Banjir Landa Sembilan Kelurahan di Kendal
A
A
A
KENDAL - Banjir kembali melanda sedikitnya sembilan kelurahan di Kecamatan Kendal, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Banjir disebabkan hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Kendal sejak Kamis (12/2/2015) siang.
Sembilan kelurahan yang dilanda banjir adalah Kelurahan Trompo, Kebondalem, Kalibuntu, Langenharjo, Pegulon, Ngilir, Patukangan, Balok, dan Bandengan. Tinggi air yang menggenang tersebut sekitar 40-60 cm.
Selain itu, air juga menggenangi wilayah Alun-alun dan Kompleks Kantor Bupati. Hingga Jumat (13/2/2015) pukul 15.30 WIB, genangan air masih menghambat aktivitas pegawai negeri sipil (PNS) maupun warga.
"Ini merupakan banjir yang kesekian kali di musim hujan tahun ini. Warga lelah harus bersih-bersih rumah karena air masuk ke dalam rumah," kata Miftah, warga Kelurahan Ngilir.
Air yang menggenangi wilayah Kecamatan Kendal juga membawa bakteri yang mengakibatkan penyakit gatal-gatal.
"Banjir datang akibat hujan dan luapan air sungai, jadi membawa kotoran dan bakteri," lanjutnya.
Sutris, warga Kelurahan Ngilir menambahkan, banjir yang melanda kali ini cukup lama. Biasanya, air datang mulai pagi dan surut sekitar pukul 11.00 WIB. Namun, kali ini hingga sore hari belum juga surut.
"Dimungkinkan di wilayah atas masih terjadi hujan deras. Sehingga aliran air yang menuju di wilayah bawah menjadi tinggi," paparnya.
Dia berharap pemerintah dapat segera mengambil langkah terkait penanganan banjir di Kabupaten Kendal.
"Ini kan sudah pasti tiap tahun terjadi banjir, seharusnya bisa menjadi prioritas utama dalam penanganannya."
Kasi Kesiapsiagaan Bencana BPBD Kabupaten Kendal Slamet menyampaikan bahwa di wilayah bawah Kendal memang rawan terjadi banjir saat musim hujan.
"Bencana yang rawan terjadi di Kendal yakni longsor dan banjir. Untuk saat ini, kami akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk mengambil langkah atas bencana banjir ini," tandasnya.
Sembilan kelurahan yang dilanda banjir adalah Kelurahan Trompo, Kebondalem, Kalibuntu, Langenharjo, Pegulon, Ngilir, Patukangan, Balok, dan Bandengan. Tinggi air yang menggenang tersebut sekitar 40-60 cm.
Selain itu, air juga menggenangi wilayah Alun-alun dan Kompleks Kantor Bupati. Hingga Jumat (13/2/2015) pukul 15.30 WIB, genangan air masih menghambat aktivitas pegawai negeri sipil (PNS) maupun warga.
"Ini merupakan banjir yang kesekian kali di musim hujan tahun ini. Warga lelah harus bersih-bersih rumah karena air masuk ke dalam rumah," kata Miftah, warga Kelurahan Ngilir.
Air yang menggenangi wilayah Kecamatan Kendal juga membawa bakteri yang mengakibatkan penyakit gatal-gatal.
"Banjir datang akibat hujan dan luapan air sungai, jadi membawa kotoran dan bakteri," lanjutnya.
Sutris, warga Kelurahan Ngilir menambahkan, banjir yang melanda kali ini cukup lama. Biasanya, air datang mulai pagi dan surut sekitar pukul 11.00 WIB. Namun, kali ini hingga sore hari belum juga surut.
"Dimungkinkan di wilayah atas masih terjadi hujan deras. Sehingga aliran air yang menuju di wilayah bawah menjadi tinggi," paparnya.
Dia berharap pemerintah dapat segera mengambil langkah terkait penanganan banjir di Kabupaten Kendal.
"Ini kan sudah pasti tiap tahun terjadi banjir, seharusnya bisa menjadi prioritas utama dalam penanganannya."
Kasi Kesiapsiagaan Bencana BPBD Kabupaten Kendal Slamet menyampaikan bahwa di wilayah bawah Kendal memang rawan terjadi banjir saat musim hujan.
"Bencana yang rawan terjadi di Kendal yakni longsor dan banjir. Untuk saat ini, kami akan berkoordinasi dengan dinas terkait untuk mengambil langkah atas bencana banjir ini," tandasnya.
(zik)