Aksi Brutal Geng Wanita di Bantul Resahkan Warga
A
A
A
BANTUL - Setelah heboh dengan ulah geng motor yang anggotanya kebanyakan laki-laki, masyarakat kembali dihebohkan dengan keberadaan geng wanita. Anggota geng ini memiliki banyak tato, dan melakukan penganiayaan secara sadis.
Terungkapnya geng wanita ini berawal dari tato bergambar hello kitty yang dimiliki salah seorang anggota geng yang diketahui bernama Ratih (21), janda asal Kasihan, Bantul.
Ratih yang memiliki banyak teman di BlackBerry melihat seorang remaja siswi SMA di Yogyakarta, memasang gambar tato hello kitty yang ada di tangan kirinya, dan membandingkan tato serupa milik Ratih yang berada di dada kirinya.
"Dari keterangan yang berhasil dikumpulkan, tersangka Ratih mengaku tidak terima, karena dalam picture tersebut gambar tato milik korban dan miliknya disandingkan dalam satu bingkai, dan di bawahnya tertulis, apik mana?" kata Kasat Reskrim Polres Bantul AKP M Kasim Akbar Bantilan, kepada wartawan, Senin (16/2/2015).
Ditambahkan dia, usai pemasangan gambar tersebut, keduanya terlibat perang komentar di BlackBerry Messenger (BBM). Ratih yang masih tidak terima pun menaruh dendam kepada korban.
Kemudian, dengan alasan ingin menyelesaikan masalah, korban dijemput pelaku di kompleks kos-kosannya, di Nologaten, Yogyakarta, oleh MS (19), dan Gt (16), dan IC, atas perintah Ratih yang selama ini bekerja sebagai pembantu rumah tangga.
Korban kemudian dibawa ke indekos milik Linggar Pradipta, di Dusun Saman, Desa Bangunharjo, Kecamatan Sewon, tepat di belakang Hotel Ros In Bantul. Di kamar kos itu, korban bertemu Ratih dan diminta untuk menandatangani surat pernyataan.
"Surat itu berisi pernyataan tidak akan menuntut. Setelah itu, korban langsung dibekap dan ditendang," bebernya.
Karena mencoba berontak, kaki dan tangan korban diikat dengan tali oleh tersangka MS. Mulut korban juga dibekap oleh IC, dengan menggunakan kaos dalam warna putih. Usai diikat, korban lantas digunduli oleh pelaku PD, dan NI.
Tak hanya rambut kepala, rambut kemaluan korban juga digunduli oleh pelaku NK. Selain itu, celana korban juga dipotong dengan menggunakan gunting.
Dalam keadaan duduk, korban dikeroyok oleh tersangka Ratih, PD, RS dan NK. Korban lantas ditelanjangi, dengan cara BH serta baju dipotong menggunakan gunting.
Tak cukup sampai disitu, Ratih bersama teman-temannya juga memasukkan botol susu bayi dan juga botol bir bintang ke dalam kemaluan korban. Botol itu diolesi dengan hand body dan lem cair di ujungnya.
“Mereka juga menyiksa korban dengan cara disudut pakai rokok di beberapa bagian tubuhnya,” terangnya.
Paginya, korban meminta izin buang air kecil. Sesampai di luar ruangan, korban berteriak minta tolong, dan akhirnya diselamatkan oleh pemilik kos. Pemilik kos langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Sewon.
Polisi pun bergerak cepat. Dua orang tersangka masing-masing MS (16), siswi SMA asal Depok, Sleman, serta IC (19), pelajar SMK asal Tegalrejo Yogyakarta diamankan. Sementara para pelaku lainnya masih buron.
Para pelaku yang buron antara lain Ratih (21), NK (16), siswi asal Kalasan, WL (19), siswi asal Jetis Yogyakarta, PD (18), siswi asal Jetis Yogyakarta, PP (19), perempuan asal Kasihan Bantul, NI (20), perempuan asal Jalan Parangtritis Bantul, CD (20), pria asal Mantrijeron Yogyakarta, dan RZ (18), laki-laki asal Kraton Yogyakarta.
“Salah satu laki-laki itu ada yang pacar dari Ratih,” ungkapnya.
Terungkapnya geng wanita ini berawal dari tato bergambar hello kitty yang dimiliki salah seorang anggota geng yang diketahui bernama Ratih (21), janda asal Kasihan, Bantul.
Ratih yang memiliki banyak teman di BlackBerry melihat seorang remaja siswi SMA di Yogyakarta, memasang gambar tato hello kitty yang ada di tangan kirinya, dan membandingkan tato serupa milik Ratih yang berada di dada kirinya.
"Dari keterangan yang berhasil dikumpulkan, tersangka Ratih mengaku tidak terima, karena dalam picture tersebut gambar tato milik korban dan miliknya disandingkan dalam satu bingkai, dan di bawahnya tertulis, apik mana?" kata Kasat Reskrim Polres Bantul AKP M Kasim Akbar Bantilan, kepada wartawan, Senin (16/2/2015).
Ditambahkan dia, usai pemasangan gambar tersebut, keduanya terlibat perang komentar di BlackBerry Messenger (BBM). Ratih yang masih tidak terima pun menaruh dendam kepada korban.
Kemudian, dengan alasan ingin menyelesaikan masalah, korban dijemput pelaku di kompleks kos-kosannya, di Nologaten, Yogyakarta, oleh MS (19), dan Gt (16), dan IC, atas perintah Ratih yang selama ini bekerja sebagai pembantu rumah tangga.
Korban kemudian dibawa ke indekos milik Linggar Pradipta, di Dusun Saman, Desa Bangunharjo, Kecamatan Sewon, tepat di belakang Hotel Ros In Bantul. Di kamar kos itu, korban bertemu Ratih dan diminta untuk menandatangani surat pernyataan.
"Surat itu berisi pernyataan tidak akan menuntut. Setelah itu, korban langsung dibekap dan ditendang," bebernya.
Karena mencoba berontak, kaki dan tangan korban diikat dengan tali oleh tersangka MS. Mulut korban juga dibekap oleh IC, dengan menggunakan kaos dalam warna putih. Usai diikat, korban lantas digunduli oleh pelaku PD, dan NI.
Tak hanya rambut kepala, rambut kemaluan korban juga digunduli oleh pelaku NK. Selain itu, celana korban juga dipotong dengan menggunakan gunting.
Dalam keadaan duduk, korban dikeroyok oleh tersangka Ratih, PD, RS dan NK. Korban lantas ditelanjangi, dengan cara BH serta baju dipotong menggunakan gunting.
Tak cukup sampai disitu, Ratih bersama teman-temannya juga memasukkan botol susu bayi dan juga botol bir bintang ke dalam kemaluan korban. Botol itu diolesi dengan hand body dan lem cair di ujungnya.
“Mereka juga menyiksa korban dengan cara disudut pakai rokok di beberapa bagian tubuhnya,” terangnya.
Paginya, korban meminta izin buang air kecil. Sesampai di luar ruangan, korban berteriak minta tolong, dan akhirnya diselamatkan oleh pemilik kos. Pemilik kos langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Sewon.
Polisi pun bergerak cepat. Dua orang tersangka masing-masing MS (16), siswi SMA asal Depok, Sleman, serta IC (19), pelajar SMK asal Tegalrejo Yogyakarta diamankan. Sementara para pelaku lainnya masih buron.
Para pelaku yang buron antara lain Ratih (21), NK (16), siswi asal Kalasan, WL (19), siswi asal Jetis Yogyakarta, PD (18), siswi asal Jetis Yogyakarta, PP (19), perempuan asal Kasihan Bantul, NI (20), perempuan asal Jalan Parangtritis Bantul, CD (20), pria asal Mantrijeron Yogyakarta, dan RZ (18), laki-laki asal Kraton Yogyakarta.
“Salah satu laki-laki itu ada yang pacar dari Ratih,” ungkapnya.
(san)