Catat Rupa Bumi, Pemkab Diganjar Toponimi Kemendagri
A
A
A
SLEMAN - Pemkab Sleman pada awal tahun ini kembali mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat. Kali ini penghargaan di bidang toponimi atau bahasan tentang nama tempat dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menyerahkan langsung penghargaan kepada Bupati Sleman Sri Purnomo di Kantor Kemendagri Jakarta, Kamis (12/2). Kabag Humas Pemkab Sleman Sri Winarti mengatakan, Sleman mendapatkan penghargaan ini karena mulai 2003–2004 telah melakukan inventarisasi dan penulisan nama- nama unsur geografis yang ada dalam peta.
Dengan nama-nama ini, pembaca peta dapat mengerti dan memahami kondisi dan situasi di suatu daerah. “Karena secara berkala melakukan inventarisasi toponimi dan unsur rupa bumi sejak 2003. Sehingga Kemendagri menilai Sleman layak mendapatkan Toponimi Award,” kata Sri Winarti di ruang kerjanya, kemarin.
Pemberian nama tersebut bukan hanya soal batas antarkabupaten (Klaten, Magelang, Bantul, Kota Yogyakarta, Kulonprogo, Gunungkidul) tapi juga dan antarkecamatan bahkan antardesa. "Dalam pemberian Award ini tidak ada penilaian seperti lomba atau evaluasi dari Kemendagri, tetapi memang Sleman sudah sejak awal melakukan inventarisasi rupa bumi dan toponimi,” paparnya.
Selain memberikan Toponimi Award, dalam kesempatan itu, Mendagri juga menyerahkan plakat launching Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan atau Paten. elain sebagai tanda telah dimulainya pelaksanaan Paten di Sleman, plakat ini juga upaya peningkatan pelayanan di kecamatan. “Camat Kalasan Syamsul Bahri mewakili 17 kecamatan se-Sleman menerima sertifikat pelaksanaan Paten itu,” katanya.
Sri Purnomo mengatakan, penghargaan ini sebagai bentuk keberhasilan dalam pelaksanaan program toponimi yang dilaksanakan Pemkab Sleman. Meski begitu, peran dari masyarakat tetap tidak bisa dipisahkan. “Karena itu, saya mengajak seluruh masyarakat dan stakeholder untuk terus meningkatkan peran dalam pembangunan di Sleman,” tandasnya.
Priyo setyawan
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menyerahkan langsung penghargaan kepada Bupati Sleman Sri Purnomo di Kantor Kemendagri Jakarta, Kamis (12/2). Kabag Humas Pemkab Sleman Sri Winarti mengatakan, Sleman mendapatkan penghargaan ini karena mulai 2003–2004 telah melakukan inventarisasi dan penulisan nama- nama unsur geografis yang ada dalam peta.
Dengan nama-nama ini, pembaca peta dapat mengerti dan memahami kondisi dan situasi di suatu daerah. “Karena secara berkala melakukan inventarisasi toponimi dan unsur rupa bumi sejak 2003. Sehingga Kemendagri menilai Sleman layak mendapatkan Toponimi Award,” kata Sri Winarti di ruang kerjanya, kemarin.
Pemberian nama tersebut bukan hanya soal batas antarkabupaten (Klaten, Magelang, Bantul, Kota Yogyakarta, Kulonprogo, Gunungkidul) tapi juga dan antarkecamatan bahkan antardesa. "Dalam pemberian Award ini tidak ada penilaian seperti lomba atau evaluasi dari Kemendagri, tetapi memang Sleman sudah sejak awal melakukan inventarisasi rupa bumi dan toponimi,” paparnya.
Selain memberikan Toponimi Award, dalam kesempatan itu, Mendagri juga menyerahkan plakat launching Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan atau Paten. elain sebagai tanda telah dimulainya pelaksanaan Paten di Sleman, plakat ini juga upaya peningkatan pelayanan di kecamatan. “Camat Kalasan Syamsul Bahri mewakili 17 kecamatan se-Sleman menerima sertifikat pelaksanaan Paten itu,” katanya.
Sri Purnomo mengatakan, penghargaan ini sebagai bentuk keberhasilan dalam pelaksanaan program toponimi yang dilaksanakan Pemkab Sleman. Meski begitu, peran dari masyarakat tetap tidak bisa dipisahkan. “Karena itu, saya mengajak seluruh masyarakat dan stakeholder untuk terus meningkatkan peran dalam pembangunan di Sleman,” tandasnya.
Priyo setyawan
(ftr)