Dipaksa Nyabu, Wanita Ini Lompat dari Jembatan Ampera
A
A
A
PALEMBANG - Seorang wanita, diketahui bernama Daryani alias Yani (24), warga Rumah Susun (Rusun) Blok 47, Kecamatan Ilir Barat I, nekat terjun dari Jembatan Ampera.
Beruntung, tidak lama korban tenggelam dirinya berhasil diselamatkan tukang ketek (pengemudi perahu), setelah melompat dari ketinggian 30 meter. Selanjutnya, Yani dibawa ke Pos Polisi 07 Kawasan 7 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu (SU) I, Palembang.
Saat diamankan dan ditenangkan aparat, Yani yang mengaku ngekos di Rusun Blok 47, Kecamatan Ilir Barat I, Palembang ini tampak depresi. Dia mengungkap jika dirinya nekat mengakiri hidup, karena mencoba kabur dari teman lelakinya Kur.
Menurutnya, Kur yang baru dia kenal kurang lebih tiga hari ini memaksanya untuk mengkonsumsi obat-obat terlarang alias narkoba jenis sabu. Yani mengaku, dirinya warga Muarakuang, Kabupaten Ogan Komering Ilir.
"Saya di Palembang baru dua minggu. Saya dijebaknya, tadi (kemarin) dia menyuruh saya ke kamarnya. Namun ketika saya masuk ternyata ada orang lain di kamar itu, ada empat orang waktu itu,“ katanya, Selasa (18/2/2015).
Setelah itu, Kur beserta empat orang lain di kamar tersebut memaksanya untuk menggunakan sabu-sabu. Saat itu pula, dirinya melarikan diri dari Kur dan teman-teman. "Waktu saya lari, Kur sama temannya mengejar saya. Sampai di atas Ampera, aku terjun,“ jelasnya.
Saking tak habis pikirnya, Yani yang saat itu dalam keadaan terdesak mengaku tak punya pilihan lain selain terjun dari Ampera. Bahkan, saat aparat hendak dipertemukan dengan kur, Yani menolak keras.
“Kepala saya pusing, saya tidak mau lagi ketemu dia, kenapa sampai seperti ini,“ katanya.
Sementara itu, Sandi (30), sekuriti pasar Kawasan 7 Ulu yang melihat langsung kejadian menuturkan bahwa yang bersangkutan memang terjun dari atas Jembatan Ampera ke Sungai Musi dan sempat diselamatkan oleh tukang perahu ketek.
"Dia terjun dan memang bisa berenang. Kemudian dia diselamatkan tukang ketek. Saat diatas ketek, dia ini pingsan dan kemudian dibawa warga ke pos polisi dengan menggunakan becak," terangnya.
Sementara petugas Pos Polisi 7 Ulu Bripka Syahril menjelaskan, korban dibawa warga ke pos polisi sesaat setelah aksinya terjun dari Ampera yang sebelumnya diduga karena percobaan bunuh diri.
"Sayangnya yang bersangkutan ini kurang kooperatif saat dimintai keterangan, dia tampak depresi dan mungkin butuh waktu untuk menenangkan diri," pungkasnya.
Beruntung, tidak lama korban tenggelam dirinya berhasil diselamatkan tukang ketek (pengemudi perahu), setelah melompat dari ketinggian 30 meter. Selanjutnya, Yani dibawa ke Pos Polisi 07 Kawasan 7 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu (SU) I, Palembang.
Saat diamankan dan ditenangkan aparat, Yani yang mengaku ngekos di Rusun Blok 47, Kecamatan Ilir Barat I, Palembang ini tampak depresi. Dia mengungkap jika dirinya nekat mengakiri hidup, karena mencoba kabur dari teman lelakinya Kur.
Menurutnya, Kur yang baru dia kenal kurang lebih tiga hari ini memaksanya untuk mengkonsumsi obat-obat terlarang alias narkoba jenis sabu. Yani mengaku, dirinya warga Muarakuang, Kabupaten Ogan Komering Ilir.
"Saya di Palembang baru dua minggu. Saya dijebaknya, tadi (kemarin) dia menyuruh saya ke kamarnya. Namun ketika saya masuk ternyata ada orang lain di kamar itu, ada empat orang waktu itu,“ katanya, Selasa (18/2/2015).
Setelah itu, Kur beserta empat orang lain di kamar tersebut memaksanya untuk menggunakan sabu-sabu. Saat itu pula, dirinya melarikan diri dari Kur dan teman-teman. "Waktu saya lari, Kur sama temannya mengejar saya. Sampai di atas Ampera, aku terjun,“ jelasnya.
Saking tak habis pikirnya, Yani yang saat itu dalam keadaan terdesak mengaku tak punya pilihan lain selain terjun dari Ampera. Bahkan, saat aparat hendak dipertemukan dengan kur, Yani menolak keras.
“Kepala saya pusing, saya tidak mau lagi ketemu dia, kenapa sampai seperti ini,“ katanya.
Sementara itu, Sandi (30), sekuriti pasar Kawasan 7 Ulu yang melihat langsung kejadian menuturkan bahwa yang bersangkutan memang terjun dari atas Jembatan Ampera ke Sungai Musi dan sempat diselamatkan oleh tukang perahu ketek.
"Dia terjun dan memang bisa berenang. Kemudian dia diselamatkan tukang ketek. Saat diatas ketek, dia ini pingsan dan kemudian dibawa warga ke pos polisi dengan menggunakan becak," terangnya.
Sementara petugas Pos Polisi 7 Ulu Bripka Syahril menjelaskan, korban dibawa warga ke pos polisi sesaat setelah aksinya terjun dari Ampera yang sebelumnya diduga karena percobaan bunuh diri.
"Sayangnya yang bersangkutan ini kurang kooperatif saat dimintai keterangan, dia tampak depresi dan mungkin butuh waktu untuk menenangkan diri," pungkasnya.
(san)