Semarak Imlek untuk Semua Etnis

Jum'at, 20 Februari 2015 - 09:59 WIB
Semarak Imlek untuk Semua Etnis
Semarak Imlek untuk Semua Etnis
A A A
MEDAN - Perayaan Tahun Baru Imlek 2566 di Kota Medan bukan hanya dinikmati warga etnis Tionghoa saja, tapi tidak sedikit masyarakat Kota Medan juga ingin menyaksikan perayaan Imlek, terutama di Perumahan Cemara Asri dan sejumlah mal.

Khusus untuk etnis Tionghoa yang beragama Buddha, mereka sudah memenuhi sejumlah wihara di Medan Sejak Rabu (18/2) malam hingga Kamis (19/2). Salah satunya Maha Vihara Maitreya Cemara Asri. Deretan lampion dan megahnya gapura merah beserta berbagai macam hiasan Imlek menyambut kehadiran puluhan ribu pengunjung yang datang ke Maha Vihara Maitreya Cemara Asri.

Tidak hanya dari etnis Tionghoa, tetapi masyarakat Medan lainnya juga ikut hadir menyaksikan perayaan Imlek untuk mengisi hari libur mereka. Pengunjung juga dapat memanfaatkan berbagai hiasan Imlek, seperti photo booth yang unik agar mereka dapat mengabadikan momen terindah. Atmosfer kebahagiaan memenuhi wihara di malam yang penuh nuansa merah, menyambut datangnya Tahun Kambing.

Rupang Buddha Maitreya menyambut hangat pengunjung yang datang untuk berbakti puja Imlek bersama keluarga. Pohon Meihua pengharapan raksasa yang ditempatkan di depan Graha Sakyamuni juga tampak penuh dengan gantungan kertas doa para pengunjung. Penempatan 12 sio di pelataran Maha Vihara menambah semarak suasana Imlek. Sebagai wujud syukur terhadap Tuhan di Tahun Kuda dan menyambut Tahun Kambing 2566, di Maha Vihara Maitreya Cemara Asri Medan digelar sejumlah kegiatan.

Diawali dengan kebaktian malam Imlek bersama yang dipimpin Maha Pandita Citrawira pada pukul 20.00 WIB. Selain itu, di ruangan Graha Sakyamuni, kegiatan persembahan pelita berkah ke hadapan para Buddha Bodhisatva diikuti ribuan umat dan akan terus dilangsungkan hingga Cap Go Meh, 5 Maret 2015. “Hari pertama Imlek juga merupakan hari kelahiran Buddha Maitreya, Buddha yang penuh cinta kasih yang senantiasa mengajarkan kita saling mengasihi sesama semua makhluk tanpa perbedaan. Sebab, pada dasarnya kita adalah satu keluarga,” kata bagian publikasi Vihara Maitreya Medan, Suryani, kemarin.

Selain menggelar kebaktian, seperti tahun-tahun sebelumnya, perayaan malam Tahun Baru Imlek di Maha Vihara Maitreya diramaikan dengan atraksi barongsai. Semarak perayaan juga dapat dilihat dari nuansa wihara yang dihiasi ornamenornamen Imlek. Salah satu warga Medan Timur, Tri Ramadhani, 22, mengatakan, tertarik datang ke Perumahan Cemara Asri untuk berwisata sekaligus ingin melihat pertunjukan barongsai.

“Saya ke sini untuk main-main kebetulan hari libur Imlek. Jadi nuansanya seperti sedang di China,” katanya. Terpisah, di Vihara Borobudur, Jalan Imam Bonjol, warga etnis Tionghoa khususnya yang beragama Buddha sudah mulai ramai sejak dimulainya kebaktian, Rabu (19/2) pukul 21.00 WIB.

Banyak di antara pengunjung a yang membawa peralatan sembahyang, makanan dan buah-buahan dari rumah. Sementara pelaksanaan sembahyang di Vihara Setiabudi, Jalan Irian Barat, mulai ramai pukul 23.00 WIB. Warga etnis Tionghoa datang secara bergantian hingga Kamis (19/1) siang.

“Memang di sini mulai ramai pukul 23.00 WIB. Namun ada juga yang sudah datang sebelum pukul 23.00 WIB. Ini hanya salah satu tradisi di sini,” kata salah satu petugas Viara Borobudur, Ade.

Irwan siregar
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5685 seconds (0.1#10.140)