Korban Rafting Belum Ditemukan
A
A
A
KULONPROGO - Petugas gabungan SAR (Search and Rescue) dari DIY dan Jawa Tengah bersama komunitas Rafting Water Rescue, terus melakukan penyisiran Sungai Progo untuk mencari jasad Mulyono, peserta rafting yang hilang di Sungai Progo pada Minggu (8/2).
Pencarian dilakukan dengan melakukan penyisiran menggunakan perahu karet maupun dengan jalur darat. “Sejak kejadian sampai sekarang, kami terus lakukan penyisiran, tetapi hasilnya masih nihil,” kata anggota SAR Magelang Arif Setyo Hadi. Penyisiran ini dilakukan dari Pantog Wetan, Banjaroyo, Kalibawang di mana lokasi perahu yang dinaiki korban terbalik, hingga ke muara Sungai Progo.
Bahkan tim dibagi dalam beberapa kelompok yang menyusuri dengan perahu maupun dengan jalur darat. Khusus dengan perahu melibatkan 28 perahu dari komunitas raftingdan SAR. Kondisi arus yang deras dan hujan deras yang turun menjadi kendala tersendiri. Agar efektif, pencarian dengan perahu dilakukan dengan beberapa rute.
Misalnya dari Pantog sampai di Jembatan Kreo dan rute selanjutnya oleh kelompok lain. “Sesuai instruksi dari Basarnas Semarang, pencarian akan dilakukan sampai besok (hari ini),” katanya.
Tim Water Rescue meyakini jasad korban ini tidak terbenam di dasar sungai. Sehingga di beberapa jeram, tim berhenti untuk melakukan pencarian lebih intensif. Namun upaya ini belum membuahkan hasil. “Pencarian sudah sejak pagi, istirahat siang, dan dilanjutkan lagi,” ujar Anggota SAR lainnya, Heru Prasetyo.
Korban Mulyono, merupakan warga Polokerto, Bekonang, Sukoharjo, Jawa Tengah. Setiap harinya korban bekerja sebagai perawat di RS Moewardi Solo. Raftingyang dilaksanakan bersama 30 rekannya, usia pelaksanaan ujian anestesi. Menggunakan enam perahu, rombongan ini turun dari pertemuan Sungai Elo dan Progo di wilayah Magelang.
Namun sekitar satu kilometer menjelang finish perahu yang ditumpangi korban terbalik di sekitar saluran intake Kalibawang. Tiga penumpang terjatuh dan dua berhasil menepi. Sedangkan korban hilang.
Kuntadi
Pencarian dilakukan dengan melakukan penyisiran menggunakan perahu karet maupun dengan jalur darat. “Sejak kejadian sampai sekarang, kami terus lakukan penyisiran, tetapi hasilnya masih nihil,” kata anggota SAR Magelang Arif Setyo Hadi. Penyisiran ini dilakukan dari Pantog Wetan, Banjaroyo, Kalibawang di mana lokasi perahu yang dinaiki korban terbalik, hingga ke muara Sungai Progo.
Bahkan tim dibagi dalam beberapa kelompok yang menyusuri dengan perahu maupun dengan jalur darat. Khusus dengan perahu melibatkan 28 perahu dari komunitas raftingdan SAR. Kondisi arus yang deras dan hujan deras yang turun menjadi kendala tersendiri. Agar efektif, pencarian dengan perahu dilakukan dengan beberapa rute.
Misalnya dari Pantog sampai di Jembatan Kreo dan rute selanjutnya oleh kelompok lain. “Sesuai instruksi dari Basarnas Semarang, pencarian akan dilakukan sampai besok (hari ini),” katanya.
Tim Water Rescue meyakini jasad korban ini tidak terbenam di dasar sungai. Sehingga di beberapa jeram, tim berhenti untuk melakukan pencarian lebih intensif. Namun upaya ini belum membuahkan hasil. “Pencarian sudah sejak pagi, istirahat siang, dan dilanjutkan lagi,” ujar Anggota SAR lainnya, Heru Prasetyo.
Korban Mulyono, merupakan warga Polokerto, Bekonang, Sukoharjo, Jawa Tengah. Setiap harinya korban bekerja sebagai perawat di RS Moewardi Solo. Raftingyang dilaksanakan bersama 30 rekannya, usia pelaksanaan ujian anestesi. Menggunakan enam perahu, rombongan ini turun dari pertemuan Sungai Elo dan Progo di wilayah Magelang.
Namun sekitar satu kilometer menjelang finish perahu yang ditumpangi korban terbalik di sekitar saluran intake Kalibawang. Tiga penumpang terjatuh dan dua berhasil menepi. Sedangkan korban hilang.
Kuntadi
(ftr)