rinaldi khair
Keempatnya yakni, Hendri Jhon, Hasyim, Brilian Moktar dan Sofyan Tan. “Ada Hendri Jhon, Brilian Moktar dan ada Hasyim. Kita enggak tahu apa Sofyan Tan akan maju lagi,” kata Panda Nababan kepada wartawan saat ditanya kader yang berpotensi diusung pada Pilkada Medan, Kamis (19/2). Keempat kader tersebut menurutnya punya peluang yang cukup untuk diusung.
Namun Panda juga tidak menutup kemungkinan ada calon lain karena kader PDI Perjuangan banyak yang berpotensi. Seperti diketahui Henry Jhon Hutagalung kini menduduki jabatan Ketua DPRD Medan. Ketua DPC PDIP Medan ini meraih 7.101 suara di daerah pemilihan (dapil) Medan 2. Sedangkan Hasyim dengan perolehan 12.350 suara tidak hanya unggul di dapil Medan 1, namun menjadi pemilik suara terbanyak di Kota Medan.
Demikian halnya, Brilian Moktar duduk di DPRD Sumut dengan 29.131 suara merupakan yang terbesar di dapil Sumut 1. Sedangkan Sofyan Tan yang kini duduk di DPR meraih suara terbanyak di dapil Sumut 1. Dia meraup 113.717 suara dari Medan, Deliserdang, Serdangbedagai dan Tebingtinggi. Khusus Medan, Sofyan Tan meraih 88.017 suara.
Pada saat Pilkada 2010 putaran I, Sofyan Tan bersama Nelly Armayanti mendulang 140.676 suara (20,72 %) walau akhirnya takluk dengan pasangan Rahudman Harahap dan Dzulmi Eldin pada puratan II. Bahkan, Panda mengatakan, PDIP memperjuangkan calon walikota dan bupati untuk daerah yang dikuasai.
Medan, dengan perolehan sembilan kursi adalah yang terbanyak dari 50 kursi di DPRD akan diperjuangkan untuk mengusung calon sendiri. Sementara itu Brilian Moktar menyebutkan dirinya tidak punya minat untuk mengajukan diri atau pun mendaftar sebagai calon untuk diusung di Pilkada Medan. Kecuali jika diperintahkan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Hal yang sama juga disampaikan Sofyan Tan bahwa secara pribadi tidak ada niat untuk maju. Dia bahkan tidak teringat jika Pilkada Medan akan digelar karena selama ini masih fokus dengan tugas dan tanggung jawabnya sebagai anggota DPR.
M rinaldi khair
(ars)