Pemerintah Tetap Dukung Mobil Esemka
![Pemerintah Tetap Dukung...](https://a-cdn.sindonews.net/dyn/732/content/2015/02/14/151/964403/pemerintah-tetap-dukung-mobil-esemka-YKs-thumb.jpg)
Pemerintah Tetap Dukung Mobil Esemka
A
A
A
SOLO - Pemerintah tetap mendukung pengembangan mobil Esemka agar bisa terus tumbuh dan memiliki daya saing. Saat ini fokus dukungan pada aspek permodalan.
Menteri Perindustrian Saleh Husein menegaskan tugas pemerintah memang memberikan dukungan kepada para perusahaanperusahaan dalam negeri. Menurutnya, perusahaan dalam negeri harus berkembang dan memiliki daya saing untuk bertarung dalam pasar global. Produksi mobil Esemka, salah satunya. Saleh mengatakan model dukungan tersebut paling tidak mencarikan sumber permodalan untuk pengembangan Esemka.
Pasalnya, untuk pengembangan industri di bidang automotif memang perlu permodalan yang besar. “Industri otomotif itu memang harus padat modal, jadi harus dicarikan sumber dana dari pihak lain,” ucapnya saat kunjungan ke Pabrik Esemka di Solo Techno Park (STP), Solo kemarin. Selama di STP, Saleh juga menyaksikan berbagai pelatihan di sana, di antaranya pengelasan bawah air.
Meski demikian, pemerintah belum berencana membawa Esemka menjadi proyek mobil nasional (mobnas). Dia juga menegaskan saat ini belum ada proyek mobnas apa pun. Yang menjadi konsentrasi pemerintah saat ini adalah mendorong agar Esemka segera mendapatkan modal. Hal itu penting untuk biaya produksi komponen.
Jika nanti komponen bisa diproduksi sendiri di dalam negeri dengan harga yang murah, maka nantinya mobil itu bisa berkembang dan bisa lebih murah. “Untuk mobnas belum ada rencana. Kalau kemarin ada kerja sama dari Proton Malaysia dan Adiperkasa Citra Lestari itu murni kerja sama swasta, tidak ada hubungannya dengan pemerintah,” ucapnya.
Terkait kerja sama Proton Malaysia telah membuat kecewa FX Hadi Rudyatmo, Wali Kota Solo sekaligus pihak yang getol memperjuangkan Esemka sebagai mobil nasional. Pria yang akrab disapa Rudy itu mengatakan perjuangan Esemka sangat luar biasa dan dilakukan dengan kerja keras dari semua lini.
Mulai desain, mesin, hingga perakitan dilakukan secara susah payah oleh anak-anak pelajar sekolah menengah kejuruan di Indonesia. Perjuangan tak kalah berat adalah untuk mendapatkan sertifikasi kelayakan emisi. Dia meminta pemerintah mengembangkan proyek mobil ini untuk keperluan mobil nasional. Bukan malah menunjuk perusahaan swasta untuk bekerja sama dengan pabrikan mobil asal negeri jiran itu.
Arief Setiadi
Menteri Perindustrian Saleh Husein menegaskan tugas pemerintah memang memberikan dukungan kepada para perusahaanperusahaan dalam negeri. Menurutnya, perusahaan dalam negeri harus berkembang dan memiliki daya saing untuk bertarung dalam pasar global. Produksi mobil Esemka, salah satunya. Saleh mengatakan model dukungan tersebut paling tidak mencarikan sumber permodalan untuk pengembangan Esemka.
Pasalnya, untuk pengembangan industri di bidang automotif memang perlu permodalan yang besar. “Industri otomotif itu memang harus padat modal, jadi harus dicarikan sumber dana dari pihak lain,” ucapnya saat kunjungan ke Pabrik Esemka di Solo Techno Park (STP), Solo kemarin. Selama di STP, Saleh juga menyaksikan berbagai pelatihan di sana, di antaranya pengelasan bawah air.
Meski demikian, pemerintah belum berencana membawa Esemka menjadi proyek mobil nasional (mobnas). Dia juga menegaskan saat ini belum ada proyek mobnas apa pun. Yang menjadi konsentrasi pemerintah saat ini adalah mendorong agar Esemka segera mendapatkan modal. Hal itu penting untuk biaya produksi komponen.
Jika nanti komponen bisa diproduksi sendiri di dalam negeri dengan harga yang murah, maka nantinya mobil itu bisa berkembang dan bisa lebih murah. “Untuk mobnas belum ada rencana. Kalau kemarin ada kerja sama dari Proton Malaysia dan Adiperkasa Citra Lestari itu murni kerja sama swasta, tidak ada hubungannya dengan pemerintah,” ucapnya.
Terkait kerja sama Proton Malaysia telah membuat kecewa FX Hadi Rudyatmo, Wali Kota Solo sekaligus pihak yang getol memperjuangkan Esemka sebagai mobil nasional. Pria yang akrab disapa Rudy itu mengatakan perjuangan Esemka sangat luar biasa dan dilakukan dengan kerja keras dari semua lini.
Mulai desain, mesin, hingga perakitan dilakukan secara susah payah oleh anak-anak pelajar sekolah menengah kejuruan di Indonesia. Perjuangan tak kalah berat adalah untuk mendapatkan sertifikasi kelayakan emisi. Dia meminta pemerintah mengembangkan proyek mobil ini untuk keperluan mobil nasional. Bukan malah menunjuk perusahaan swasta untuk bekerja sama dengan pabrikan mobil asal negeri jiran itu.
Arief Setiadi
(ftr)