Tanggul Sepanjang Sungai Welang Dibangun
A
A
A
PASURUAN - Pemkot Pasuruan berencana membangun tanggul di Daerah Aliran Sungai (DAS) Welang yang melintas kawasan pemukiman di Kecamatan Gadingrejo.
Pembangunan tanggul yang dimulai dari perbatasan Kabupaten Pasuruan ini sebagai antisipasi dampak terjadinya banjir kiriman dibagian hilir sungai.
Wali kota Pasuruan Hasani mengungkapkan, pengelolaan DAS Welang ini merupakan kewenangan dari Pemprov Jatim. Namun sebagai bentuk tanggung jawab terhadap masyarakat, Pemkot Pasuruan akan mengupayakan pembangunan tanggul tersebut.
"Pada sisa masa jabatan yang tinggal delapan bulan, saya akan mengupayakan adanya pembangunan tanggul Sungai Welang. Penambahan anggaran pembangunan ini akan dilakukan pada saat pembahasan perubahan APBD," kata Hasani.
Dalam kurun waktu beberapa mendatang, pihaknya akan menghitung kebutuhan anggaran pembangunan tanggul tersebut. Namun, sebelum itu, pihaknya akan lebih dulu berkonsultasi dengan Pemprov Jatim yang memiliki kewenangan dalam pengelolaan DAS Welang.
"Selain ke Pemprov Jatim, kami juga akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan BNPB. Karena selama ini proposal yang diajukan BPBD belum mendapatkan persetujuan," tandas Hasani.
Kondisi geografis Kota Pasuruan yang berada di pesisir laut, lanjut Hasani, berpotensi terjadinya bencana alam, banjir dan abrasi. Untuk mencegah berbagai ancaman tersebut, diperlukan berbagai langkah yang terencana dan matang.
Berbagai upaya untuk mencegah terjadinya bencana banjir, seperti pengerukan sungai dan pembuatan tanggul di beberapa titik yang rawan banjir.
Selain itu, untuk mencegah terjadinya abrasi, juga telah dilakukan penanaman sejuta pohon dan membuat hutan mangrove di wilayah pesisir pantai.
"Bencana alam tidak dapat diprediksi kapan terjadinya. Karena itu diperlukan kesiagaan dalam upaya penanggulangan bencana alam secara terstruktur. Selain itu juga dibutuhkan fasilitas yang memadai sehingga berbagai program penanggulangan bencana bisa diatasi dengan baik," tandasnya.
Pembangunan tanggul yang dimulai dari perbatasan Kabupaten Pasuruan ini sebagai antisipasi dampak terjadinya banjir kiriman dibagian hilir sungai.
Wali kota Pasuruan Hasani mengungkapkan, pengelolaan DAS Welang ini merupakan kewenangan dari Pemprov Jatim. Namun sebagai bentuk tanggung jawab terhadap masyarakat, Pemkot Pasuruan akan mengupayakan pembangunan tanggul tersebut.
"Pada sisa masa jabatan yang tinggal delapan bulan, saya akan mengupayakan adanya pembangunan tanggul Sungai Welang. Penambahan anggaran pembangunan ini akan dilakukan pada saat pembahasan perubahan APBD," kata Hasani.
Dalam kurun waktu beberapa mendatang, pihaknya akan menghitung kebutuhan anggaran pembangunan tanggul tersebut. Namun, sebelum itu, pihaknya akan lebih dulu berkonsultasi dengan Pemprov Jatim yang memiliki kewenangan dalam pengelolaan DAS Welang.
"Selain ke Pemprov Jatim, kami juga akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan BNPB. Karena selama ini proposal yang diajukan BPBD belum mendapatkan persetujuan," tandas Hasani.
Kondisi geografis Kota Pasuruan yang berada di pesisir laut, lanjut Hasani, berpotensi terjadinya bencana alam, banjir dan abrasi. Untuk mencegah berbagai ancaman tersebut, diperlukan berbagai langkah yang terencana dan matang.
Berbagai upaya untuk mencegah terjadinya bencana banjir, seperti pengerukan sungai dan pembuatan tanggul di beberapa titik yang rawan banjir.
Selain itu, untuk mencegah terjadinya abrasi, juga telah dilakukan penanaman sejuta pohon dan membuat hutan mangrove di wilayah pesisir pantai.
"Bencana alam tidak dapat diprediksi kapan terjadinya. Karena itu diperlukan kesiagaan dalam upaya penanggulangan bencana alam secara terstruktur. Selain itu juga dibutuhkan fasilitas yang memadai sehingga berbagai program penanggulangan bencana bisa diatasi dengan baik," tandasnya.
(lis)