Bengawan Solo Tewaskan 3 Orang

Kamis, 12 Februari 2015 - 11:15 WIB
Bengawan Solo Tewaskan...
Bengawan Solo Tewaskan 3 Orang
A A A
BOJONEGORO - Kenaikan permukaan air sungai Bengawan Solo sudah membawa korban. Tiga orang dilaporkan tewas tenggelam seiring Siaga I banjir dari luapan sungai terpanjang di Pulau Jawa, kemarin.

“Tiga korban yang tenggelam di Bengawan Solo, satu di antaranya seorang lelaki berusia sekitar 70 tahun yang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia,” kata Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Bojonegoro Sukirno di Bojonegoro, kemarin. Dia menjelaskan tim SAR menemukan mayat tersebut di Desa Mulyoagung, Kecamatan Kota. “Tapi kami belum tahu identitas korban, juga penyebab yang bersangkutan tenggelam,” jelasnya.

BPBD juga menerima laporan ada seorang laki-laki yang sedang mencari ikan tenggelam di Bengawan Solo di Kecamatan Baureno, yang berseberangan dengan Tuban. Sesuai laporan yang diterima BPBD, ketika itu korban yang sedang mencari ikan terpeleset dan terseret derasnya air Bengawan Solo. “BPBD Tuban sampai saat ini masih mencari satu korban tenggelam di Bengawan Solo di Kecamatan Baureno, sebab warga Tuban,” jelasnya.

BPBD juga menerima laporan seorang warga Nganjuk Ridwan, 33, sehari lalu tenggelam di Bengawan Solo di Desa Payaman, Kecamatan Ngraho. Menurut dia, korban yang sedang memancing di Bengawan Solo, dengan naik perahu tembo bersama adiknya mengalami kecelakaan, sehingga perahunya terbalik. “Korban Ridwan tenggelam, tapi adiknya berhasil selamat. Saat ini korban masih dalam pencarian Tim SAR bersama masyarakat,” jelasnya.

BPBD mengimbau orang tua tidak membiarkan anak-anaknya bermain-main di Bengawan Solo, termasuk tidak membiarkan anak-anaknya bermain-main di genangan banjir. “Bagaimanapun juga kalau arusnya deras tetap berbahaya,” katanya.

Siaga I

Sementara itu, tinggi muka air sungai yang terpantau di papan duga dekat Pasar Besar Bojonegoro kemarin siang berada di kisaran 13.36 peilschaal di atas permukaan air laut. Wilayah Bojonegoro dinyatakan siaga satu (siaga hijau) banjir luapan Bengawan Solo. Ketinggian permukaan Sungai Bengawan Solo naik ratarata sekitar 12 cm per jamnya.

Petugas BPBD Bojonegoro terus memantau ketinggian air setiap jam. Pemantauan tinggi muka air dilakukan di papan duga Karangnongko (daerah hulu sungai di Kecamatan Ngraho) serta di daerah hilir (Kota Bojonegoro). Naiknya debit Sungai Bengawan Solo di wilayah Bojonegoro disebabkan adanya kiriman air dari daerah hulu sungai dan kiriman air dari sejumlah anak Sungai Bengawan Solo.

Sementara, wilayah Bojonegoro dan sekitarnya terlihat diselimuti mendung cukup tebal. Meski dinyatakan siaga satu, sejumlah wilayah Bojonegoro yang biasanya langganan banjir belum tergenang banjir.

Sekretaris BPBD Kabupaten Bojonegoro, Nadif Ulfa mengatakan, sampai sekarang sejumlah daerah di sepanjang aliran Sungai Bengawan Solo masih aman. Petugas terus memantau dan mengecek titik-titik rawan genangan. “Pergerakan air cukup cepat, tapi sejauh ini belum ada laporan genangan,” ujar Ulfa.

Tinggi Air Dipantau Setiap 30 Menit

Sementara itu, ketinggian air sungai Bengawan Solo terus dipantau menyusul dibukanya pintu Waduk Gajah Mungkur, Wonogiri, Selasa (10/2). Warga tetap diminta waspada karena ketinggian air mencapai 7 meter.

Anggota SAR Karanganyar Febrian Kurnia Putra mengatakan, kondisi masih tetap siaga karena ketinggian air dari pos pantau Jurug di level kuning. Selasa malam sempat mengalami kenaikan setinggi mata kaki meski kemudian surut lagi. Kewaspadaan harus tetap ditingkatkan. Apabila di bagian hulu hujan deras, maka daerah di pinggiran Bengawan Solo di Karanganyar bakal kebanjiran. “Setiap 30 menit ketinggian air dipantau. Pemantauan juga melibatkan masyarakat,” ungkap Febrian, kemarin.

Sedangkan di Solo, luapan Bengawan Solo mengakibatkan puluhan rumah warga di bantaran Bengawan Solo kebanjiran. Kepala Harian Badan penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Kota Solo, Gatot Sutanto menyebutkan, pemukiman yang kebanjiran itu berada di Kedung Lumbu, Kecamatan Pasar kliwon dan wilayah Gandekan, Kecamatan Jebres.

Gatot menjelaskan, di wilayah tersebut memang sering terkena luapan Bengawan Solo saat hujan deras. “Yang sudah laporan yakni Kelurahan Gandekan dan Kedunglumbu, namun warga masih bisa beraktivitas seperti biasa,” ucapnya.

Kemarin pagi, tinggi muka air di Sungai Bengawan Solo masih berkisar pada angka 7.35 meter atau masuk dalam siaga kuning. Menurutnya pihaknya akan memantau terus tinggi muka air tersebut selama 24 jam penuh agar nantinya bisa diambil tindakan lebih lanjut saat air meluap. “Yang jelas kita selalu patroli dan menyiagakan para petugas di lapangan untuk mengawasi muka air, yang jelas kita berharap jangan sampai banjir terjadi,” tandasnya.

Banjir Landa 5 Kecamatan

Di Kota Tangerang, Banten banjir masih merendam lima kecamatan akibat tingginya debit air kiriman dari Bogor. Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Rahmat Hendra mengatakan, titik banjir masih seperti sebelumnya. ”Banjir di wilayah barat disebabkan meluapnya Kali Sabi, sedangkan di wilayah timur karena Kali Angke,” sebutnya.

Titik banjir meliputi Perumahan Total Persada, Purati, Periuk Damai, Periuk Jaya, Pondok Arum, Candulan, Pinang Griya, Ciledug Indah 1 dan 2, Kompleks DDN, Wisma Tajur, Puri Kartika, serta Taman Elang. Tercatat sedikitnya 12.701 warga masih mengungsi di sejumlah tempat seperti sekolah, masjid, bahkan tempat pemotongan hewan.

Hendra mengaku, seluruh logistik seperti mi instan dan beras sudah dibagikan kepada pengungsi. Ratusan personel BPBD masih disiagakan di lokasi banjir untuk membantu para korban.

Muhammad Roqib/ Ary Wahyu Wibowo/ Arief Setiadi/ Denny Irawan/ant
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8573 seconds (0.1#10.140)