Pengakuan Pelaku Pembantaian Ibu Hamil di Purwakarta
A
A
A
PURWAKARTA - Motif MV (21), warga Kendal, Jawa Tengah, membantai satu keluarga di Kampung Pasir Kihiang, Desa Lebak Anyar, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Purwakarta, pada Minggu (15/2/2015) akhirnya terkuak.
Tersangka tega menghabisi keluarga atasannya di PT Dunlop Indonesia hanya karena persoalan sepele. Dia sering ditegur dan dimarahi atasannya dengan kata-kata kasar saat berkerja. Atasan pelaku adalah suami dan ayah korban.
"Pelaku menaruh dendam karena sering ditegur dan dimarahi. Terakhir tersangka ini melawan dan sempat terjadi adu mulut dengan Widodo atasannya itu," ungkap Kasat Reskrim Polres Purwakarta AKP Tri Suhartanto, Selasa (17/2/2015).
Dari situ, lanjut dia, pelaku menyusun rencana. Pada Minggu (15/2/2015) pukul 03.00 WIB dini hari, pelaku mendatangi rumah atasannya tersebut. Saat itu dirinya tahu atasannya masih bekerja di perusahaan produksi ban kendaraan itu.
"Pelaku yang datang ke rumah korban seorang diri akhirnya menghabisi keluarga atasannya tersebut. Sasarannya memang keluarga atasannya, dia mungkin tidak berani pada atasannya itu," ujarnya.
Perbuatan pelaku ini, diduga direncanakan karena sebelumnya pelaku membeli senjata tajam berupa pisau belati.
Sementara itu, tersangka MV yang diwawancarai wartawan saat ditemui di Mapolres Purwakarta mengakui, yang membuatnya tega menghabisi keluarga atasannya itu gara-gara sering dimarahi.
"Saya tersiksa bekerja di situ. Saya sakit hati karena terus-terusan dimarahi. Bahkan bawa air minum saja tidak boleh," ujar MV.
Diberitakan sebelumnya, satu keluarga dibantai pria misterius di Kampung Pasir Kihiang, Desa Lebak Anyar, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Purwakarta, pada Minggu (15/2/2015).
Korban adalah Sri Romawati (35) yang tengah mengandung empat bulan dan Amelia (10), anak sulungnya. Keduanya tewas mengenaskan di kamar rumahnya. Sedangkan anak bungsunya, Alvian (5), kritis. Dia mengalami luka tusukan pada dada dan tangan kirinya.
Polisi berhasil menangkap pelaku kurang dari 24 jam pascakejadian. Saat ditangkap, pelaku mencoba melarikan diri sehingga dihadiahi timah panas oleh polisi.
Tersangka tega menghabisi keluarga atasannya di PT Dunlop Indonesia hanya karena persoalan sepele. Dia sering ditegur dan dimarahi atasannya dengan kata-kata kasar saat berkerja. Atasan pelaku adalah suami dan ayah korban.
"Pelaku menaruh dendam karena sering ditegur dan dimarahi. Terakhir tersangka ini melawan dan sempat terjadi adu mulut dengan Widodo atasannya itu," ungkap Kasat Reskrim Polres Purwakarta AKP Tri Suhartanto, Selasa (17/2/2015).
Dari situ, lanjut dia, pelaku menyusun rencana. Pada Minggu (15/2/2015) pukul 03.00 WIB dini hari, pelaku mendatangi rumah atasannya tersebut. Saat itu dirinya tahu atasannya masih bekerja di perusahaan produksi ban kendaraan itu.
"Pelaku yang datang ke rumah korban seorang diri akhirnya menghabisi keluarga atasannya tersebut. Sasarannya memang keluarga atasannya, dia mungkin tidak berani pada atasannya itu," ujarnya.
Perbuatan pelaku ini, diduga direncanakan karena sebelumnya pelaku membeli senjata tajam berupa pisau belati.
Sementara itu, tersangka MV yang diwawancarai wartawan saat ditemui di Mapolres Purwakarta mengakui, yang membuatnya tega menghabisi keluarga atasannya itu gara-gara sering dimarahi.
"Saya tersiksa bekerja di situ. Saya sakit hati karena terus-terusan dimarahi. Bahkan bawa air minum saja tidak boleh," ujar MV.
Diberitakan sebelumnya, satu keluarga dibantai pria misterius di Kampung Pasir Kihiang, Desa Lebak Anyar, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Purwakarta, pada Minggu (15/2/2015).
Korban adalah Sri Romawati (35) yang tengah mengandung empat bulan dan Amelia (10), anak sulungnya. Keduanya tewas mengenaskan di kamar rumahnya. Sedangkan anak bungsunya, Alvian (5), kritis. Dia mengalami luka tusukan pada dada dan tangan kirinya.
Polisi berhasil menangkap pelaku kurang dari 24 jam pascakejadian. Saat ditangkap, pelaku mencoba melarikan diri sehingga dihadiahi timah panas oleh polisi.
(zik)