Berastagi Dihujani Abu Vulkanik
A
A
A
KARO - Gunung Sinabung di Kabupaten Karo kembali bergejolak, kemarin. Tercatat sembilan kali erupsi yang dibarengi luncuran awan panas hingga menyebabkan empat kecamatan di kabupaten itu ditutupi abu vulkanik.
Keempat kecamatan itu, yakni Kecamatan Naman Teran, Simpang Empat, Merdeka, dan Berastagi.
Abu vulkanik yang menutupi wilayah itu berubah menjadi lumpur karena berbarengan dengan hujan turun. Data yang diperoleh dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Sinabung, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Desa Ndokum Siroga, Kecamatan Simpang Empat, sejak pagi hingga pukul 22.00 WIB kemarin, telah terjadi sembilan kali erupsi.
“Sampai saat ini aktivitas Gunung Sinabung masih cukup tinggi dan masih terekam ada gempa-gempa hybrid dan gempa low frequency (LF). Selain itu, tremor juga masih terekam secara terus-menerus dengan amplitudo 1-6 milimeter dominan 1 milimeter,” ujar petugas PPGA, Windi Cahya kepada KORAN SINDO MEDAN , kemarin. Adapun jarak luncur awan panas terjauh 3-4,5 kilometer (km) ke arah selatan dan tinggi kolom debu mencapai 1-4 km yang bergerak seiring arah angin ke timur-timur laut.
Pengamatan KORAN SINDO MEDAN di Kecamatan Naman Teran, kemarin, lumpur vulkanik tampak tebal menutupi aspal, atap rumah warga, serta lahan pertanian, yakni mencapai 3-5 sentimeter (cm). Arus lalu lintas menuju dan keluar dari kecamatan itu juga terhambat disebabkan banyaknya batang kayu yang jatuh ke badan jalan akibat tidak kuat menahan lumpur vulkanik. Sementara aparat kepolisian setempat tidak tampak di lapangan untuk mengatur arus lalu lintas.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jhonson Tarigan mengatakan, tidak ada penambahan jumlah pengungsi akibat erupsi Gunung Sinabung kemarin. Dia mengimbau warga di empat kecamatan itu menggunakan masker agar terhindar dari penyakit dampak hujan abu vulkanik ini.
Riza pinem
Keempat kecamatan itu, yakni Kecamatan Naman Teran, Simpang Empat, Merdeka, dan Berastagi.
Abu vulkanik yang menutupi wilayah itu berubah menjadi lumpur karena berbarengan dengan hujan turun. Data yang diperoleh dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Sinabung, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Desa Ndokum Siroga, Kecamatan Simpang Empat, sejak pagi hingga pukul 22.00 WIB kemarin, telah terjadi sembilan kali erupsi.
“Sampai saat ini aktivitas Gunung Sinabung masih cukup tinggi dan masih terekam ada gempa-gempa hybrid dan gempa low frequency (LF). Selain itu, tremor juga masih terekam secara terus-menerus dengan amplitudo 1-6 milimeter dominan 1 milimeter,” ujar petugas PPGA, Windi Cahya kepada KORAN SINDO MEDAN , kemarin. Adapun jarak luncur awan panas terjauh 3-4,5 kilometer (km) ke arah selatan dan tinggi kolom debu mencapai 1-4 km yang bergerak seiring arah angin ke timur-timur laut.
Pengamatan KORAN SINDO MEDAN di Kecamatan Naman Teran, kemarin, lumpur vulkanik tampak tebal menutupi aspal, atap rumah warga, serta lahan pertanian, yakni mencapai 3-5 sentimeter (cm). Arus lalu lintas menuju dan keluar dari kecamatan itu juga terhambat disebabkan banyaknya batang kayu yang jatuh ke badan jalan akibat tidak kuat menahan lumpur vulkanik. Sementara aparat kepolisian setempat tidak tampak di lapangan untuk mengatur arus lalu lintas.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jhonson Tarigan mengatakan, tidak ada penambahan jumlah pengungsi akibat erupsi Gunung Sinabung kemarin. Dia mengimbau warga di empat kecamatan itu menggunakan masker agar terhindar dari penyakit dampak hujan abu vulkanik ini.
Riza pinem
(ars)