Mahasiswa Universitas Samratulangi Ditikam saat Lerai Perkelahian
A
A
A
MANADO - Bermaksud melerai perkelahian dua kelompok pemuda di parkiran KFC Kawasan Megamas, Christia Morgan Moray (19) mahasiswa Universitas Samratulangi ditikam orang tak dikenal.
Akibat kejadian yang terjadi Rabu (19/2/2015) pagi sekitar pukul 03.30 Wita tersebut mahasiswa semester empat ini terpaksa dilarikan ke RSUD Prof Dr Kandou Malalayang karena mengalami pendarahan yang cukup serius.
Menurut keterangan korban, pelaku yang menikamnya tidak mengetahui identitasya.
"Saya tidak ketahui persoalan mereka atau mengenal yang menikam saya. Ciri-ciri yang menikam saya, orangnya tinggi, badan bagus dan berambut pendek," ujar korban pada sindonews.com, Rabu, (19/2/2015).
Dijelaskannya, sebelum kejadian dirinya duduk-duduk sambil mendegarkan musik di teras KFC berama teman-temannya. Dan tiba-tiba saja ada dua kelompok pemuda bertikai.
"Saat mereka bertikai saya mencoba melerainya. Tapi yang saya dapatkan justru sebaliknya. Saya mendapat pukulan di bagian muka dari salah satu kelompok yang bertikai itu," ujar korban.
Berselang beberapa menit usai dipukuli. Korban ditikam pada rusuk belakang bagian atas. Korban yang sudah bersimbah darah dengan tenaga sedikit tersisa, mencoba berlari hingga ke Megamall.
"Saat saya lari, ada dua pemuda mengejar saya. Untungnya mereka tidak mendapati saya. Di Megamall saya ketemu Ando (teman kuliah korban) dan segera membonceng saya ke RSUD Prof Dr Kandou Malalayang," jelas korban.
Ayah korban, Djemmy Ronald Moray (47) yang mengetahui anaknya ditikam. Tak berpikir panjang.
Dari kediamannya di Kota Bitung langsung bergegas menuju menuju RSUD Prof Dr Kandou Malalayang, Kota Manado.
"Teman kuliah anak saya menelpon dan memberikan informasi bahwa anak saya baru saja ditikam dan sudah ada di rumah sakit," ujar ayah korban.
Terpisah Kapolresta Manado Kombes Pol Sunarto melalui Kabag Humas AKP Johny Kolondam akan mengusut kasus tersebut.
"Pelaku segera dicari dan dilacak keberadaanya. Hukum tetap berjalan sesuai bukti dan laporan pelapor," ungkap Kolondam.
Akibat kejadian yang terjadi Rabu (19/2/2015) pagi sekitar pukul 03.30 Wita tersebut mahasiswa semester empat ini terpaksa dilarikan ke RSUD Prof Dr Kandou Malalayang karena mengalami pendarahan yang cukup serius.
Menurut keterangan korban, pelaku yang menikamnya tidak mengetahui identitasya.
"Saya tidak ketahui persoalan mereka atau mengenal yang menikam saya. Ciri-ciri yang menikam saya, orangnya tinggi, badan bagus dan berambut pendek," ujar korban pada sindonews.com, Rabu, (19/2/2015).
Dijelaskannya, sebelum kejadian dirinya duduk-duduk sambil mendegarkan musik di teras KFC berama teman-temannya. Dan tiba-tiba saja ada dua kelompok pemuda bertikai.
"Saat mereka bertikai saya mencoba melerainya. Tapi yang saya dapatkan justru sebaliknya. Saya mendapat pukulan di bagian muka dari salah satu kelompok yang bertikai itu," ujar korban.
Berselang beberapa menit usai dipukuli. Korban ditikam pada rusuk belakang bagian atas. Korban yang sudah bersimbah darah dengan tenaga sedikit tersisa, mencoba berlari hingga ke Megamall.
"Saat saya lari, ada dua pemuda mengejar saya. Untungnya mereka tidak mendapati saya. Di Megamall saya ketemu Ando (teman kuliah korban) dan segera membonceng saya ke RSUD Prof Dr Kandou Malalayang," jelas korban.
Ayah korban, Djemmy Ronald Moray (47) yang mengetahui anaknya ditikam. Tak berpikir panjang.
Dari kediamannya di Kota Bitung langsung bergegas menuju menuju RSUD Prof Dr Kandou Malalayang, Kota Manado.
"Teman kuliah anak saya menelpon dan memberikan informasi bahwa anak saya baru saja ditikam dan sudah ada di rumah sakit," ujar ayah korban.
Terpisah Kapolresta Manado Kombes Pol Sunarto melalui Kabag Humas AKP Johny Kolondam akan mengusut kasus tersebut.
"Pelaku segera dicari dan dilacak keberadaanya. Hukum tetap berjalan sesuai bukti dan laporan pelapor," ungkap Kolondam.
(sms)