Hidup Itu seperti Kopi, Ada Manis Ada Pahit

Hidup Itu seperti Kopi, Ada Manis Ada Pahit
A
A
A
SEMARANG - Ada yang tahu kopi? Dapat dipastikan semua masyarakat Indonesia pasti mengetahui. Namun apakah setiap orang mengerti bagaimana proses produksi kopi dari mulai penanaman hingga siap dihidangkan?
Belum tentu. Inilah yang menjadi dasar pembuatan film yang diangkat dari novel Filosofi Kopi karya Dewi Lestari. Film tersebut tidak melulu bercerita tentang kopi mulai dari pembuatan, penanaman, hingga potensi kopi di Indonesia, tapi juga tentang persahabatan dan cinta.
Handoko Hendroyono, produser film Filosofi Kopi mengungkapkan, wilayah Indonesia, dari Papua sampai Aceh, memiliki beragam varian kopi dengan jumlah puluhan hingga ratusan. Lahan perkebunan kopi di Indonesia juga cukup luas, sehingga memiliki potensi ekspor tinggi.
“Kami ingin mengangkat sebuah spirit dari kopi. Hidup itu seperti kopi, ada manis dan pahit. Film ini tidak sekadar film tetapi konten di dalamnya, karena kopi merupakan salah satu komoditi besar yang ada di Indonesia tapi belum tergarap dengan maksimal,” katanya saat berkunjung ke E-cofee Semarang, Sabtu (14/2).
Syuting film yang akan mulai dirilis April 2015 mendatang itu, menurut Handoko, memakan waktu cukup singkat, hanya 18 hari. Lokasi pembuatan film dilakukan di Kedai Filosofi Kopi yang ada di daerah Kemang, Blok M, Jakarta Selatan juga perkebunan kopi pertama di Indonesia yakni perkebunan Malabar di Jawa Barat.
“Kalau untuk prosesnya, sebenarnya cukup panjang, dari setahun lalu mulai melakukan riset ke komunitaskomunitas kopi yang ada di Indonesia, termasuk di Semarang. Prosesnya pun cukup intens sehingga semua kru pun paham betul dengan kopi,” ujarnya.
Julie Estele, yang berperan sebagai Elle, beradu akting bersama dengan Rio Dewanto dan Chiko Jerikho. Elle di film ini berperan sebagai seorang food bloger yang berasal dari Prancis. “Elle datang ke Indonesia untuk mencari kopi, dari situ kemudian bertemu dengan Ben (Chiko Jerikho), yang merupakan seorang peracik kopi terkenal. Kemudian dimulailah kisah persahabatan dan cinta,” katanya.
Julie yang mengaku penikmat kopi ini menjadi tahu banyak tentang kopi mulai jenis hingga rasa. “Di film ini memang dituntut untuk tahu tentang kopi, bagaimana membedakan kopi, dan cara mencicipi kopi. Sekarang kalau minum kopi lebih kritis,” katanya.
Andik Sismanto
Belum tentu. Inilah yang menjadi dasar pembuatan film yang diangkat dari novel Filosofi Kopi karya Dewi Lestari. Film tersebut tidak melulu bercerita tentang kopi mulai dari pembuatan, penanaman, hingga potensi kopi di Indonesia, tapi juga tentang persahabatan dan cinta.
Handoko Hendroyono, produser film Filosofi Kopi mengungkapkan, wilayah Indonesia, dari Papua sampai Aceh, memiliki beragam varian kopi dengan jumlah puluhan hingga ratusan. Lahan perkebunan kopi di Indonesia juga cukup luas, sehingga memiliki potensi ekspor tinggi.
“Kami ingin mengangkat sebuah spirit dari kopi. Hidup itu seperti kopi, ada manis dan pahit. Film ini tidak sekadar film tetapi konten di dalamnya, karena kopi merupakan salah satu komoditi besar yang ada di Indonesia tapi belum tergarap dengan maksimal,” katanya saat berkunjung ke E-cofee Semarang, Sabtu (14/2).
Syuting film yang akan mulai dirilis April 2015 mendatang itu, menurut Handoko, memakan waktu cukup singkat, hanya 18 hari. Lokasi pembuatan film dilakukan di Kedai Filosofi Kopi yang ada di daerah Kemang, Blok M, Jakarta Selatan juga perkebunan kopi pertama di Indonesia yakni perkebunan Malabar di Jawa Barat.
“Kalau untuk prosesnya, sebenarnya cukup panjang, dari setahun lalu mulai melakukan riset ke komunitaskomunitas kopi yang ada di Indonesia, termasuk di Semarang. Prosesnya pun cukup intens sehingga semua kru pun paham betul dengan kopi,” ujarnya.
Julie Estele, yang berperan sebagai Elle, beradu akting bersama dengan Rio Dewanto dan Chiko Jerikho. Elle di film ini berperan sebagai seorang food bloger yang berasal dari Prancis. “Elle datang ke Indonesia untuk mencari kopi, dari situ kemudian bertemu dengan Ben (Chiko Jerikho), yang merupakan seorang peracik kopi terkenal. Kemudian dimulailah kisah persahabatan dan cinta,” katanya.
Julie yang mengaku penikmat kopi ini menjadi tahu banyak tentang kopi mulai jenis hingga rasa. “Di film ini memang dituntut untuk tahu tentang kopi, bagaimana membedakan kopi, dan cara mencicipi kopi. Sekarang kalau minum kopi lebih kritis,” katanya.
Andik Sismanto
(ftr)