Bekas Galian Segera Dijadikan Agrowisata

Senin, 16 Februari 2015 - 12:11 WIB
Bekas Galian Segera Dijadikan Agrowisata
Bekas Galian Segera Dijadikan Agrowisata
A A A
PALEMBANG - Banyaknya bekas galian berupa kolam akibat usaha pembuatan batu bata di Ke lurahan Talang Betutu, membuat lurah setempat, Habbiburahman berinisiatif mengusulkannya menjadi kawasan agrowisata di Palembang.

Menurutnya, alternatif ini lebih menjanjikan, karena selama ini eks galian tersebut dibiarkan begitu saja tak dimanfaatkan warga. Padahal, jika diolah sedikit saja, bekas galian itu bisa dijadikan kolam pemancingan atau pembibitan tanaman. Lurah Talang Betutu Habbiburahman mengatakan, aktivitas penggalian tanah sebagai bahan baku pembuatan batu bata di wilayahnya sudah sangat lama berlangsung.

Akibatnya, banyak pengusaha batu bata sudah menghasilkan galian berbentuk kolam yang tidak lagi dimanfaatkan tanahnya. Akibatnya, lokasi itu menjadi kawasan genangan air yang tidak terawat. Selain berbahaya buat anak-anak, kondisi wilayah seperti itu pun potensial menjadi kawasan endemik perkembangan nyamuk aides agypti yang menjadi perantara persebaran penyakit demam berdarah.

“Kalau tidak dimanfaatkan, ini bisa jadi tempat berkembang jentik nyamuk, makanya kita akan usulkan jadi agrowisata,” ungkapnya. Jika diprediksikan, kata dia, di Kelurahan Talang Betutu terdapat mencapai 700 lokasi pembuat an kerajinan batu bata sehingga ditafsirkan terdapat puluhan kolam yang sudah tidak termanfaat.

Maka, perlu diperlukan kesepakatan bersama untuk mengubah kawasan kolam-kolam tidak termanfaat itu menjadi lokasi agrowisata, seperti pemancingan dan kebun buah. Salah satu lokasi kolam yang di jadikan pemancingan, diantaranya berada sekitar belasan meter dari kantor kelurahan.

Bahkan, pihak kelurahan sudah mengubahnya menjadi kawasan pancing bersama bagi pegawai dan masyarakat. Selain kolam pemancingan, juga terdapat tanaman buah yang dikelola oleh ibu-ibu PKK. “Berada dekat kantor, agar bisa dilihat banyak masyarakat dan jadi percontohan.

Sekarang cukup ramai,” sambungnya. Melihat pilot project itu, diapun optimistis bisa mengubah kawasan itu menjadi agrowisata berkoordinasi dengan Dinas Perikanan Kota Palembang. Pihak Kelurahan mengajukan permohonan bantuan sekitar 5.000 bibitikan beragam jenis untuk dikembangkan di kolam-kolam masyarakat bekas galian.

Salah satu pemilik kolam, Thoyib, warga RT 1 RW 1, kawasan Bandara Ujung mengatakan, ia sebagai pemilik kolam bersedia untuk mengubah kawasan bekas galian batu batanya menjadi kolam pemancingan. Saat ini, banyak pemilik usaha cenderung enggan melakukan pemanfaatan terhadap bekas galian karena terhambat modal.

Tasmalinda
(bhr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5714 seconds (0.1#10.140)