Harga Eceran Ayam Potong Tembus Rp34.000/Kg

Kamis, 12 Februari 2015 - 09:13 WIB
Harga Eceran Ayam Potong...
Harga Eceran Ayam Potong Tembus Rp34.000/Kg
A A A
BANDUNG - Harga ayam potong di wilayah Bandung dan sekitarnya melonjak tajam dua pekan terakhir. Harga ayam potong berada di kisaran Rp34.000 per kilogram (kg).

Padahal, saat normal, harganya hanya sekitar Rp28.000 per kg. Ketua Persatuan Pedagang Ayam Bandung (PPAB) Yoyo Sutarya mengatakan, selain tinggi, harga ayam potong juga tidak stabil. Hal ini semakin menyuli kan masyarakat, khususnya pedagang ayam di pasar-pasar tradisional. “Paling tinggi sempat mencapai Rp35 ribu. Dua hari kemarin turun sedikit, tapi naik lagi. Terus saja seperti itu beberapa hari ini,” tuturnya pada KORAN SINDO, kemarin.

Akibat naiknya harga, Yoyo mengatakan, banyak pedagang ayam yang memilih tutup untuk meng hindari kerugian. Pihaknya memprediksi, jumlah pedagang ayam yang tutup di kawasan Bandung Raya mencapai sekitar 40%. “Saya juga sempat tidak jualan dua hari karena memang yang beli jadi sedikit. Saya sendiri biasanya bisa jual sampai 150 kg (kilogram) per hari, sekarang 50 kg juga susah. Pembeli pindah ke menu sayuran karena harga sayuran sedang turun,” tutur Yoyo.

Dia pun mengaku bingung dengan kenaikan harga ini. Dua pekan lalu, pihaknya masih memaklumi kenaikan harga karena banyak ayam sakit akibat cuaca buruk. Namun, dia menilai masalah tersebut kini sudah teratasi. Sehingga melambungnya harga saat ini menurutnya tidak logis. “Ini tidak masuk akal, pangkal kenaikan harganya dari mana? Apalagi jumlah pasokannya juga normal,” keluh Yoyo.

Meskipun kini menjelang Imlek, namun hal itu pun menurutnya tidak bisa dijadikan alasan. Sebab, di tahun-tahun sebelumnya, kata dia, Imlek tidak pernah membuat harga ayam melonjak. “Kami punya catatan setiap tahunnya, kami pantau kapan harga naik dan terkait alasan apa,” ungkap Yoyo.

Dia berharap, pemerintah segera turun tangan menyeimbangkan harga ayam potong. Apalagi, komoditas ini tidak hanya mengancam kehidupan para pedagang ayam, melainkan juga pelaku usaha makanan. “Kami sudah lapor ke dinas perdagangan. Kami harap ada pola saling menguntungkan dari hulu sampai hilir, jangan sampai keuntungan terbendung di satu pihak saja,” tuturnya.

Imbas naiknya harga ayam potong turut dirasakan Salim, 58. Pemilik warung nasi di kawasan Balubur, Kota Bandung itu terpaksa turut menaikan harga. Jika biasanya satu porsi nasi plus ayam goreng dihargai Rp7.500, kali ini dia mematok har ga Rp8000.

“Tidak berani juga saya menaikan harga terlalu tinggi, yang penting bisa nutup modal saja. Saya suka belanja di pasar Ciroyom, biasanya di sana harga lebih murah dibanding pasar lain, eh sekarang sama saja,” ucap Salim.

Gugum Rachmat Gumilar
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0832 seconds (0.1#10.140)