3 Mahasiswa Asing Pelajari E-Gamelan dan Tari Tradisional

Kamis, 12 Februari 2015 - 11:13 WIB
3 Mahasiswa Asing Pelajari...
3 Mahasiswa Asing Pelajari E-Gamelan dan Tari Tradisional
A A A
SEMARANG - Sebanyak 13 mahasiswa asing dari organisasi nonprofit Association Internationale et Studiant Sociale Economic Commerciale (AIESEC) kemarin belajar e-gamelan dan tari tradisional di Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang.

Ke-13 mahasiswa tersebut berasal dari berbagai negara berbeda, seperti Brasil, Jerman, Prancis, China, Korea Selatan, Taiwan, dan Vietnam. E-gamelan merupakan salah satu produk digital dari kampus Udinus yang dapat dipelajari oleh siapa pun, termasuk para mahasiswa asing yang berkunjung. Dengan bimbingan para pegiat e-gamelan Udinus, para mahasiswa asing tersebut mengaku senang bisa mempelajari instrumen musik khas Jawa tersebut.

Selain mempelajari e-gamelan melalui sebuah tablet yang disediakan, mereka juga diajari cara menarikan tari tradisional Semarangan. “E-gamelan ini sangat menarik. Meskipun pertamanya saya agak sulit bagaimana memainkannya, tapi saya terus mainkan karena saya penasaran. Untuk belajar tarinya juga lumayan susah, tapi saya senang bisa belajar e-gamelan maupun tari tradisional ini,” kata Julie Legarde, salah satu mahasiswi asing asal Prancis yang mengikuti kegiatan tersebut, kemarin.

Pembina e-gamelan kampus Udinus Kharis Widyatmoko menyebutkan, pihaknya menyambut baik kegiatan pariwisata budaya yang diikuti oleh para mahasiswa asing dan difasilitasi oleh tim dari AIESEC Universitas Diponegoro (Undip) Semarang itu. “Melalui pelatihan yang diberikan ini, kita berharap budaya khas dari negara kita dapat dikenal secara luas. Terutama oleh negara-negara lainnya,” ucapnya.

Sementara itu, Organizing Committee President of Unit Project AIESEC Undip Setyoningsih Subroto yang memfasilitasi para mahasiswa asing tersebut mengatakan, dengan pelatihan yang diberikan oleh Udinus tersebut, pihaknya beserta mahasiswa asing yang datang merasa antusias dengan pengenalan budaya tradisional tersebut.

“Misi pengenalan dan pelestarian Budaya Jawa ini dapat dikolaborasikan dengan baik. Kami berhara, kegiatan semacam ini dapat terus dilakukan dan galakkan lagi agar Indonesia semakin memiliki tempat di mata negara-negara asing. Baik melalui program pertukaran program maupun pertukaran mahasiswa,” tandasnya.

Susilo Himawan
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1812 seconds (0.1#10.140)