Brigadir Dippos Tewas Ditabrak Pikap
A
A
A
TAPANULI SELATAN - Brigadir Dippos Sinambela, 35, personel Unit Shabara Polres Tapanuli Selatan, tewas ditabrak mobil pikap milik Pemkab Padanglawas Utara di Jalan Lintas Sumatra Desa Huta Tonga Pargarutan, Kecamatan Angkola Timur, Rabu (18/2).
Korban ditabrak ketika membonceng istrinya, Juni Sondang Manalu, 31, dengan sepeda motor bernopol BB 3078 HP untuk mencari kue ulang tahun anaknya. Saat ini, kondisi Juni Sondang Manalu masih kritis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Padangsidimpuan, karena mengalami luka di kepala dan badan.
Kecelakaan maut ini terjadi ketika Brigadir Dippos dan istrinya menuju Kota Padangsidimpuan. Namun, saat melintas di Desa Huta Tonga Pargarutan, dari arah berlawanan muncul mobil pikap bernopol BB 8006 J melaju kencang menuju Sipirok. Hadi Yahya Harahap, 27, pengemudi mobil pikap, tidak bisa mengendalikan mobil yang melaju dengan kecepatan 100 kilometer/jam. Mobil pikap ke luar jalur dan langsung menabrak sepeda motor korban.
Tabrakan dahsyat tak bisa terelakan. Korban terpental dan tewas seketika di lokasi kejadian. Sedangkan istrinya sempat terseret dan terlempar ke rumah warga. “Ketika kami datang, korban bersama istrinya sudah terkapar di luar badan jalan. Korban dan istrinya langsung dibawa ke rumah sakit,” ungkap Muhammad Faisal, 27, seorang saksi mata.
Terpisah, Hadi Yahya mengaku tidak bisa mengendalikan mobil yang dibawanya, karena melaju dengan kecepatan 100 kilometer/jam. Apalagi kondisi saat itu sedang hujan lebat, sehingga jalan licin dan basah. “Saya tidak bisa lagi mengendalikan kendaraan. Apalagi hujan lebat, jadi jalan tidak terlihat,” tuturnya.
Terpisah, Kapolres Tapsel, AKBP Parluatan Siregar, mengatakan, saat ini kepolisian sedang menyelidiki kejadian itu. Informasi sementara yang diperoleh dari tim penyidik, kecelakaan maut akibat pengendara pikap hilang kendali. Parluatan menjelaskan, korban tewas adalah personel Unit Shabara Polres Tapsel. Sebelumnya, korban sempat bertugas di Mapolsek Sibuhuan. Semasa hidup, korban tidak pernah melanggar hukum atau kode etik kepolisian. Selain itu, korban dikenal pendiam.
Korban dan istrinya tinggal di Desa Kapuran, Kecamatan Angkola Timur, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel). “Dia tidak pernah membuat masalah, karena dia salah satu anggota kepolisian yang baik,” ujarnya.
Zia ul haq nasution
Korban ditabrak ketika membonceng istrinya, Juni Sondang Manalu, 31, dengan sepeda motor bernopol BB 3078 HP untuk mencari kue ulang tahun anaknya. Saat ini, kondisi Juni Sondang Manalu masih kritis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Padangsidimpuan, karena mengalami luka di kepala dan badan.
Kecelakaan maut ini terjadi ketika Brigadir Dippos dan istrinya menuju Kota Padangsidimpuan. Namun, saat melintas di Desa Huta Tonga Pargarutan, dari arah berlawanan muncul mobil pikap bernopol BB 8006 J melaju kencang menuju Sipirok. Hadi Yahya Harahap, 27, pengemudi mobil pikap, tidak bisa mengendalikan mobil yang melaju dengan kecepatan 100 kilometer/jam. Mobil pikap ke luar jalur dan langsung menabrak sepeda motor korban.
Tabrakan dahsyat tak bisa terelakan. Korban terpental dan tewas seketika di lokasi kejadian. Sedangkan istrinya sempat terseret dan terlempar ke rumah warga. “Ketika kami datang, korban bersama istrinya sudah terkapar di luar badan jalan. Korban dan istrinya langsung dibawa ke rumah sakit,” ungkap Muhammad Faisal, 27, seorang saksi mata.
Terpisah, Hadi Yahya mengaku tidak bisa mengendalikan mobil yang dibawanya, karena melaju dengan kecepatan 100 kilometer/jam. Apalagi kondisi saat itu sedang hujan lebat, sehingga jalan licin dan basah. “Saya tidak bisa lagi mengendalikan kendaraan. Apalagi hujan lebat, jadi jalan tidak terlihat,” tuturnya.
Terpisah, Kapolres Tapsel, AKBP Parluatan Siregar, mengatakan, saat ini kepolisian sedang menyelidiki kejadian itu. Informasi sementara yang diperoleh dari tim penyidik, kecelakaan maut akibat pengendara pikap hilang kendali. Parluatan menjelaskan, korban tewas adalah personel Unit Shabara Polres Tapsel. Sebelumnya, korban sempat bertugas di Mapolsek Sibuhuan. Semasa hidup, korban tidak pernah melanggar hukum atau kode etik kepolisian. Selain itu, korban dikenal pendiam.
Korban dan istrinya tinggal di Desa Kapuran, Kecamatan Angkola Timur, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel). “Dia tidak pernah membuat masalah, karena dia salah satu anggota kepolisian yang baik,” ujarnya.
Zia ul haq nasution
(ars)