Satu Orang Belum Ditemukan

Rabu, 11 Februari 2015 - 14:26 WIB
Satu Orang Belum Ditemukan
Satu Orang Belum Ditemukan
A A A
MAJALENGKA - Otong Iyan, 23, seorang korban hanyut di ob jek wisata Goa Lalay (Kelelawar) atau Green Canyon Majalengka di Desa Sukadana, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka belum ditemukan.

Otong Iyan merupakan warga Desa Sukadana, Kecamatan Argapura, yang menjadi pemanduwisata bagi 13 mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta. Mereka berkunjung ke Goa Lalay pada Senin (9/2). Saat asyik menikmati panorama goa, tiba-tiba rombongan mahasiswa itu diterjang air bah.

Akibatnya, dua mahasiswa te was yakni, Vidya Tami, 18, warga Pamulang dan Ulfa Hajar Ulfi Kedaung, 18, warga Ciputat, Tanggerang Selatan. Vidya berhasil ditemukan sekitar pukul 18.40 WIB di Kali Cilongkrang, Sukasari Kaler, Kecamatan Argapura, sementara Ulfa ditemukan dua jam kemudian di Kali Cilongkrang, Desa Maja Selatan, pukul 20.45 WIB.

Kali Cilongkrang berjarak sekitar 5 kilometer dari lokasi kejadian Goa Lalay. Sedangkan Otong Iyan hilang. Upaya pencarian telah dilakukan sejak Senin (9/2) malam. Namun, hingga kemarin, Iyan belum berhasil ditemukan. Kapolsek Argapura AKP M Ri yadi Paweka mengatakan, jenazah korban Ulfa dan Vidya telah diambil keluarga korban ke marin pagi.

Saat ini, petugas ga bungan Tim Search and Rescue (SAR), Polri, TNI, Tagana, Satpol PP, dan adan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Majalengka, dan warga terus mencari korban hilang. “Hingga saat ini belum ditemukan. Tim yang terbagi dalam tiga regu ma sih melakukan evakuasi,” kata Riyadi.

Dia mengemukakan, pencarian korban cukup sulit dilakukan karena medan yang ditempuh cukup terjal dan harus menyusuri Sungai Cilongkrang dari hulu hingga hilir. “Pencarian dilakukan dari Desa Sukadana, Kecamatan Argapura hing ga Kampung Cimara Kecamatan Maja yang berjarak sekitar empat km dari lokasi kejadian,” ujar dia. Lantaran terkendala medan, tutur dia, tim melibatkan sejumlah paranormal untuk ikut melakukan pencarian secara ‘batin’.

“Ada tiga paranormal yang saat ini tengah melakukan ritual. Kenapa kami melibatkan mereka karena dari hasil pe nerawangan ilmu gaib, korban disembunyikan oleh penghuni Goa Lalay,” tutur Riyadi. Menurut Kapolsek, alasan melibatkan paranormal karena upaya pencarian secara fisik sudah maksimal. Sehingga perlu ada langkah alternatif secara batin. “Peristiwa semacam ini pe rnah terjadi beberapa tahun lalu. Korban sulit ditemukan.

Namun, ketika melibatkan paranormal akhirnya bisa ditemukan. Berkaca dari sinilah kami ingin mencoba kembali,” ung kap Kapolsek. Riyadi mengatakan, pencarian terbagi dalam tiga regu. Penyusuran dimulai dari lokasi kejadian perkara yang berada di atas gunung hingga turun ke bawah menyusuri aliran sungai hingga ke hilir. Jarak tempuh diperkirakan mencapai 4 km dengan medan yang sulit dan melewati satu kecamatan.

Goa Lalay Ditutup

Akibat kejadian itu, aparat kepolisiaan langsung menutup obyek wisata tersebut untuk keperluan penyelidikan dan penyidikan. Hal itu ditandai dengan dipasangnya garis polisi (police line). “Kami dari aparat ke polisian memasang garis polisi agar tidak ada warga yang me maksa untuk berkunjung, hing ga situasi bear-benar aman,” kata Kapolsek Argapura AKP M Riyadi Paweka.

Direktur RSUD Majalengka dr Asep Suandi mengatakan, dua jenazah korban air bah diGoa Lalay yang sebelumnya dititipkan di RSUD Majalengka sudah diambil pihak keluarga. “Tadi pagi ada rombongan keluar ga korban ke rumah sakit. Keduanya sudah diambil pada pagi hari,” kata Asep.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tatang Rahmat menyayangkan kejadian tersebut. Menurut dia, sudah ada plang pengumuman dari Dinas Pemuda Olahraga Ke budayaan dan Pariwisata (Dis porbudpar) Majalengka yang melarang pengunjung men datangi lokasi Goa Lalay jika a cuaca mendung atau tidak mendukung.

“Kemarin kan cuaca sangat mendung. Kenapa para pemandu malah membawa pe ngunjung untuk berkeliling? Ini yang kami sayangkan,” kata Tatang. Sekadar untuk diketahui, Goa Lalay berada di kaki Gunung Ciremai berjarak sekitar 2 kilometer (km) dari Kecamatan Argapura atau 16 km dari Kabupaten Majalengka. Lokasinya sangat ekstrem karena diapit dua tebing tinggi hingga men capai kurang lebih 15 meter dengan aliran sungai cukup deras.

Di lokasi itu juga terdapat air terjun pelangi. Alasan pemberiaan nama itu karena saat tersorot cahaya matahari, air terjun akan terlihat warna-warni. Sementara dibagian lain, mitos yang berkembang di Goa Lalay terdapat penunggu ular siluman. Indi, tetua di Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) wilayah Majalengka mengatakan, dalam gua itu ada “penunggu”-nya.

Mitosnya Goa Lalay “ditunggu” oray lalaki (ular laki-laki), berkepala manusia bertubuh ular. “Dulunya oray lalaki tersebut mendiami wilayah TNGC. Karena sering mengganggu warga sekitar TNGC, oray lalaki dipindahkan ke Goa Lalay,” kata dia. Sedangkan penemuan Goa Lalay sendiri baru ditemukan belum lama ini oleh para penambang. Bahkan Goa Lalay belum diresmikan sebagai objek wisata sehingga fasilitas keamanan di lokasi ini pun sangat minim. Tapi Goa Lalay sudah mampu menarik sejumlah wisatan dari berbagai daerah untuk berkunjung.

UIN Syarif Hidayatullah Berduka


Musibah yang terjadi di Gua Lalay, Majalengka, Senin (9/2) sore menyisakan duka mendalam bagi segenap civitas akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pasalnya, dalam musibah tersebut, dua orang mahasiswa UIN atas nama Ulfa Hajar Ulfi Ke daung dan Vidya Tami ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa.

“Inna lillahi... DEMA FISIP UIN Jakarta 2015 turut berbelasungkawa atas meninggalnya 2 mahasiswa UIN Jkt di Gua Lalay,” demikian kicauan dari @DEMAFISIPUIN. Selain dari Dema, ucapan bela sungkawa juga datang dari akun bernama @NisaulAja.

Dengan men-share link berita tentang nama-nama mahasiswa korban gua lalay yang dimuat oleh SINDO NEWS, Nisa mengucapkan dukacita, dengan disertai akun sedih. “Innalillahi wainna ilaihi rojiun http://dae rah.s indonews .com/ read/ 962243/21/ ini nama-nama mahasiswa korban gua lalay - 1423507985 … @VidyatamiRS dan @ulfaaufi :’(,” demikian kicauannya.

Ucapan serupa juga datang dari akun @Widssi. “Innalillahi wainna ilaihi rojiun http:/ - /daerah.sindonews.com/read/96 2243/21/ini-nama-nama mahasiswa- korban-gua-lalay- 1423507985… Tuhan me ngam - bil teman saya satu lagi @Vidya tamiRS yang baik dan soleha :((,” demikian kicauan Widssi. Sementara itu, dari penulusuran akun @ulfaaufi, kor ban Ulfa diketahui baru mera yakan ulang tahun pada 25 Januari lalu.

Hal itu terlihat dari banyaknya temen-teman al marhumah di Twitter yang men gucapkan selamat ulang tahun kepada almarhumah. Selain mendapatkan ucapan, di akunnya pada 25 Januari silam, almarhumah pun sempat berkicau “menjadi tua”. Diakunnya, almarhum terakhir kali berkicau pada 4 Februari lalu, “A.I.U.EO ini mah hahaha.” Selain berkicau, almarhumah juga sempat meretweett kicauan dari pemilik akun @Viciansyah pada tanggal yang sama.

Ade nurjanah
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1732 seconds (0.1#10.140)