Peredaran Uang Palsu Pecahan Rp50 Ribu Marak di Batam
A
A
A
BATU AJI - Peredaran uang palsu pecahan Rp50 ribu marak di Batam. Peredaran uang palsu itu tersebar di kalangan pedagang kecil, seperti pedagang bensin eceran. Seperti dialami Leni (38) misalnya.
Pedagang bensin eceran ini menerima uang palsu dari dua orang pengendara sepeda motor saat membeli bensin di tempat jualannya, di depan Gang Lestari, Kelurahan Tanjunguncang, Jalan Brigjen Katamso, tadi pagi.
Dia mengaku, mengetahui uang tersebut palsu setelah diperhatikan dengan seksama warna kertas uang itu pudar. Apalagi, setelah diterawang tidak terlihat hologram resmi yang rupiah.
"Setelah diraba, uang palsu ini juga lebih halus dari uang yang asli. Tidak ada hologram, setelah diperiksa. Warna kertasnya luntur juga," kata Leni, di Mapolsek Batuaji, saat menyerahkan uang palsu temuannya, Selasa (10/2/2015).
Ditambahkan dia, pada awalnya dia tidak menyadari jika uang tersebut palsu. Namun, setelah ingin membelikan sesuatu di sebuah mini martket, di Carina, samping Fanindo, dan uangnya ditolak, baru kemudian dia sadar telah tertipu.
"Pedagang mini market itu menolak uang saya, karena katanya palsu. Saya dapat uangnya dari dua pengendara sepeda motor bebek yang mengisi bensin di tempat saya. Dua orang itu memiliki ciri-ciri tinggi," jelasnya.
Sementara itu, Kapolsek Batu Aji Kompol Zaenal Arifin mengimbau, warga agar segera melaporkan langsung jika mengetahui keberdaan uang palsu ini. Warga juga harus berhati-hati, tentunya saat bertransaksi apa saja.
"Uang palsunya sudah kami terima. Warga harus hati-hati saat melakukan transaksi uang. Jika warga mengatahui ada peredaran uang palsu, segara dilaporkan kepada pihak yang berwenang," pungkasnya.
Pedagang bensin eceran ini menerima uang palsu dari dua orang pengendara sepeda motor saat membeli bensin di tempat jualannya, di depan Gang Lestari, Kelurahan Tanjunguncang, Jalan Brigjen Katamso, tadi pagi.
Dia mengaku, mengetahui uang tersebut palsu setelah diperhatikan dengan seksama warna kertas uang itu pudar. Apalagi, setelah diterawang tidak terlihat hologram resmi yang rupiah.
"Setelah diraba, uang palsu ini juga lebih halus dari uang yang asli. Tidak ada hologram, setelah diperiksa. Warna kertasnya luntur juga," kata Leni, di Mapolsek Batuaji, saat menyerahkan uang palsu temuannya, Selasa (10/2/2015).
Ditambahkan dia, pada awalnya dia tidak menyadari jika uang tersebut palsu. Namun, setelah ingin membelikan sesuatu di sebuah mini martket, di Carina, samping Fanindo, dan uangnya ditolak, baru kemudian dia sadar telah tertipu.
"Pedagang mini market itu menolak uang saya, karena katanya palsu. Saya dapat uangnya dari dua pengendara sepeda motor bebek yang mengisi bensin di tempat saya. Dua orang itu memiliki ciri-ciri tinggi," jelasnya.
Sementara itu, Kapolsek Batu Aji Kompol Zaenal Arifin mengimbau, warga agar segera melaporkan langsung jika mengetahui keberdaan uang palsu ini. Warga juga harus berhati-hati, tentunya saat bertransaksi apa saja.
"Uang palsunya sudah kami terima. Warga harus hati-hati saat melakukan transaksi uang. Jika warga mengatahui ada peredaran uang palsu, segara dilaporkan kepada pihak yang berwenang," pungkasnya.
(san)